Apa dan Bagaimana Rhinitis Alergi Bisa Mengganggu Kualitas Hidup Kita
Rhinitis alergi, atau sering disebut sebagai salah satu bentuk alergi yang paling umum dan dapat mengganggu kualitas hidup seseorang secara signifikan. Rhinitis adalah kondisi ketika bagian dalam hidung, tepatnya lapisan lendir hidung, mengalami peradangan. Lapisan lendir hidung sendiri berperan dalam menghasilkan cairan tipis dan transparan yang berfungsi mencegah benda asing masuk ke hidung dan saluran pernapasan. .Terjadinya peradangan ini dapat memicu produksi lendir secara berlebihan. Sehingga, lendir yang normalnya tipis dan bening menjadi tebal serta berwarna kekuningan. Jika berlangsung dalam waktu lama, rhinitis bisa berujung pada sinusitis hingga polip hidung. Penyebab Rhinitis Ada dua jenis rhinitis berdasarkan penyebabnya, yakni rhinitis alergi dan rhinitis nonalergi. Rhinitis alergi atau hay fever disebabkan oleh paparan alergen, seperti debu, tungau, serbuk sari, bulu binatang atau alergen lainnya. Dalam kondisi seperti ini, sistem kekebalan tubuh keliru mengenali zat-zat tersebut sebagai zat asing yang harus dikeluarkan sehingga menimbulkan reaksi berlebih yang mengakibatkan peradangan pada lapisan hidung, sehingga sensitivitas pada saluran pernapasan meningkat. Sementara itu, rhinitis nonalergi disebabkan oleh perubahan cuaca, kondisi medis, obat-obatan, perubahan hormon, makanan, dan bau tertentu. Kondisi ini sering dialami oleh anak-anak dan orang dewasa di atas 20 tahun. Rhinitis nonalergi dan alergi memiliki gejala yang serupa, sehingga hanya bisa didiagnosis melalui pemeriksaan. Berikut ini beberapa penyebab rhinitis alergi pada tubuh: Serbuk Sari Serbuk sari yang dilepaskan oleh tanaman adalah salah satu penyebab utama rhinitis alergi. Orang yang alergi terhadap serbuk sari mungkin mengalami gejala saat musim semi atau musim gugur ketika serbuk sari tersebar luas. Bulu Hewan Bulu hewan peliharaan, seperti kucing dan anjing, dapat menjadi pemicu alergi rhinitis. Partikel-partikel kecil dari bulu hewan ini dapat terhirup dan memicu reaksi alergi pada orang yang rentan. Debu dan tungau Debu rumah tangga dan tungau debu adalah penyebab umum rhinitis alergi sepanjang tahun. Tungau debu rumah tangga hidup di kasur, bantal, dan furnitur, dan mereka dapat memicu reaksi alergi saat terganggu. Kutu Buku Kutu buku adalah serangga kecil yang hidup di bahan-bahan seperti buku, karpet, dan kain. Mereka dapat menjadi penyebab rhinitis alergi pada beberapa individu. Jamur Jamur yang tumbuh di daerah lembap, seperti kamar mandi dan ruang bawah tanah, juga dapat menjadi pemicu alergi rhinitis. Asap Rokok Paparan terhadap asap rokok baik melalui perokok aktif maupun pasif dapat memicu gejala rhinitis alergi pada beberapa orang. Polusi Udara Polusi udara yang tinggi, seperti debu halus, polutan kimia, dan partikel berbahaya lainnya, dapat memperburuk gejala rhinitis alergi. Gejala Rhinitis Alergi Gejala rhinitis alergi dapat sangat mengganggu dan mencakup berbagai tanda dan gejala, termasuk: Hidung Berair Hidung berair adalah gejala paling umum dari rhinitis alergi. Individu yang menderita kondisi ini seringkali harus mengeluarkan banyak sekali cairan hidung yang bening. Hidung Tersumbat Hidung tersumbat adalah sensasi ketidaknyamanan saat udara tidak dapat mengalir dengan baik melalui hidung. Ini dapat menyebabkan sulit bernapas. Gatal pada Hidung dan Mata Orang dengan rhinitis alergi sering mengalami gatal pada hidung, tenggorokan, dan mata. Sensasi gatal ini dapat sangat mengganggu dan memicu gesekan dan menggosok area yang terkena. Bersin-bersin Bersin-bersin yang berulang kali adalah gejala umum rhinitis alergi. Ini sering terjadi bersamaan dengan gatal pada hidung dan mata. Mata Berair dan Gatal Selain hidung, mata juga dapat terpengaruh oleh alergi. Mata dapat menjadi merah, gatal, dan berair. Pilek Pilek adalah gejala lain yang sering terjadi pada rhinitis alergi. Pilek biasanya berhubungan dengan hidung berair. Perasaan Lelah dan Tidak Nyaman Gejala rhinitis alergi yang kronis dapat menyebabkan perasaan lelah dan tidak nyaman. Kesulitan tidur juga bisa menjadi masalah. Batuk Kadang-kadang, batuk kering dapat terjadi sebagai respons terhadap alergen yang memasuki sistem pernapasan. Pembengkakan Wajah Pada beberapa kasus, terutama jika reaksi alergi sangat parah, wajah dapat mengalami pembengkakan. Gangguan Konsentrasi dan Kualitas Hidup yang Buruk Gejala rhinitis alergi yang konstan dapat mengganggu kualitas hidup seseorang dan mempengaruhi konsentrasi dan produktivitas. Kapan Perlu Berkonsultasi dengan Dokter? Penting untuk mengenali kapan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala rhinitis alergi. Beberapa tanda yang mengindikasikan kamu harus mencari bantuan medis meliputi: Gejala yang Kronis Jika gejala rhinitis alergi berlangsung lebih dari beberapa minggu dan tidak membaik, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter. Tidak Ada Perbaikan dengan Pengobatan OTC Jika kamu telah mencoba obat-obatan bebas, seperti antihistamin atau dekongestan, dan gejala tetap tidak membaik, kamu harus mencari nasihat medis atau segera periksakan ke dokter dan pusat kesehatan terbaik. Gejala yang Parah Jika gejala sangat parah, seperti kesulitan bernapas, pembengkakan wajah yang signifikan, atau reaksi alergi yang mengancam jiwa, segera cari pertolongan medis darurat. Gangguan Kualitas Hidup Jika rhinitis alergi mengganggu kualitas hidup secara signifikan, misalnya, mengganggu tidur, bekerja, atau aktivitas sehari-hari, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter. Riwayat Asma Jika kamu memiliki riwayat asma dan gejala rhinitis alergi semakin parah, ini bisa mempengaruhi asma. Dokter mungkin akan meresepkan pengobatan yang sesuai untuk mencegah eksaserbasi asma. Diagnosis Rhinitis Alergi Diagnosis rhinitis alergi melibatkan sejumlah langkah yang dilakukan oleh dokter. Proses diagnosis biasanya mencakup: Riwayat Kesehatan Dokter akan mengambil riwayat kesehatan lengkap, termasuk gejala yang kamu alami, durasi gejala, dan faktor pemicu yang mungkin terkait. Pemeriksaan Fisik Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai gejala dan mencari tanda-tanda khusus rhinitis alergi, seperti hidung berair atau mata gatal. Tes Alergi Tes alergi dapat membantu mengidentifikasi alergen penyebab. Tes kulit dan tes darah dapat digunakan untuk menentukan alergen mana yang memicu reaksi alergi. Evaluasi Tambahan Pada beberapa kasus, dokter mungkin perlu melakukan evaluasi tambahan, seperti endoskopi hidung atau tes fungsi pernapasan, untuk memahami lebih baik kondisimu. Setelah diagnosis dikonfirmasi, dokter akan merencanakan pengobatan yang sesuai. Pengobatan rhinitis alergi dapat meliputi obat-obatan seperti antihistamin, dekongestan, atau kortikosteroid nasal. Terapi alergi seperti imunoterapi juga mungkin dianjurkan dalam beberapa kasus. Penting untuk mencari pengobatan rhinitis alergi dari dokter yang berpengalaman dan pusat pengobatan yang terpercaya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhanmu. Segera hubungi doktermu untuk mendapatkan pengobatan yang efektif. Atau kamu bisa menghubungi Medtrip untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan yang lebih komprehensif di Malaysia dengan biaya