Dr Nik Muhd Aslan Abdullah
Begini Pengobatan Alternatif Kanker Menurut Dr Nik Muhd Aslan Abdullah

Kanker menjadi penyakit yang paling menakutkan bagi semua orang. Bukan hanya alasan ganasnya penyakit tersebut menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia, tetapi juga proses pengobatannya dengan kemoterapi dan radioterapi, yang cukup lama dan menyakitkan bagi pasien.  Kemoterapi merupakan metode pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan khusus untuk membunuh sel-sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya. Obat-obatan ini dapat diambil secara oral atau diberikan melalui injeksi langsung ke pembuluh darah. Cara kerja kemoterapi terutama berfokus pada mengganggu kemampuan sel-sel kanker untuk tumbuh dan berkembang. Sementara, radioterapi menggunakan sinar energi tinggi, seperti sinar-X, untuk merusak DNA sel kanker. Tujuannya adalah untuk membunuh sel kanker atau mencegahnya berkembang lebih lanjut. Radiasi ini diberikan dalam dosis yang terukur dan sesuai dengan lokasi serta ukuran tumor. Kemoterapi dan radioterapi, adalah cara yang dilakukan bertujuan untuk menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker. Kedua metode ini juga dapat digunakan secara terpisah atau bersamaan, tergantung pada jenis kanker, tahapan penyakit, serta kebutuhan individu pasien. Meskipun efektif dalam membunuh sel kanker, kemoterapi juga dapat berdampak pada sel-sel sehat dalam tubuh. Efek samping yang umum terkait dengan kemoterapi termasuk kerontokan rambut, mual, muntah, kelelahan, penurunan berat badan, dan penurunan jumlah sel darah.  Radioterapi juga dapat menyebabkan efek samping, terutama terkait dengan area yang diradiasi. Ini dapat termasuk kulit terbakar, kelelahan, gangguan saluran pencernaan, serta masalah pada organ yang terkena radiasi. Dalam beberapa kasus, efek samping ini bersifat sementara dan dapat dikelola dengan perawatan yang tepat. Pengobatan Kanker Alternatif Selain Kemoterapi Menurut Dr Nik Muhd Aslan Abdullah  Namun, setelah mendengar penjelasan dari Clinical Oncologist Sunway City Medical Center, Dr Nik Muhd ​​Aslan Abdullah tentang pengobatan alternatif selain kemoterapi dan radioterapi mampu memberikan penerangan kepada penderita kanker melalui proses pengobatan tanpa rasa sakit dan efek samping yang minimal. “Faktanya, ada berbagai perawatan selain kemoterapi dan radioterapi yang dapat dilakukan pasien, dan yang terpenting adalah efek samping yang minimal serta waktu perawatan yang lebih singkat dan tingkat kesembuhan yang lebih tinggi. Dengan keragaman dan kecanggihan teknologi kedokteran saat ini, pasien sebenarnya dapat menjalani hidup seperti biasa dan belum tentu selalu dalam keadaan tidak sehat,” kata Dr Nik Muhd Aslan, dikutip dari Riau24.com.  Dr Nik Muhd ​​Aslan mengatakan terapi bertarget merupakan salah satu metode yang banyak mendapat perhatian bahkan menjadi pilihan utama dalam jadwal pengobatan kanker bagi pasien. Menurutnya, terapi bertarget, lebih efektif membunuh sel kanker karena pengobatannya langsung menyasar sel kanker di area yang menjadi fokus utama dibandingkan kemoterapi yang juga menyerang sel normal dalam tubuh serta terdapat berbagai efek samping pada pasien. “Melalui terapi bertarget fokusnya pada kanker pasien. Tidak semua kanker memiliki target yang sesuai untuk pengobatan ini, namun dapat dikatakan hampir semua jenis kanker dapat menggunakan pengobatan ini,” jelas Dr Nik.  “Terapi ini bekerja secara berbeda dimana fokusnya pada bagian sasaran yang menyebabkan kanker tumbuh di samping menyerang agar tidak berkembang biak. Untuk itu biasanya kami akan melakukan skrining terlebih dahulu untuk mengetahui apakah kanker yang menjadi sasaran dan cocok untuk menjalani terapi ini. Selain itu, dokter juga akan melihat apakah pasien memiliki riwayat penyakit lain sebelum memastikan cocok untuk menjalani terapi ini,” lanjutnya. Lebih lanjut tentang pengobatannya, Dr Nik Muhd ​​Aslan menjelaskan bahwa dokter akan merekomendasikan penggunaan terapi tersebut kepada pasien kanker yang memasuki stadium tiga dan empat. Menurutnya, efektivitas terapi melawan sel kanker lebih efektif pada kanker stadium tinggi sedangkan stadium awal biasanya operasi masih menjadi pilihan utama. Faktor yang menjadikan terapi target ini sebagai pilihan adalah pasien tidak harus melalui proses seperti kemoterapi atau radioterapi, melainkan hanya perlu minum obat dalam bentuk tablet di rumah tanpa harus ke rumah sakit. Dia juga mengatakan terapi terarah juga memiliki efek samping tersendiri namun tidak separah pengobatan lain yang menyebabkan pasien merasa mual, mual, muntah, pusing dan rambut rontok. Terapi yang ditargetkan biasanya memiliki efek samping seperti kulit menjadi putih, rambut menjadi abu-abu, selain ruam atau jerawat. Tetapi, obat tersebut harus diminum seumur hidup bahkan jika pasien telah didiagnosis menderita kanker. “Penderita dianjurkan untuk terus mengkonsumsi obat seumur hidup seperti penderita diabetes atau darah tinggi. Sebenarnya bagus, selain mencegah kanker kambuh, juga bisa memberikan kualitas hidup yang lebih baik kepada penderita,” ujar Dr Nik. Berbeda dengan terapi terarah, imunoterapi kara Dr Nik, merupakan salah satu cara pengobatan kanker dengan meningkatkan kekebalan pasien untuk melawan sel kanker. Menurutnya, terapi ini masih menargetkan sel kanker sesuai dengan jenis kankernya, namun obat yang digunakan tidak langsung menyerang sel kanker melainkan hanya membantu tubuh pasien untuk melawannya. “Bentuknya suntik, setiap tiga minggu sekali seumur hidup. Biasanya kanker yang cocok untuk pengobatan ini seperti paru-paru, payudara, kandung kemih, hati, usus dan sebagainya. Seperti terapi terarah, imunoterapi juga cukup cocok untuk pasien dengan stadium tiga dan empat dan penggunaannya untuk level bawah masih dalam tahap studi di kalangan peneliti,” terangnya. Selain itu, perawatan radioterapi tingkat lanjut seperti Stereotactic Body Radiation Therapy (SBRT) dan Gamma Knife sangat cocok untuk pasien kanker otak, terutama untuk stadium akhir. Itu dia penjelasan dari Dr Nik Muhd Aslan Abdullah tentang pengobatan kanker alternatif selain kemoterapi. Ingin konsultasi langsung dengan Dr Nik Muhd Aslan? Dengan Medtrip, kamu bisa terhubung dengan Dr Nik Muhd Aslan Abdullah dengan mudah.  Buat appointment dengan beliau, Medtrip akan memfasilitasi kamu untuk melakukan perjalanan medis ke Malaysia dan bertemu dengan spesialis kardiologi di sana. Pasien yang ingin berkonsultasi dengan Dr Nik Muhd Aslan Abdullah dapat membuat janji atau appointment melalui link berikut ini [appointment dengan Dr Nik Muhd Aslan Abdullah].  Setelah mengklik link tersebut kamu akan diarahkan untuk mengisi form terlebih dahulu. Jangan lupa untuk menyertakan nomor telepon atau handphone yang tersambung dengan Whatsapp, agar tim dari Medtrip dapat dengan mudah untuk menghubungi kamu.  Jangan khawatir, konsultasikan perjalanan medismu ke Malaysia bersama Medtrip. Tidak hanya menghubungkan pasien dengan dokter yang diinginkan, tetapi juga membantu pasien mempersiapkan segala kebutuhan perjalanan medis pasien ke Malaysia.

Dr Nik Muhd Aslan Abdullah
Kata Dr Nik Muhd Aslan Abdullah soal Kanker Payudara pada Pria

Dr Nik Muhd Aslan Abdullah seorang oncologist atau spesialis kanker dari Sunway Medical Centre memberikan penjelasan tentang bahayanya kanker payudara pada pria. Sebagai mana kita ketahui bahwa kanker payudara banyak dialami oleh perempuan. Namun, rupanya kanker payudara bisa juga diderita oleh pria.  Bagaimana bisa? Berikut ini penjelasannya dari Dr Nik Muhd Aslan.  Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang kanker payudara pada pria, kita jelaskan terlebih dahulu apa itu kanker payudara?  Dan faktor risiko apa saja yang menjadikan seseorang menjadi pengidap kanker payudara.  Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di kalangan perempuan di seluruh dunia. Kanker payudara terjadi ketika sel-sel abnormal di dalam jaringan payudara berkembang secara tidak terkendali. Kanker ini bisa mempengaruhi baik perempuan maupun pria, meskipun frekuensinya jauh lebih tinggi pada perempuan. Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara, antara lain: Kanker Payudara pada Pria Menurut Dr Nik Muhd Aslan Abdullah Pada dasarnya kanker payudara pada pria dan wanita memiliki banyak kesamaan. Jenis kanker payudara yang paling umum terjadi pada pria sama dengan jenis kanker yang terjadi pada wanita, yaitu: Dilansir dari Malaysia Health Today, Dr Nik Muhd Aslan Abdullah meski kanker payudara pada pria jarang terjadi, tetapi ada beberapa peringatan yang perlu diwaspadai jika beberapa gejala muncul. Menurut Dr Nik, banyak tanda peringatan dini kanker payudara pada pria juga serupa dengan yang ditemukan pada wanita, seperti: Salah satu alasan mengapa kanker payudara jarang terjadi pada pria adalah karena hormon testosteron menghambat pertumbuhan jaringan payudara, sedangkan estrogen merangsang pertumbuhan jaringan payudara. Meskipun pria dan wanita memiliki kedua hormon tersebut dalam tubuhnya, pria memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi dibandingkan wanita. Di sisi lain, wanita memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi. Beberapa sel kanker payudara memiliki struktur khusus di permukaannya, yang disebut reseptor hormon. Sel-sel ini disebut reseptor hormon positif (disingkat HR positif). Estrogen dapat berikatan dengan reseptor ini sehingga menyebabkan pertumbuhan sel-sel ini.  Dr Nik menjelaskan bahwa pria memiliki kemungkinan lebih tinggi mengembangkan sel kanker payudara yang HR-positif, jika dibandingkan dengan perempuan. “Sel kanker payudara pada pria sensitif terhadap ketidakseimbangan hormon, jadi faktor atau kondisi apa pun yang dapat menyebabkan kelebihan estrogen dan kekurangan testosteron akan meningkatkan risiko terkena kanker payudara,” jelas Dr Nik.  Apa Penyebab Kanker Payudara pada pria? Sekitar 1 dari 5 pria penderita kanker payudara diketahui memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tersebut. Pasalnya, pria juga bisa mewarisi mutasi pada gen BRCA1 atau BRCA2 atau pada gen lain, seperti CHEK2 dan PALB2. Mutasi ini akan sangat meningkatkan risiko terkena kanker payudara. “Sayangnya, kita tidak bisa menentukan jenis gen yang kita warisi,” kata Dr Nik. Dr Nik merekomendasikan agar pria yang memiliki riwayat kanker dalam keluarga harus mempertimbangkan untuk mencari nasihat dari dokter mereka tentang melakukan tes skrining genetik sesegera mungkin, terutama bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun. Tes skrining genetik melibatkan pengambilan sampel darah untuk dianalisis. Seorang konselor genetik kemudian akan memberi saran kepada orang tersebut, berdasarkan hasil yang diberikan, tentang langkah terbaik berikutnya yang akan diambilnya. Pria Dengan Kanker Payudara Hr-Positif Lebih Mungkin Respon Terhadap Pengobatan Hormon Dr Nik Muhd Aslan Abdullah menjelaskan bahwa terapi hormon dapat digunakan untuk membantu menurunkan risiko penyebaran sel kanker atau mengobati kanker yang muncul kembali setelah pengobatan. Lalu mengapa pria penderita kanker payudara memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah dibandingkan wanita? “Melalui banyak penelitian yang saya lihat, pria yang didiagnosis menderita kanker payudara memiliki tingkat kelangsungan hidup 8-9% lebih rendah dibandingkan wanita,” kata Dr Nik. Ia mengatakan hal ini dengan fakta bahwa pria dengan kanker payudara sering kali terlambat didiagnosis. “Pria terkadang menunggu terlalu lama untuk mencari diagnosis atas gejala yang mereka alami,” jelasnya, “atau tidak mengenali tanda-tanda peringatan kanker payudara di tubuh mereka,” jelasnya. Akibatnya, mereka menunda mencari pertolongan, dan cenderung melakukannya hanya ketika kanker sudah stadium lanjut dan menyebar ke bagian tubuh lain. Dr Nik mendorong para pria untuk mencari pendapat dokter jika mereka mengalami gejala-gejala yang disebutkan terkait dengan kanker payudara.  “Kanker payudara bisa disembuhkan, dan sangat bisa diobati jika terdeteksi sejak dini,” ujarnya. Deteksi Dini Kanker Payudara Deteksi dini memainkan peran penting dalam mengatasi kanker payudara. Pemeriksaan mandiri secara rutin dan pemeriksaan oleh tenaga medis profesional merupakan langkah awal yang krusial. Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan dengan cara meraba atau memeriksa perubahan apapun pada payudara secara berkala. Selain itu, mamografi, sebuah teknik pencitraan menggunakan sinar-X, juga sangat penting dalam deteksi dini. Dokter umumnya merekomendasikan mamografi secara berkala, terutama untuk perempuan di atas usia 40 tahun, meskipun ada kasus di mana mamografi bisa direkomendasikan pada usia yang lebih muda jika ada riwayat kanker payudara dalam keluarga. Meskipun kanker payudara masih menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan, terdapat terobosan besar dalam penelitian dan pengembangan terapi kanker. Terapi yang lebih terarah, pendekatan deteksi dini yang lebih canggih, serta penemuan obat-obatan baru memberikan harapan bagi mereka yang terkena kanker payudara. Penting untuk diingat bahwa setiap kasus kanker payudara adalah unik, dan pendekatan perawatan harus dipersonalisasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan individu. Selain itu, edukasi, peningkatan kesadaran, dan dukungan terhadap penelitian medis juga merupakan langkah krusial dalam memerangi penyakit ini. Demikian penjelasan Dr Nik Muhd Aslan Abdullah tentang kanker payudara yang diidap oleh kaum pria. Ingin berkonsultasi langsung dengan Dr Nik? Buat appointment dengan beliau, Medtrip akan memfasilitasi kamu untuk melakukan perjalanan medis ke Malaysia dan bertemu dengan spesialis kardiologi di sana. Pasien yang ingin berkonsultasi dengan Dr Nik Muhd Aslan Abdullah dapat membuat janji atau appointment melalui link berikut ini [appointment dengan Dr Nik Muhd Aslan Abdullah].  Setelah mengklik link tersebut kamu akan diarahkan untuk mengisi form terlebih dahulu. Jangan lupa untuk menyertakan nomor telepon atau handphone yang tersambung dengan Whatsapp, agar tim dari Medtrip dapat dengan mudah untuk menghubungi kamu.  Jangan khawatir, konsultasikan perjalanan medismu ke Malaysia bersama Medtrip. Tidak hanya menghubungkan pasien dengan dokter yang diinginkan, tetapi juga membantu pasien mempersiapkan segala kebutuhan perjalanan medis pasien ke Malaysia.

Dr John Low Seng Hooi
Kisah Pasien Dr John Low Seng Hooi Bertahan Hidup Melawan Kanker Hidung

Banyak kisah inspiratif dari Dr John Low Seng Hooi seorang dokter spesialis onkologi di Malaysia dari para pasiennya yang berupaya melawan penyakit kanker yang diidapnya. Melansir blog dari Sunway Medical, berikut ini kisah Bowie, salah seorang penyintas kanker hidung yang berhasil dibantu proses penyembuhannya oleh Dr John Low Seng Hooi.  Pada tahun 2017 seseorang bernama Bowie menemukan benjolan kecil di lehernya. Ia mengira hal itu hanya demam, dan ia memulai mengkonsumsi teh herbal dan berharap bisa menghilangkan benjolan tersebut.  Tetapi cara yang ia lakukan tidak berhasil. Kemudian dia berkonsultasi dengan dokter terdekat. Dia disarankan untuk menjalani biopsi, di mana jaringan akan diambil dari hidungnya dan diperiksa penyakitnya. Karena hasil CT scannya menunjukkan bahwa dia mungkin menderita kanker nasofaring, Bowie bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Hasil biopsi pun menunjukkan bahwa semuanya baik-baik saja. Selang satu tahun, leher Bowie membengkak. Awalnya ia mencoba untuk mengabaikannya. Namun, saat lehernya membengkak hingga seukuran bola. Ia memutuskan pergi ke rumah sakit untuk menjalani CT scan dan biopsi lagi. Lalu hasilnya adalah nasofaring stadium 3. Seketika, berita itu mengejutkannya dan seakan dunia telah berakhir untuknya.  Hasil itu pun mengejutkan, dan Bowie pun sangat heran dengan dirinya. Bagaimana bisa ia memiliki penyakit yang mengerikan seperti itu? Bowie bukanlah seorang perokok atau gemar mengkonsumsi minuman beralkohol.  Bertemu Dr John Low Seng Hooi  Suami Bowie, Wilson, juga kesulitan menerima diagnosis tersebut. Dia hampir menangis ketika pertama kali menerima berita itu. Namun, saat melihat betapa tidak berdayanya istrinya, ia sadar bahwa ia harus tetap tegar. Keduanya telah bekerja keras untuk membangun keluarga yang indah bersama dan Wilson tidak akan membiarkan apa pun menghancurkan kebahagiaan mereka. Bahkan kanker pun tidak. Bertekad untuk menjadi pilar kekuatan Bowie, Wilson mulai belajar sebanyak mungkin tentang kanker. Ia membawa istrinya ke Sunway Medical Center untuk dirawat oleh Dr John Low Seng Hooi. “Apakah saya akan mati, dokter?” tanya Bowie ke Dr John Low.  Ketika Dr John Low tersenyum lembut dan menggelengkan kepalanya, Bowie menemukan semua kekuatan yang dia butuhkan untuk menaklukkan pertempuran. Karena tumornya sangat besar, tim medis Sunway Medical Centre tidak mungkin memberikan terapi radiasi langsung kepada Bowie. Oleh karena itu, Dr John mengusulkan untuk mengecilkan tumor dengan kemoterapi terlebih dahulu sebelum melanjutkan dengan terapi radiasi. Kemudian, setelah menyelesaikan 3 sesi kemoterapi besar, Bowie mulai menjalani terapi radiasi. Perawatan tersebut menyebabkan mulut Bowie bernanah. Hal itu juga melukai lehernya, membuatnya sangat sakit saat anak-anaknya memeluknya. Darah dan nanah mulai keluar dari lehernya. Mulut dan lehernya menegang hingga tak mampu lagi bercerita atau bernyanyi kepada anak-anaknya. Bowie sangat kesakitan sehingga dia memohon kepada dokter untuk memberinya morfin. Pada minggu kelima terapi radiasi, tenggorokannya terasa sangat sakit sehingga dia tidak bisa makan atau mengunyah lagi. Kemudian ia pun dirawat di Sunway Medical Centre. Kapanpun Bowie merasa ingin menyerah, dia akan ingat bagaimana Dr John tersenyum dan menggelengkan kepalanya ketika dia bertanya dengan gugup apakah dia akan mati. Dia memikirkan anak-anaknya memandangnya dengan penuh semangat, menunggu lagu dan ceritanya. Saya akan pulih, saya akan bertahan hidup, dan saya akan menyanyikan lagu-lagu dan bercerita kepada anak-anak saya lagi, katanya pada dirinya sendiri sambil melatih otot-otot mulut dan tenggorokannya meskipun merasakan sakit yang luar biasa untuk memastikan bahwa pengobatan tersebut tidak akan mempengaruhi pengucapannya. Bowie telah berhasil menyelesaikan semua sesi terapinya pada bulan Maret 2019. Berkaca pada pengalamannya, dia sangat bersyukur atas kemajuan teknologi medis modern, yang tanpanya dia tidak akan dapat berbagi kisahnya dengan kita saat ini. Dia ingin pasien kanker lainnya mengetahui bahwa mereka juga bisa memenangkan pertarungan, dan dia berharap semua pasien kanker diberkati dengan kekuatan untuk berjuang sampai akhir. Pesan dari Dr John Semua orang mengira kanker adalah penyakit mematikan. Banyaknya mitos dan stigma seputar kanker menyebabkan banyak pasien tidak mendapatkan pengobatan yang tepat. Pada saat tumor menyebar, semuanya sudah terlambat. “Sebagai dokter, kita harus menyemangati pasien dan membantu mereka membangun kepercayaan diri. Kita harus memberikan harapan kepada pasien kita – dan yang saya maksud bukan harapan palsu,” kata Dr John Low. Ingin berkonsultasi dengan Dr John Low Seng Hooi? Beliau memiliki dua tempat praktik di Malaysia, yakni di Sunway City Medical Centre dan Pantai Hospital Kuala Lumpur. Bagi kamu yang ingin berkonsultasi dengan Dr John Low di Sunway City Medical Centre, klik link berikut ini [konsultasi Dr John Low Seng Hooi di Sunway City Medical Centre].  Setelah mengklik link tersebut kamu akan diarahkan untuk mengisi form terlebih dahulu. Jangan lupa untuk menyertakan nomor telepon atau handphone yang tersambung dengan Whatsapp, agar tim dari Medtrip dapat dengan mudah untuk menghubungi kamu.  Jangan khawatir, konsultasikan perjalanan medismu ke Malaysia bersama Medtrip. Tidak hanya menghubungkan pasien dengan dokter yang diinginkan, tetapi juga membantu pasien mempersiapkan segala kebutuhan perjalanan medis pasien ke Malaysia.

Dr Nik Muhd Alsan Abdullah
Konsultasi Penyakit Kanker ke Oncologist SMC, Dr Nik Muhd Aslan Abdullah

Kanker bukanlah penyakit yang muncul tiba-tiba, tetapi 40 persen penyakit kanker muncul disebabkan oleh beberapa faktor yang seharusnya bisa dicegah sejak dini. Maka dari itu, setiap individu bisa mencegah dan menekan faktor risiko kanker, terlepas individu tersebut memiliki faktor genetik atau tidak.  Kanker saat ini masih menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi kedua di dunia. Oleh karena itu, untuk perawatan dan pengobatan pasien kanker perlu dirujuk ke pusat pengobatan kanker yang memiliki fasilitas kesehatan modern, serta dokter spesialis yang sudah berpengalaman dan memiliki jam terbang yang panjang.  Menghadapi kondisi ini, ada sosok yang memegang peran penting dalam menangani serta membantu pasien yang terkena kanker yakni dokter spesialis onkologi. Mereka adalah para ahli yang memiliki pengetahuan mendalam tentang berbagai jenis kanker, diagnosis yang tepat, serta berbagai metode pengobatan yang ada.  Dokter spesialis onkologi adalah mereka yang telah menyelesaikan pendidikan kedokteran umum, kemudian melanjutkan ke pendidikan spesialisasi di bidang onkologi. Mereka menjalani pelatihan intensif yang mencakup pemahaman mendalam mengenai berbagai jenis kanker, perkembangan terbaru dalam penelitian, diagnosis, dan terapi yang inovatif. Peran Dokter Spesialis Onkologi dalam Diagnosis Penyakit Kanker Diagnosis Diagnosis yang tepat merupakan langkah awal yang krusial dalam perjuangan melawan kanker. Dokter spesialis onkologi dilatih untuk mengidentifikasi jenis kanker berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik, dan hasil tes medis. Mereka menggunakan pengetahuan mereka untuk menentukan tahapan kanker dan merencanakan perawatan yang paling sesuai untuk setiap pasien. Merancang Rencana Perawatan yang Tepat Setiap kasus kanker adalah unik, dan pendekatan dalam pengobatannya harus disesuaikan dengan kondisi klinis dan kebutuhan individual pasien. Dokter spesialis onkologi bertanggung jawab dalam merancang rencana perawatan yang komprehensif, yang bisa meliputi terapi seperti kemoterapi, radioterapi, imunoterapi, atau pembedahan. Mengawasi Proses Pengobatan Seiring berjalannya waktu, respon pasien terhadap pengobatan bisa berbeda-beda. Dokter spesialis onkologi memantau perkembangan kesehatan pasien secara rutin, mengevaluasi efektivitas terapi, dan menyesuaikan rencana pengobatan jika diperlukan. Dengan pemantauan yang cermat, mereka berupaya memastikan pasien mendapatkan perawatan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Mendorong Inovasi dan Penelitian Dokter spesialis onkologi juga terlibat dalam penelitian untuk memahami lebih dalam tentang penyebab kanker, perkembangan baru dalam pengobatan, dan terapi yang lebih efektif. Kontribusi mereka dalam penelitian menjadi landasan bagi perkembangan teknologi dan pengobatan kanker di masa depan. Dukungan Psikologis dan Emosional Selain peran medis, dokter spesialis onkologi juga memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung pasien secara emosional dan psikologis. Proses pengobatan kanker seringkali melelahkan secara fisik dan menyulitkan secara mental bagi pasien dan keluarganya. Dokter spesialis onkologi membangun hubungan yang erat dengan pasien untuk memberikan dukungan moral dan informasi yang diperlukan selama perjalanan pengobatan. Dr Nik Muhd Aslan Abdullah , Spesialis Onkologi di Sunway Cancer Center SMC Selain penggunaan teknologi canggih dalam menangani dan mengobati kanker, dokter spesialis onkologi yang berpengalaman dan memiliki reputasi yang baik tentunya akan menunjang kesembuhan pasien.  Di Sunway City Medical Centre, terdapat salah Sunway Cancer Centre atau pusat pengobatan kanker di Sunway City. Salah satu dokter spesialis onkologi bagi pasien Indonesia yang sering menjadi rujukan adalah Dr Nik Muhd Aslan Abdullah.  Dikutip dari salah satu tulisan blogger Mollyta Mochtar, Dr Nik Muhd Aslan Abdullah menangani semua jenis kanker, kecuali kanker pada anak dan kanker limfoma (leukemia). Untuk kedua jenis tersebut, Dr Nik hanya bersifat membantu, dan bukan menjadi dokter utama dalam penanganannya.   Dr Nik adalah seorang Clinical Oncologist yang melakukan dua metode perawatan untuk kanker yakni, radioterapi dan kemoterapi. Bedanya dengan Medical Oncologist, hanya bisa melakukan tindakan perawatan melalui kemoterapi saja.  Masih menurut cerita Mollyta Mochtar, Dr Nik mengatakan, rata-rata pasien dari Indonesia yang datang ke Sunway City khususnya yang ia tangani merupakan pasien-pasien yang menjalani pengobatan kanker otak, kanker paru-paru dan kanker payudara. Pasien kanker otak dari Indonesia yang berobat ke SMC sangat banyak. Menurut Dr Nik, di tempat beliau praktik terdapat Gamma Knife yang sangat sesuai bagi semua jenis kanker. Mesk fasilitas kesehatan tersebuti relatif mahal (sekitar RM 30.000 untuk sekali perawatan) namun Gamma Knife sangatlah akurat.  Dr Nik adalah seorang yang terampil Clinical Oncologist dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Sudah banyak prosedur yang ia jalankan dalam pengobatan kanker terhadap pasiennya. Ia melakukan prosedur seperti kemoterapi, terapi target, imunoterapi, radioterapi termasuk IMRT, VMAT, SRS, SRT, SBRT, brachytherapy berpanduan gambar untuk Kanker Ginekologi, Bedah Radio Pisau Gamma. Beliau juga merupakan anggota Masyarakat Eropa untuk Radioterapi & Onkologi (ESTRO), Masyarakat Eropa untuk Onkologi Medis (ESMO) dan Masyarakat Onkologi Malaysia (MOS). Beliau menamatkan pendidikan kedokteran dan bedah di University New South Wales, Australia pada tahun 1999 dan melanjutkan untuk master clinical oncolog dari Universiti Malaya pada tahun 2008.  Ingin konsultasi ke Dr Nik Muhd Aslan Abdullah? Caranya mudah, buat appointment dengan beliau, Medtrip akan memfasilitasi kamu untuk melakukan perjalanan medis ke Malaysia dan bertemu dengan spesialis kardiologi di sana. Pasien yang ingin berkonsultasi dengan Dr Nik Muhd Aslan Abdullah dapat membuat janji atau appointment melalui link berikut ini [appointment dengan Dr Nik Muhd Aslan Abdullah].  Setelah mengklik link tersebut kamu akan diarahkan untuk mengisi form terlebih dahulu. Jangan lupa untuk menyertakan nomor telepon atau handphone yang tersambung dengan Whatsapp, agar tim dari Medtrip dapat dengan mudah untuk menghubungi kamu.  Jangan khawatir, konsultasikan perjalanan medismu ke Malaysia bersama Medtrip. Tidak hanya menghubungkan pasien dengan dokter yang diinginkan, tetapi juga membantu pasien mempersiapkan segala kebutuhan perjalanan medis pasien ke Malaysia.