rumah sakit di Singapura
4 Rumah Sakit di Singapura, Langganannya Orang Indonesia

Banyak masyarakat Indonesia memilih Singapura sebagai negara tujuan utama untuk mendapatkan perawatan medis berkualitas. Dengan layanan kesehatan modern, teknologi canggih, dan akses yang mudah, sejumlah rumah sakit di Singapura telah menjadi favorit pasien dari Indonesia. Mari kita lihat daftar rumah sakit terbaik yang sering jadi langganannya orang Indonesia ketika berobat ke Singapura berikut ini! 1. Mount Elizabeth Hospital Singapore Mount Elizabeth Hospital adalah salah satu rumah sakit di Singapura yang dikenal secara internasional, terutama di kalangan pasien dari Indonesia. Rumah sakit ini memiliki pusat pengobatan unggulan, diantaranya bedah jantung, vascular surgery, gastroenterologi, IVF, transplantasi ginjal, ortopedi, dan kanker.  Didukung oleh lebih dari 450 dokter spesialis senior dan 345 bed rawat inap, Mount Elizabeth Hospital menjadi pilihan favorit pasien yang membutuhkan layanan medis berkualitas tinggi. Alasan Banyak Pasien Indonesia Berobat ke Mount Elizabeth Hospital Jika ditanya, mengapa banyak pasien dari Indonesia memilih berobat ke rumah sakit ini? Nah, berikut beberapa alasannya: Rumah sakit di Singapura yang satu ini menawarkan layanan dari berbagai spesialisasi medis, termasuk onkologi, kardiologi, ortopedi, dan bedah jantung. Teknologi mutakhir yang mereka gunakan, seperti TomoTerapi Radixact dan sistem bedah robotik da Vinci – bisa memberi pasien perawatan yang inovatif dan presisi. Mount Elizabeth Hospital telah diakui oleh Joint Commission International (JCI), yang menunjukkan bahwa standar pelayanan medis terjamin tinggi, namun dengan biaya pengobatan terjangkau. Sebut saja, biaya konsultasi dokter spesialis berkisar antara S$200 – S$450 (Rp2,4 juta – Rp5,3 juta), dan biaya medical check up mulai dari sekitar S$868 (Rp10,5 juta).  Letaknya yang berada di kawasan Orchard Road, membuat pasien luar negeri, termasuk dari Indonesia, dapat dengan mudah menemukan tempat menginap di sekitar rumah sakit, seperti York Hotel (berjarak 174 m), Vibe Hotel Singapore Orchard (berjarak 268 m), YOTEL Singapore Orchard Road (berjarak 563 m), atau Hotel Grand Central (berjarak 836 m). Ini membuat proses pengobatan dan perawatan lebih nyaman bagi pasien dan keluarga yang mendampingi. Hampir semua dokter di Mount Elizabeth fasih berbahasa Inggris dan Mandarin, yang memudahkan komunikasi dengan pasien internasional. Selain itu, rumah sakit ini menyediakan fasilitas seperti penitipan koper dan Wi-Fi gratis untuk kenyamanan pasien. Rumah sakit ini menawarkan layanan kanker yang komprehensif, mulai dari deteksi dini, tindakan bedah, hingga kemoterapi yang estimasi biayanya mulai dari S$1.500 (Rp16 juta) per siklus. Mount Elizabeth Hospital adalah pilihan populer bagi pasien kanker dari Indonesia, dengan sekitar seribu pasien Indonesia datang setiap tahun untuk melakukan pengobatan kanker di sini. 2. Gleneagles Hospital Singapore Gleneagles Hospital Singapore adalah rumah sakit di Singapura yang telah berdiri sejak tahun 1957. Terletak di Napier Road, persis di samping Singapore Botanic Gardens – rumah sakit ini memiliki 221 tempat tidur, menyediakan berbagai layanan medis yang didukung oleh lebih dari 500 spesialis, serta tim profesional kesehatan.  Gleneagles juga telah mendapatkan akreditasi dari Joint Commission International (JCI) dan diakui sebagai “Baby-Friendly Hospital” oleh WHO. Baca juga: Gleneagles Kuala Lumpur Jadi Pusat Rujukan Wisata Medis Internasional Alasan Banyak Pasien Indonesia Berobat ke Gleneagles Hospital Pasien dari Indonesia yang datang berobat ke Gleneagles Hospital punya berbagai alasan, di antaranya: Gleneagles menawarkan berbagai spesialisasi medis, termasuk onkologi, kardiologi, ortopedi, gastroenterologi, dan obstetri-ginekologi. Rumah sakit di Singapura ini memiliki layanan kanker yang sangat menonjol, dengan pendekatan holistik – melibatkan tim dokter ahli bedah, spesialis radioterapi, perawat khusus, dan konselor. Hal ini memberikan perawatan yang menyeluruh bagi pasien kanker, mulai dari pemeriksaan awal, perawatan paliatif, dan onkologi radiasi. Selain dilengkapi dengan fasilitas canggih seperti Unit Perawatan Intensif (ICU), Unit Ketergantungan Tinggi (HDU), dan Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU) – rumah sakit Gleneagles juga menyediakan fasilitas rawat inap yang maksimal, seperti memastikan makanan bergizi lengkap di bawah pengawasan ahli gizi, namun tetap memperhatikan rasa dan pengalaman kuliner yang menyenangkan bagi pasien.  Tak hanya itu, terdapat layanan keperawatan 24 jam dan layanan perawat pribadi (bila dibutuhkan). Biaya kamar rawat inap untuk tipe Single Room (satu pasien) berkisar antara S$850 – S$938 (Rp10 juta – Rp11,1 juta) per malam. Sedangkan, untuk tipe 4-Bedded Room (empat pasien) estimasi biayanya mulai dari S$280 (Rp3,3 juta). Gleneagles telah menerima berbagai penghargaan internasional, termasuk Sertifikasi Singapore Quality Class, Medallion for Service Excellence, serta merupakan bagian dari IHH Healthcare (grup terbesar di dunia yang bergerak di bidang layanan kesehatan). Anda bisa mendapatkan akses mudah ke seluruh jangkauan layanan kesehatan di dunia yang terintegrasi di bawah payung IHH Healthcare.  Gleneagles sebagai rumah sakit di Singapura berupaya terus berinovasi dengan menggunakan teknologi terkini seperti sistem robotik da Vinci Xi dan teknologi video beresolusi tinggi, yang dapat membantu dokter menangani organ dalam yang sulit dijangkau. Spesialis bedah jantung di rumah sakit ini juga dikenal akan keahliannya menjalankan prosedur bedah jantung invasif minimal dengan sedikit trauma/bekas luka. Rumah sakit di Singapura ini memiliki layanan khusus untuk pasien internasional, seperti menawarkan kemudahan dalam hal akomodasi, bahasa, dan dukungan administrasi. Sehingga membuat pengalaman berobat menjadi lebih nyaman. Akses menggunakan transportasi umum juga mudah. Bisa melalui stasiun MRT Napier (TE12) – Exit 1, atau menggunakan bus nomor 7, 7B, 75, 77, 105, 106, 123, 174, dan 174E. 3. Healthway Medical Singapore  Healthway Medical Singapore adalah salah satu grup medis terbesar di Singapura, yang memiliki lebih dari 100 klinik dan pusat medis, yang menawarkan berbagai layanan kesehatan komprehensif.  Alasan Banyak Pasien Indonesia Berobat ke Healthway Medical Salah satu keunggulan yang membuat banyak pasien dari Indonesia memilih berobat ke Healthway Medical adalah layanan health screening atau medical check up yang terkenal dengan ragam pilihan paket pemeriksaan dan biaya terjangkau. Berikut penjelasan lengkapnya: Pemeriksaan kesehatan di Healthway Medical mencakup berbagai tes untuk mendeteksi kondisi medis atau penyakit sebelum gejala muncul. Ini sangat penting untuk mendeteksi masalah kesehatan sedini mungkin, yang memungkinkan penanganan lebih cepat dan efektif.  Beberapa tes yang termasuk dalam paket health screening meliputi tes darah, EKG, spirometri, tonometri, hingga fotografi retina. Healthway juga memiliki fasilitas radiologi yang menawarkan layanan X-ray, mammogram, dan ultrasonografi, yang semuanya dilakukan oleh tenaga profesional berpengalaman. Banyak pasien Indonesia memilih datang ke Healthway Medical karena ingin memanfaatkan teknologi medis modern, serta mendapatkan pelayanan yang sangat personal.  Dari saat pasien masuk, Anda akan disambut oleh staf yang ramah dan dibimbing melalui proses pemeriksaan, yang dilakukan dalam suasana yang tenang dan nyaman.

biaya medical check up
Biaya Medical Check Up: Lebih Murah di Penang, Kuala Lumpur, atau Melaka

Ingin tahu mana tempat yang lebih terjangkau untuk melakukan medical check up di Malaysia? Apakah di Penang, Kuala Lumpur, atau Melaka?  Nah, artikel ini akan membahas perbandingan biaya dan layanan dari rumah sakit terkemuka di ketiga lokasi tersebut. Mulai dari Island Hospital dan Sunway Medical Centre di Penang, Gleneagles dan Prince Court Medical Centre di Kuala Lumpur, hingga Mahkota Medical Centre di Melaka. Anda akan memperoleh gambaran biaya medical check up secara lengkap untuk membantu Anda menentukan pilihan. Yuk, simak di sini! Rumah Sakit di Penang A. Island Hospital Penang Island Hospital Penang berdiri sejak tahun 1996, yang memiliki 600 kamar dan lebih dari 80 dokter spesialis. Island Hospital juga memiliki pusat kesehatan yang dilengkapi dengan peralatan medis canggih dan teknologi terbaru, termasuk layanan screening kesehatan (medical check up) yang dirancang untuk memberikan hasil cepat dan akurat. Rumah sakit ini menawarkan berbagai paket pemeriksaan kesehatan, mulai dari screening dasar hingga pemeriksaan yang lebih detail. Island Hospital juga diakui sebagai salah satu rumah sakit unggulan di Malaysia dalam program Flagship Medical Tourism Hospital, yang menjadikannya tujuan favorit bagi pasien internasional, termasuk dari Indonesia. Biaya Medical Check Up di Island Hospital Penang Dilansir dari situs resmi rumah sakit, Island Hospital menawarkan beberapa pilihan biaya medical check up yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Berikut adalah beberapa pilihan paket beserta biayanya: Executive Health Screening Package Estimasi Biaya: RM 760 Paket ini mencakup pemeriksaan fisik, laporan medis lengkap, konsultasi dengan dokter spesialis, dan penyegaran ringan. Comprehensive Plus Package (Perempuan) Estimasi Biaya: RM 2.799 Paket ini dirancang khusus untuk perempuan dan mencakup pemeriksaan detail dari berbagai aspek kesehatan, mulai dari screening umum hingga pemeriksaan kesehatan organ wanita. Comprehensive Plus Package (Laki-laki) Estimasi Biaya: RM 2.499 Paket ini dirancang untuk pria usia lanjut dengan pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh dan mencakup berbagai tes diagnostik. B. Sunway Medical Centre Penang Sunway Medical Centre Penang adalah cabang terbaru dari Sunway Healthcare Group, yang mulai beroperasi sejak akhir 2022. Rumah sakit ini populer, terutama di kalangan pasien dari Indonesia.  Dengan kapasitas 180 tempat tidur, 53 ruang konsultasi spesialis, dan 6 ruang operasi, Sunway Medical Centre Penang memberikan perawatan medis dan bedah untuk kondisi ringan hingga kompleks.  Rumah sakit ini juga dilengkapi dengan fasilitas medis canggih seperti Linear Accelerator dan PET/CT Scanner yang digunakan di pusat kanker mereka, serta sistem bedah yang dibantu oleh robot.  Terletak di kawasan strategis Sunway City Seberang Jaya, Penang, rumah sakit ini berada dekat dengan berbagai fasilitas seperti Sunway Hotel Seberang Jaya dan Sunway Carnival Mall, yang memberi akses mudah dan nyaman bagi pasien Indonesia. Biaya Medical Check Up di Sunway Medical Centre Penang Sunway Medical Centre Penang menawarkan tiga paket dengan biaya medical check up (health screening) yang dapat dipilih sesuai kebutuhan: Basic Health Screening Package Estimasi Biaya: RM 290 Biaya medical check up ini mencakup pemeriksaan dasar seperti: Executive Health Screening Package (Men & Women) Estimasi Biaya: RM 590 Paket ini lebih lengkap dibandingkan paket dasar, dengan tambahan: Premium Health Screening Package (Men & Women) Estimasi Biaya: RM 990 Paket ini adalah yang paling komprehensif, mencakup semua layanan dari paket sebelumnya, ditambah: Nikmati Promo GRATIS 1 malam di Sunway Hotel Seberang Jaya (4-star) untuk setiap pembelian MCU Executive atau Premium. Syarat dan Ketentuan Berlaku. Rumah Sakit di Kuala Lumpur A. Gleneagles Kuala Lumpur Seperti yang telah dibahas pada artikel Berobat ke Malaysia: 5 Survival Guide yang Perlu Anda Siapkan, rumah sakit ini memiliki 40 spesialisasi medis, dengan lebih dari 223 dokter spesialis senior dan 376 bed rawat inap. Gleneagles Kuala Lumpur memiliki Health Screening Centre (HSC) yang modern dan terletak di Level 5 gedung baru mereka. Fasilitas ini dirancang untuk menjadi pusat pemeriksaan kesehatan satu atap, lengkap dengan teknologi terkini seperti X-ray dada, mammografi, ultrasound, tes kepadatan tulang, audiometri, EKG, dan spirometri. Proses medical check up akan berlangsung sekitar 3 – 4 jam, tergantung paket yang dipilih. Tim medis berpengalaman akan siap memberikan hasil pemeriksaan yang komprehensif dalam waktu 5 hari kerja, sehingga pasien bisa segera mendapat pemahaman yang jelas tentang kondisi kesehatannya. Biaya Medical Check Up di Gleneagles Kuala Lumpur Berikut beberapa paket biaya medical check up yang ditawarkan oleh Gleneagles Kuala Lumpur: Basic Screening Estimasi Biaya: RM 551 Paket ini mencakup pemeriksaan dasar untuk mendeteksi kondisi kesehatan umum. Pemeriksaan meliputi konsultasi dokter, pemeriksaan fisik, EKG, X-ray dada, serta beberapa tes darah dan urine. Comprehensive Screening Estimasi Biaya: RM 1.085 Paket ini lebih lengkap dibandingkan Basic Screening, dengan tambahan tes seperti stress ECG (treadmill), ultrasound abdomen dan panggul. Premium Plus Screening Male Estimasi Biaya: RM 1.435 Paket ini dirancang khusus untuk pria dengan tambahan tes yang lebih spesifik seperti PSA untuk kanker prostat dan CA 19.9 untuk kanker gastrointestinal. Premium Plus Screening Female Estimasi Biaya: RM 1.597 Paket ini disesuaikan untuk wanita, dengan tambahan tes untuk mendeteksi kanker payudara, ovarium, serta tes Pap Smear berbasis cairan. B. Prince Court Medical Centre Prince Court Medical Centre dikenal memiliki tenaga medis profesional bekerja sama sebagai tim multidisipliner untuk memberikan perawatan yang lengkap, mulai dari konsultasi hingga rehabilitasi fisik. Komitmen Prince Court adalah menjadikan kesehatan pasien sebagai prioritas utama, dan memastikan mereka mendapatkan pelayanan yang menyeluruh sejak pertama kali masuk hingga selesai. Biaya Medical Check Up di Prince Court Medical Centre Untuk memenuhi kebutuhan beragam pasien, Prince Court menawarkan paket dengan rentang biaya medical check up yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien. Berikut adalah beberapa paket yang tersedia: Essential Male/Female  Estimasi Biaya: RM600 Paket ini mencakup pemeriksaan dasar seperti: Vibrant Male  Estimasi Biaya: RM900 Vibrant Female Estimasi Biaya: RM1.100 Well Man Estimasi Biaya: RM1.500 Well Woman Estimasi Biaya: RM1650 Rumah Sakit di Melaka A. Mahkota Medical Centre Mahkota Medical Centre, yang terletak di Melaka, Malaysia, merupakan salah satu rumah sakit yang menawarkan layanan medical check up secara komprehensif. Rumah sakit ini juga memiliki tim dokter dan perawat berpengalaman yang siap memberikan pelayanan kesehatan terbaik.  Dengan fasilitas lengkap dan teknologi terkini, Mahkota Medical dapat melakukan deteksi dini penyakit kronis seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, serta kolesterol tinggi melalui prosedur medical check up. Mahkota Medical Centre memiliki beberapa keunggulan yang menjadikannya pilihan utama untuk melakukan medical check

check up kesehatan
Ketahui Kapan Anda Harus Check Up Kesehatan, Ini Dia 5 Tandanya!

Kesehatan adalah aset yang tak ternilai harganya. Meski sering kali kita merasa sehat, tubuh sebenarnya bisa menyimpan masalah kesehatan yang belum menimbulkan gejala. Oleh karena itu, check up kesehatan secara rutin menjadi langkah penting untuk mendeteksi gangguan kesehatan sejak dini.  Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, dan dengan melakukan check up kesehatan secara berkala, kita bisa mengambil tindakan pencegahan yang tepat agar penyakit tidak berkembang menjadi lebih serius.  Berikut adalah lima tanda yang menunjukkan bahwa seseorang perlu melakukan check up kesehatan, serta jenis-jenis medical check up yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan secara optimal. Jenis-Jenis Medical Check Up Ada banyak prosedur check up kesehatan yang bisa disesuaikan oleh masing-masing individu atau sesuai kebutuhan. Berikut beberapa rekomendasi pemeriksaan kesehatan yang bisa Anda pilih: 1. Berat Badan dan Indeks Massa Tubuh (BMI) Memeriksa berat badan dan BMI merupakan bagian penting dari check up kesehatan. BMI membantu menentukan apakah seseorang memiliki berat badan ideal, underweight, atau overweight, yang dapat memicu berbagai penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan tiap dua tahun sekali untuk orang di bawah usia 50 tahun, dan setiap tahun bagi yang berusia di atas 50 tahun. 2. Tes Gula Darah Pemeriksaan gula darah penting untuk mendeteksi diabetes sejak dini. Tes ini dianjurkan bagi mereka yang berusia 45 tahun ke atas, atau bagi siapa pun yang memiliki risiko diabetes. Sebelum melakukan tes, pasien perlu berpuasa minimal 8 jam.  Hasil pemeriksaan akan menunjukkan apakah kadar gula darah seseorang normal, prediabetes, atau diabetes. Jika hasil menunjukkan kadar gula darah berada di atas 126 mg/dL, maka dapat dikatakan seseorang positif diabetes. Sedangkan bila hasilnya menunjukkan angka 70 – 100 mg/dL, masih masuk dalam kategori normal. 3. Tekanan Darah Tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat menyebabkan penyakit serius seperti stroke dan serangan jantung. Pemeriksaan tekanan darah disarankan tiap 1-2 tahun bagi mereka yang sehat, dan lebih sering untuk yang sudah memiliki riwayat hipertensi atau hipotensi. 4. Kolesterol Tes kolesterol memeriksa kadar kolesterol baik (HDL), kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida dalam darah. Kolesterol yang tinggi (di atas 200 mg/dL) dapat memicu penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, tes ini disarankan dapat dilakukan tiap 5 tahun sekali, mulai usia 35 tahun. Namun, bagi mereka yang berisiko tinggi, seperti gemuk, mengidap diabetes atau hipertensi, punya riwayat jantung atau stroke di keluarga, dan merokok, tes ini harus dilakukan lebih sering, sejak usia 20 tahun.  5. Pemeriksaan Jantung (EKG) Elektrokardiogram (EKG) digunakan untuk memeriksa aktivitas listrik jantung dan mendeteksi kelainan seperti irama jantung tidak normal atau penyumbatan pembuluh darah. Pemeriksaan ini sangat penting bagi mereka yang mengalami gejala seperti nyeri dada atau jantung berdebar. 6. Pemeriksaan Mata Check up kesehatan mata membantu mendeteksi gangguan penglihatan, glaukoma, katarak, atau retinopati. Pemeriksaan ini dianjurkan setiap 1-2 tahun, terutama bagi mereka yang memiliki masalah penglihatan atau diabetes. 7. Pemeriksaan Kulit Pemeriksaan kulit dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda kanker kulit. Jika ditemukan perubahan abnormal pada kulit, seperti tahi lalat yang berubah warna atau ukuran, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. 8. Tes Pendengaran (Audiometri) Pemeriksaan pendengaran diperlukan untuk mendeteksi gangguan pendengaran yang bisa mempengaruhi kemampuan berbicara dan memahami bahasa, terutama pada bayi dan anak-anak. Orang dewasa juga dianjurkan melakukan tes jika mengalami penurunan pendengaran. 9. Pemeriksaan Gigi Pemeriksaan rutin setiap enam bulan membantu mendeteksi masalah seperti karies, plak, abses, atau gigi impaksi. Selain itu, rontgen gigi bisa dilakukan jika ada tanda-tanda kerusakan yang memerlukan tindakan lebih lanjut. 10. Tes Kepadatan Tulang Tes ini dilakukan untuk mendeteksi osteoporosis, terutama pada wanita berusia di atas 65 tahun dan pria berusia di atas 70 tahun. Faktor risiko lain seperti penggunaan obat steroid, merokok, dan riwayat keluarga juga mempengaruhi kebutuhan tes ini. 11. Pemeriksaan Fungsi Hati Pemeriksaan ini melibatkan tes enzim dan protein untuk mendeteksi gangguan fungsi hati, seperti hepatitis atau sirosis. Tes ini penting untuk memantau kesehatan hati, terutama bagi mereka yang mengonsumsi obat tertentu atau memiliki riwayat penyakit hati. 12. Pemeriksaan Fungsi Ginjal Tes fungsi ginjal melibatkan pengukuran kadar kreatinin dan urea dalam darah untuk memantau kinerja ginjal. Pemeriksaan ini sangat penting bagi mereka yang berisiko penyakit ginjal atau yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah ginjal. 13. Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan dengan sinar X atau CT scan membantu mendeteksi penyakit seperti kanker, tumor, penyakit jantung, dan masalah paru-paru. Pemeriksaan ini biasanya direkomendasikan jika ada gejala yang mencurigakan atau sebagai bagian dari check up kesehatan menyeluruh. Kapan Anda Perlu Melakukan Check Up Kesehatan? Ada beberapa red flags yang perlu diwaspadai yang menunjukkan bahwa tubuh sedang tidak baik-baik saja. Dari pada nanti keburu parah dan malah harus mengeluarkan biaya berobat yang lebih mahal, sebaiknya segera lakukan medical check up. Berikut lima tandanya: 1. Perubahan Berat Badan yang Tidak Wajar Penurunan atau kenaikan berat badan yang drastis tanpa alasan yang jelas dapat menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan. Kondisi ini bisa terkait dengan masalah metabolisme, hormon, atau penyakit tertentu seperti diabetes, gangguan tiroid, atau penyakit jantung.  Penurunan berat badan yang drastis, sering merasa haus dan lapar, dan sering buang air kecil, juga bisa menjadi tanda penyakit diabetes yang perlu diwaspadai.  Tujuan Check Up Kesehatan: Tujuan utama dari check up kesehatan dalam kasus ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab perubahan berat badan yang secara tiba-tiba, serta mengevaluasi kondisi tubuh secara keseluruhan, terutama terkait fungsi organ dan metabolisme tubuh. Check Up yang Disarankan: 2. Sering Merasa Lelah dan Lemas Kelelahan yang berkelanjutan, meski telah beristirahat dengan cukup, dapat menjadi tanda adanya kondisi kesehatan yang lebih serius, seperti anemia, gangguan tiroid, gangguan tidur, atau penyakit kronis lainnya seperti penyakit jantung atau paru-paru. Tujuan Check Up Kesehatan: Untuk mengetahui penyebab pasti kelelahan dan memastikan tidak ada gangguan pada organ vital seperti jantung, paru-paru, atau fungsi darah yang abnormal. Check Up yang Disarankan: 3. Sering Mengalami Sakit Kepala atau Nyeri Tubuh Nyeri yang sering muncul, baik sakit kepala, nyeri sendi, maupun nyeri otot, bisa menjadi tanda dari beberapa kondisi medis seperti migrain, tekanan darah tinggi, gangguan saraf, atau bahkan tanda awal penyakit serius seperti fibromyalgia atau lupus. Tujuan Check Up Kesehatan: Memastikan apakah nyeri tersebut disebabkan oleh gangguan saraf, peredaran darah, atau kondisi autoimun yang mungkin memerlukan pengobatan atau perawatan lebih

serangan jantung
Lakukan Sekarang! 8 Cara Cegah Serangan Jantung di Usia Muda

Serangan jantung tidak lagi menjadi penyakit yang hanya menyerang orang tua. Kini, banyak anak muda berusia di bawah 30 tahun pun sudah menghadapi risiko yang sama. Faktor penyebabnya beragam, mulai dari pola makan tidak sehat, kebiasaan merokok, hingga stres berkepanjangan.  Data dari Riset Kesehatan Dasar 2018 bahkan menunjukkan prevalensi penyakit jantung di Indonesia cukup tinggi, yakni mencapai 1,5%. Itu sebabnya, memahami apa itu serangan jantung, gejalanya, hingga cara pencegahannya sejak dini sangatlah penting. Yuk, simak pembahasannya di bawah ini! Pengertian Serangan Jantung Serangan jantung atau dalam istilah medis disebut infark miokard adalah kondisi ketika aliran darah menuju otot jantung tiba-tiba terhenti. Biasanya hal ini terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah koroner karena penumpukan plak kolesterol.  Plak tersebut bisa pecah, lalu membentuk gumpalan darah yang menyumbat aliran oksigen ke jantung. Ketika suplai oksigen terhenti, jaringan jantung akan mulai rusak, sehingga menimbulkan rasa nyeri hebat di dada dan komplikasi serius lainnya. Meski sering dianggap hanya terjadi pada orang tua, serangan jantung juga dapat menyerang anak muda. Faktor gaya hidup, seperti konsumsi makanan tinggi lemak, merokok, kurang olahraga, serta stres berlebihan, kini menjadi pemicu utama.  Bahkan, beberapa penelitian menyebutkan bahwa gaya hidup tidak sehat memiliki pengaruh yang lebih besar dibanding faktor usia. Oleh karena itu, pemahaman mengenai kondisi ini sangat penting agar generasi muda bisa lebih waspada dan melakukan pencegahan sejak awal. Gejala Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai Mengenali gejala serangan jantung sejak dini bisa menyelamatkan nyawa. Berikut enam tanda yang perlu diperhatikan: Baca juga: 10 Pantangan Penting bagi Penderita Pembengkakan Jantung dan Tips Gaya Hidup Sehat Penyebab Serangan Jantung di Usia Muda Kasus serangan jantung pada usia muda meningkat pesat. Berikut sembilan penyebab utama yang perlu diwaspadai: Kolesterol Tinggi Kolesterol jahat yang menumpuk dapat membentuk plak pada arteri. Plak ini lama-kelamaan mengeras dan menyumbat aliran darah ke jantung. Konsumsi makanan cepat saji, gorengan, dan daging berlemak menjadi penyebab utamanya. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Hipertensi disebut silent killer karena sering tidak menimbulkan gejala. Tekanan darah yang terus tinggi akan merusak dinding pembuluh darah dan memicu aterosklerosis, yang berujung pada serangan jantung. Kurang Aktivitas Fisik Gaya hidup sedentari, seperti terlalu banyak duduk atau jarang berolahraga, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian menunjukkan orang yang duduk lebih dari 23 jam per minggu memiliki risiko 64% lebih tinggi meninggal akibat penyakit jantung. Merokok dan Vaping Merokok merusak lapisan arteri, meningkatkan risiko penggumpalan darah, dan mempercepat aterosklerosis. Bahkan vaping tetap berbahaya, karena nikotin di dalamnya bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Konsumsi Alkohol Berlebihan Alkohol berlebih menyebabkan kerusakan otot jantung, menaikkan tekanan darah, dan memicu peradangan pada arteri. Kondisi ini bisa mempercepat terbentuknya penyumbatan di pembuluh darah. Obesitas Kelebihan berat badan membuat jantung bekerja ekstra keras. Obesitas juga berkaitan dengan kondisi lain seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi, yang semuanya meningkatkan risiko serangan jantung. Penyakit Jantung Koroner Penyakit jantung koroner terjadi ketika arteri koroner yang bertugas mengalirkan darah ke jantung menyempit akibat penumpukan zat, terutama kolesterol.  Penumpukan ini dapat membentuk plak dan gumpalan darah yang menghambat aliran darah ke jantung, sehingga otot jantung bekerja lebih keras dan berisiko mengalami kerusakan. Jika sumbatan terjadi secara total, serangan jantung bisa muncul secara mendadak bahkan pada usia muda. Baca juga: Begini Tips Jantung Sehat dari Dr Donald Ang Swee Cheng, Kardiolog Island Hospital Penang Hipoksemia Hipoksemia adalah kondisi langka ketika kadar oksigen dalam darah terlalu rendah, biasanya akibat gangguan paru-paru atau keracunan gas karbon monoksida.  Kekurangan oksigen membuat otot jantung tidak mendapat suplai yang cukup untuk bekerja optimal, sehingga lama-kelamaan bisa memicu kerusakan jantung. Pada beberapa kasus, gejalanya berupa sesak napas yang sering kambuh hingga akhirnya berujung pada serangan jantung. Coronary Artery Spasm (CAS) Coronary Artery Spasm atau kejang arteri koroner adalah penyempitan pembuluh darah jantung yang terjadi secara tiba-tiba dan bersifat sementara. Meskipun tidak sama dengan penyakit jantung koroner yang kronis, CAS bisa menyebabkan nyeri dada hebat dan meningkatkan risiko serangan jantung bila dibiarkan tanpa penanganan. Kondisi ini lebih sering ditemukan pada pengguna obat terlarang atau mereka yang memiliki faktor risiko tertentu. Cara Mencegah Terjadinya Serangan Jantung Pencegahan adalah langkah terbaik untuk menurunkan risiko serangan jantung, apalagi di usia muda ketika kebiasaan sehat bisa memberi dampak besar dalam jangka panjang. Berikut delapan cara yang bisa dilakukan: 1. Rutin Berolahraga Olahraga merupakan cara paling efektif untuk menjaga kesehatan jantung. Aktivitas fisik secara teratur membantu memperkuat otot jantung, memperlancar sirkulasi darah, sekaligus mengendalikan tekanan darah.  Menurut American Heart Association, seseorang disarankan melakukan olahraga aerobik intensitas sedang selama 150 menit per minggu atau intensitas tinggi selama 75 menit per minggu. Pilihan olahraga yang ramah jantung antara lain berjalan cepat, jogging, bersepeda, berenang, atau senam. Selain itu, olahraga juga membantu membakar kalori berlebih yang dapat memicu obesitas. Dengan menjaga berat badan tetap ideal, risiko diabetes dan kolesterol tinggi yang berhubungan langsung dengan penyakit jantung bisa ditekan.  Namun, penting diingat untuk tidak berolahraga secara berlebihan karena justru bisa membebani jantung. Mulailah dengan aktivitas ringan, lalu tingkatkan secara bertahap sesuai kemampuan tubuh. 2. Hindari Kebiasaan Merokok Rokok mengandung ribuan zat berbahaya yang dapat merusak pembuluh darah dan jantung. Nikotin meningkatkan tekanan darah, sementara karbon monoksida mengurangi kadar oksigen dalam darah.  Kedua efek ini memaksa jantung bekerja lebih keras, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung secara signifikan. Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif pun memiliki risiko yang sama akibat paparan asap rokok. Berhenti merokok terbukti mampu menurunkan risiko serangan jantung hanya dalam waktu satu tahun. Bahkan, menurut penelitian, dalam lima tahun pasca berhenti merokok, risiko penyakit jantung bisa setara dengan orang yang tidak pernah merokok. Oleh karena itu, berhenti merokok adalah salah satu investasi kesehatan terbesar yang bisa dilakukan sejak muda. 3. Terapkan Pola Makan Sehat Asupan makanan sangat menentukan kesehatan jantung. Pola makan tinggi lemak jenuh (seperti fast food), gula, dan garam berlebihan dapat meningkatkan kolesterol jahat, tekanan darah tinggi, serta obesitas. Sebaliknya, pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi sayuran, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berlemak kaya omega-3 mampu melindungi jantung dari kerusakan. Mengikuti prinsip diet jantung sehat, seperti pola Mediterranean diet (yang lebih mengutamakan makanan nabati), terbukti menurunkan risiko serangan jantung hingga 30%. Selain itu, mengganti minyak goreng biasa dengan minyak zaitun, mengurangi makanan

radang usus
Radang Usus pada Anak dan Lansia, Apa yang Perlu Diwaspadai?

Radang usus adalah kondisi yang bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak hingga lansia. Penyakit ini bukan hanya sekadar masalah pencernaan biasa, melainkan kondisi kronis yang dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat.  Anak-anak yang masih dalam tahap tumbuh kembang maupun lansia dengan daya tahan tubuh yang sudah menurun sama-sama memiliki risiko tinggi untuk mengalami penyakit ini.  Karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa itu radang usus, gejala yang perlu diwaspadai, faktor risiko, serta cara diagnosis dan pengobatannya. Simak ulasan berikut! Apa Itu Penyakit Radang Usus? Radang usus atau dikenal juga dengan Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah sekelompok gangguan pada saluran cerna yang menyebabkan peradangan kronis. Kondisi ini dapat mengakibatkan kerusakan serius pada lapisan usus jika tidak segera ditangani.  Menurut data, lebih dari 6,8 juta orang di seluruh dunia menderita penyakit ini, dengan angka kejadian terbanyak pada usia 15 – 35 tahun. Meski demikian, kasus pada anak-anak dan kelompok lansia semakin meningkat. Jenis utama radang usus terdiri dari dua macam. Pertama adalah kolitis ulseratif, yaitu peradangan kronis yang menimbulkan luka (ulser) di lapisan terdalam usus besar (kolon) dan rektum. Kolitis ulseratif lebih sering terjadi pada kelompok usia 50 – 70 tahun.  Kedua adalah penyakit Crohn, yang ditandai dengan peradangan mendalam pada lapisan saluran cerna dan bisa mengenai bagian mana pun, mulai dari mulut hingga anus. Berbeda dengan jenis sebelumnya, Crohn’s disease lebih sering dialami oleh kelompok usia 20 – 30 tahun.   Kedua jenis ini sama-sama dapat menimbulkan gejala berat, termasuk diare berkepanjangan, nyeri perut, hingga penurunan berat badan drastis. Gejala Radang Usus pada Anak dan Lansia Anak-anak dan lansia cenderung mengalami gejala radang usus yang lebih kompleks dibanding usia produktif, karena kondisi fisik mereka lebih rentan. Berikut beberapa gejala utama yang perlu diwaspadai: Diare yang berkepanjangan Diare adalah gejala paling umum, sering kali disertai darah atau lendir. Pada anak, diare berkepanjangan dapat memicu dehidrasi dan menghambat pertumbuhan. Sedangkan pada lansia, diare bisa memperburuk kondisi tubuh yang sudah lemah dan memicu ketidakseimbangan elektrolit. Nyeri perut dan kram Rasa sakit di perut bisa muncul sebelum atau sesudah buang air besar. Pada anak-anak, nyeri ini sering menyebabkan mereka sulit makan, sementara pada lansia dapat memperburuk masalah pencernaan lain yang sudah ada. Baca juga: Penyakit Gerd: Mengenal Gerd Anxiety yang Rentan Diderita Anak Muda Berat badan turun tanpa sebab jelas Radang usus membuat tubuh sulit menyerap nutrisi. Anak yang terkena dapat mengalami keterlambatan pertumbuhan, sedangkan pada lansia, kondisi ini dapat mempercepat proses frailty (kerapuhan) dan meningkatkan risiko komplikasi lain. Kelelahan dan lemas Peradangan kronis membuat energi tubuh terkuras. Anak akan tampak kurang aktif dan mudah lelah saat bermain, sedangkan pada lansia gejala ini bisa mengganggu aktivitas harian hingga meningkatkan risiko jatuh. Demam dan nafsu makan berkurang Peradangan usus sering kali disertai demam ringan hingga sedang. Pada anak, gejala ini menyebabkan sulit makan sehingga kebutuhan gizi tidak tercukupi. Lansia yang mengalami penurunan nafsu makan juga berisiko tinggi mengalami malnutrisi. Faktor Risiko Penyakit Radang Usus Menurut Mayo Clinic, ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini, baik anak maupun lansia. Berikut beberapa di antaranya: Riwayat keluarga Anak dengan orang tua atau saudara kandung yang pernah menderita radang usus memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami penyakit serupa. Pada lansia, faktor genetik tetap berperan meski risiko meningkat seiring usia. Usia Sebagian besar kasus radang usus didiagnosis pada usia muda, namun anak kecil dan lansia juga memiliki kerentanan. Pada lansia, diagnosis bisa lebih sulit karena sering disalahartikan sebagai penyakit pencernaan lain. Pola makan tidak sehat Konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan olahan berlebihan berkontribusi besar pada peradangan usus. Anak yang gemar jajan sembarangan dan lansia yang kurang memperhatikan pola makan sehat sama-sama berisiko tinggi. Merokok Kebiasaan merokok terbukti menjadi faktor risiko utama penyakit Crohn. Bahkan, merokok dapat memperburuk gejala dan mempercepat progresivitas penyakit, terutama pada lansia yang sudah memiliki masalah kesehatan lain. Penggunaan obat tertentu Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen, naproxen, atau diklofenak bisa memperparah peradangan usus. Pada lansia, penggunaan obat ini untuk penyakit lain (misalnya nyeri sendi) sering kali tidak disadari bisa memicu radang usus. 5 Kebiasaan yang Perlu Dihindari agar Tak Terkena Radang Usus Selain faktor risiko di atas, ada kebiasaan sehari-hari yang bisa memicu peradangan usus. Menghindarinya adalah langkah pencegahan penting. Apa saja? Tidak mencuci tangan setelah dari toilet Kebersihan tangan berperan besar dalam mencegah penyebaran bakteri penyebab infeksi usus. Anak yang belum terbiasa menjaga kebersihan berisiko tinggi tertular, sedangkan lansia dengan daya tahan tubuh rendah bisa mengalami infeksi lebih berat. Jajan sembarangan Makanan atau minuman yang tidak higienis rentan mengandung bakteri Salmonella atau E. coli. Anak-anak seringkali tidak selektif dalam memilih jajanan, sementara lansia yang mengonsumsi makanan terkontaminasi lebih sulit pulih karena metabolisme tubuhnya sudah melemah. Sering makan gorengan Gorengan mengandung zat berbahaya yang bisa memperparah peradangan usus. Konsumsi berlebihan membuat saluran cerna lebih rentan mengalami iritasi, baik pada anak maupun lansia. Kebiasaan mengonsumsi daging olahan Makanan seperti sosis, kornet, atau daging kalengan tinggi zat aditif dan karsinogen yang bisa memicu peradangan. Bagi lansia, makanan ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit kanker usus besar. Mengabaikan pola makan sehat Kurangnya asupan serat, vitamin, dan cairan memperburuk kesehatan usus. Anak membutuhkan gizi seimbang untuk tumbuh, sedangkan lansia memerlukan makanan bergizi untuk menjaga fungsi tubuh dan memperlambat kerusakan usus. Diagnosis Radang Usus Diagnosis radang usus biasanya dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan medis, yang terdiri dari: Tanya Jawab dan Pemeriksaan Fisik Tahap awal diagnosis dimulai dengan tanya jawab seputar gejala, riwayat kesehatan pasien, serta riwayat keluarga yang mungkin memiliki penyakit serupa. Dokter juga melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk menilai kondisi umum pasien, termasuk adanya nyeri tekan pada perut atau tanda-tanda peradangan lain. Jika keluarga Anda ada yang memiliki gejala dan butuh pemeriksaan lebih lanjut, Anda bisa berobat di Penang untuk mendapat biaya lebih terjangkau dengan pelayanan maksimal dan fasilitas internasional.  Baca juga: Itinerary Perjalanan Wisata Medis ke Penang Selama 3 Hari 2 Malam Pemeriksaan Sampel Tinja Tes tinja membantu mendeteksi adanya darah tersembunyi, infeksi bakteri, atau parasit yang bisa menyebabkan gejala serupa radang usus. Pemeriksaan ini juga dapat menunjukkan tanda-tanda peradangan yang tidak terlihat secara kasat mata, sehingga penting untuk membedakan radang usus

penyakit kanker
Selain Penyakit Kanker, Apa Saja Keluhan Pasien Saat Berobat ke Malaysia?

Penyakit kanker jadi salah satu alasan utama mengapa banyak pasien dari Indonesia memilih berobat ke Malaysia. Negara ini dikenal memiliki sistem pelayanan kesehatan yang modern, tenaga medis yang kompeten, dan biaya yang relatif terjangkau untuk pengobatan penyakit berat seperti kanker.  Selain penyakit kanker, menurut bisnis.com, ternyata ada berbagai tujuan pengobatan lain yang membuat orang Indonesia lebih memilih berobat ke Malaysia. Mulai dari melakukan medical check up hingga penanganan masalah saraf dan ortopedi seperti skoliosis dan osteoporosis. Artikel ini akan membahas empat keluhan kesehatan utama yang mendorong pasien dari Indonesia berobat ke Malaysia. Apa saja? Yuk, cari tahu di bawah ini!  Pengobatan Penyakit Kanker di Malaysia Di Malaysia, layanan pengobatan penyakit kanker tersedia dalam bentuk yang sangat komprehensif. Pasien dapat mengakses berbagai metode pengobatan tergantung dari jenis dan stadium kankernya. Beberapa pengobatan utama yang umum dilakukan, yaitu: Sebelum pengobatan dimulai, pasien kanker akan menjalani serangkaian pemeriksaan seperti tes darah, pemindaian (X-ray, CT scan, MRI), hingga biopsi untuk menentukan jenis dan stadium kanker secara akurat. Dengan diagnosis yang tepat, tim medis di Malaysia akan merancang rencana pengobatan yang dipersonalisasi. Baca juga: Dr Tang Weng Heng, Bantu Proses Pengobatan Pasien Kanker Lebih Baik Kanker Paru-Paru Contohnya, pada kasus penyakit kanker paru-paru, jenis pengobatannya dibedakan antara kanker paru sel kecil dan non-sel kecil. Kanker paru sel kecil cenderung diobati dengan kemoterapi, kadang dikombinasikan dengan radioterapi atau imunoterapi. Sementara itu, kanker paru non-sel kecil bisa melibatkan kombinasi operasi, kemoterapi, dan radioterapi tergantung pada seberapa jauh kanker telah menyebar. Tak kalah penting adalah proses pemantauan pasca-terapi. Setiap pasien umumnya akan dijadwalkan pemeriksaan rutin untuk mengevaluasi kemajuan terapi dan kemungkinan efek samping seperti mual, kelelahan, atau kerontokan rambut. Medical Check Up di Malaysia Selain untuk pengobatan penyakit kanker, banyak pasien dari Indonesia yang melakukan medical check up rutin di Malaysia. Ada beberapa alasan kuat di balik tren ini: Pemeriksaan dalam Medical Check Up Beberapa bagian pemeriksaan yang umum dilakukan antara lain: Selain itu, pasien juga disarankan mempersiapkan diri sebelum medical check up dengan mencatat semua keluhan kesehatan, riwayat keluarga, dan membawa hasil pemeriksaan sebelumnya beserta daftar obat yang sedang dikonsumsi.  Hal ini akan membantu dokter mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kondisi pasien dan mengarahkan ke pemeriksaan lanjutan jika diperlukan. Medical check up juga sangat bermanfaat bagi orang yang merasa sehat namun memiliki faktor risiko seperti gaya hidup tidak sehat, berat badan berlebih, atau riwayat penyakit keturunan. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan rutin setiap 1 – 3 tahun sekali bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun. Baca juga: Ketahui Kapan Anda Harus Check Up Kesehatan, Ini Dia 5 Tandanya! Keluhan Ortopedi yang Sering Diperiksakan ke Malaysia Selain penyakit kanker dan medical check up, masalah ortopedi juga menjadi alasan banyak pasien dari Indonesia untuk berobat ke Malaysia. Penyakit ortopedi yang ditangani cukup luas, mulai dari cedera olahraga hingga gangguan tulang yang kompleks. Berikut adalah beberapa keluhan ortopedi yang umum diperiksakan: 1. Skoliosis Skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang melengkung secara tidak normal hingga membentuk huruf S atau C. Umumnya terjadi pada anak usia 10 – 15 tahun, namun bisa juga berkembang pada usia dewasa karena degenerasi tulang belakang. Ada dua jenis utama skoliosis: Diagnosis skoliosis dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan pencitraan seperti X-ray dan MRI. Penanganannya tergantung dari tingkat keparahan, bisa berupa terapi konservatif (obat, brace, fisioterapi) atau pembedahan tulang belakang jika kasusnya berat. 2. Osteoporosis Osteoporosis adalah kondisi tulang menjadi keropos dan mudah patah, terutama di pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Umumnya terjadi tanpa gejala dan baru diketahui setelah terjadi patah tulang. Diagnosis biasa dilakukan dengan pemindaian DEXA (Dual-Energy X-ray Absorptiometry) untuk mengukur kepadatan tulang. Pengobatan bertujuan untuk memperlambat pengeroposan tulang dan dokter akan menyarankan untuk: 3. Cedera Jaringan Lunak dan Sendi Masalah sendi menjadi salah satu keluhan paling umum yang ditangani oleh dokter ortopedi di Malaysia. Sendi merupakan penghubung antar tulang yang memungkinkan pergerakan tubuh. Ketika terjadi peradangan atau kerusakan pada sendi, pasien bisa mengalami rasa nyeri, kaku, bahkan keterbatasan gerak. Beberapa gangguan sendi yang sering ditangani di Malaysia antara lain: Pasien Penyakit Saraf Juga Berobat ke Malaysia Selain ortopedi, banyak pasien juga berkonsultasi ke spesialis neurologi di Malaysia untuk menangani berbagai gangguan sistem saraf, baik pusat (otak dan sumsum tulang belakang) maupun perifer (saraf tepi). Masalah neurologis yang umum mencakup: Banyak orang mengabaikan migrain, padahal kondisi ini dapat sangat mengganggu produktivitas dan kualitas hidup. Diagnosis yang tepat diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan gangguan neurologis lainnya. 2. Epilepsi Kondisi yang menyebabkan kejang berulang akibat gangguan aktivitas listrik di otak. Penanganan epilepsi umumnya memerlukan obat antikonvulsan dan observasi berkala. 3. Penyakit Alzheimer dan Demensia Kondisi degeneratif yang menyerang kemampuan berpikir dan mengingat, umum terjadi pada lansia. 4. Penyakit Parkinson Ditandai dengan tremor, kekakuan otot, dan lambat bergerak akibat gangguan pada sistem saraf pusat. 5. Sklerosis Multipel (Multiple Sclerosis) Penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat, menyebabkan gangguan gerak, penglihatan, dan fungsi kognitif. 6. Meningitis Peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang yang bisa bersifat akut dan memerlukan penanganan darurat. Baca juga: 5 Rekomendasi Dokter Saraf di Penang Pemeriksaan Neurologis Diagnosis gangguan neurologis dilakukan secara menyeluruh, dimulai dari: Penanganan Gangguan Neurologis Tergantung dari diagnosis dokter, namun beberapa metode pengobatan yang dilakukan di Malaysia antara lain: Kesimpulan Memang, penyakit kanker menjadi fokus utama banyak pasien saat memilih Malaysia sebagai destinasi pengobatan. Tapi jelas bukan satu-satunya alasan. Negara ini juga menjadi tujuan populer untuk melakukan medical check up secara menyeluruh dan menangani beragam masalah ortopedi dan saraf. Dengan sistem kesehatan yang terdepan, harga bersaing, serta proses diagnosis yang cepat dan detail, Malaysia terbukti menjadi alternatif berobat yang dipercaya oleh banyak pasien di Indonesia.  Jika Anda ingin berobat ke Malaysia, ada cara yang lebih efektif dan efisien sehingga Anda bisa hanya fokus ke pengobatan. Yaitu, bekerja sama dengan medical concierge seperti Medtrip, yang akan mengurus segala keperluan berobat di Malaysia.  Mulai dari tahap konsultasi, pemilihan rumah sakit dan dokter yang tepat, registrasi pengobatan, hingga akomodasi dan transportasi selama di Malaysia akan difasilitasi oleh Medtrip. Semua tinggal beres, urusan berobat jadi lancar dan nyaman. Hubungi kami sekarang juga!  

Mahkota medical centre
Simak! Cara ke Malaka Jika Ingin Berobat di Mahkota Medical Centre

Malaka, sebuah kota bersejarah di Malaysia, juga banyak dipilih oleh pasien dari Indonesia untuk tujuan wisata medis. Ada beberapa rumah sakit yang bisa dijadikan pilihan, seperti Mahkota Medical Centre.  Yuk, kenal lebih dekat Mahkota Medical Centre dan simak beberapa pilihan rute yang tersedia bila Anda ingin pergi ke Malaka berikut ini! Pilihan Rute Menuju Malaka, Malaysia 1. Dari Jakarta: Penerbangan ke Kuala Lumpur dan Naik Bus ke Malaka Bagi Anda yang berangkat dari Jakarta, cara paling mudah untuk menuju Malaka adalah dengan terbang ke Kuala Lumpur terlebih dahulu. Ada beberapa maskapai yang melayani rute Jakarta – Kuala Lumpur, seperti Batik Air, AirAsia, Malaysia Airlines, dan Garuda Indonesia. Setelah tiba di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Malaka dengan bus. Terdapat dua opsi utama untuk transportasi bus dari Kuala Lumpur menuju Malaka: a. Terminal Bersepadu Selatan (TBS): Terminal ini merupakan pusat transportasi terintegrasi yang berlokasi di pinggiran Kuala Lumpur. Terdapat banyak pilihan bus yang berangkat menuju Malaka dan tersedia hampir setiap jam.  Harga tiket bus berkisar antara RM 10 – RM 12 (sekitar Rp35.000 – Rp40.000), dan waktu tempuh perjalanan sekitar 2-3 jam. Anda bisa membeli tiket bus secara online atau langsung di loket yang tersedia di terminal. b. KLIA Transportation Hub: Jika Anda tiba di KLIA atau KLIA2, ada juga bus langsung dari bandara menuju Malaka. Salah satu operator yang populer adalah Transnasional. Tiket bisa dibeli di loket yang tersedia di Level 1 KLIA2, atau melalui aplikasi online. Harga tiket untuk dewasa adalah sekitar RM 24,10 (sekitar Rp80.000), dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 2-3 jam. Perjalanan dengan bus Transnasional terbilang nyaman dengan kursi yang empuk dan fasilitas yang memadai. Setibanya di Terminal Melaka Sentral, Anda bisa melanjutkan perjalanan menggunakan taxi online untuk menuju Mahkota Medical Centre. Jaraknya juga tidak jauh, hanya sekitar 7 km saja. Anda juga bisa menggunakan transportasi umum seperti bus. Dari terminal Melaka Sentral, naik bus Panorama 17 dan turun di Dataran Pahlawan, lalu berjalan kaki sekitar 500 m untuk tiba di Mahkota Medical Centre.  2. Dari Pekanbaru: Penerbangan Langsung ke Bandara Internasional Malaka Bagi Anda yang berada di Pekanbaru, Anda bisa langsung menuju ke Malaka dengan menggunakan penerbangan langsung. Dilansir dari detik.com, per 8 Mei 2023 – maskapai Wings Air telah melayani rute penerbangan langsung (tanpa transit) dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menuju Bandara Internasional Melaka (MKZ). Penerbangan ini memiliki jadwal sebagai berikut: Penerbangan ini memakan waktu sekitar 1 jam 10 menit, dan sangat memudahkan perjalanan Anda tanpa perlu transit di Kuala Lumpur.  Setelah tiba di Bandara Internasional Melaka, Anda bisa menggunakan jasa jemputan gratis yang disediakan oleh Mahkota Medical Centre, dengan ketentuan sebagai berikut: 3. Dari Dumai: Menyebrang dengan Kapal Feri dari Pelabuhan Dumai Jika Anda berangkat dari Dumai, Provinsi Riau, salah satu cara yang menarik untuk menuju Malaka adalah dengan menggunakan kapal feri. Anda bisa memulai perjalanan dengan berkendara dari Pekanbaru ke Dumai melalui Jalan Tol Pekanbaru–Dumai, yang memakan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam. Setibanya di Pelabuhan Penyeberangan Internasional Dumai, Anda bisa membeli tiket kapal feri untuk menyeberang ke Pelabuhan Internasional Malaka City. Perjalanan laut dengan kapal feri memakan waktu sekitar 2-3 jam, dengan jadwal keberangkatan tersedia setiap hari. Tiket feri bisa dibeli langsung di pelabuhan, dan biasanya harga tiket bervariasi tergantung pada musim dan operator kapal. Pastikan Anda membawa dokumen perjalanan yang lengkap seperti paspor, dan menjaga kondisi fisik dengan baik karena perjalanan laut ini bisa cukup melelahkan. Bagi Anda yang mudah mabuk laut, disarankan untuk membawa obat-obatan pribadi selama perjalanan. Selain dari bandara, jemputan gratis juga melayani rute Pelabuhan Melaka ke Mahkota Medical Centre. Dari Pelabuhan Melaka hanya dibutuhkan waktu perjalanan sekitar 20 menit saja. Jika Anda menggunakan Medtrip sebagai mitra medical concierge, kami juga akan melakukan booking jemputan gratis, baik dari bandara maupun pelabuhan Melaka.   Mahkota Medical Centre Mahkota Medical Centre (MMC) adalah salah satu rumah sakit swasta terbesar di selatan Semenanjung Malaysia. Lokasinya berada di pusat kota Melaka, dan merupakan sebuah situs warisan dunia UNESCO.  Rumah sakit ini dikenal sebagai pusat kesehatan multi-spesialisasi yang melayani pasien lokal dan internasional. Telah berdiri sejak tahun 1994, Mahkota Medical Centre menjadi pilihan utama bagi banyak pasien yang mencari perawatan medis berkualitas tinggi dengan harga lebih terjangkau. Pencapaian dan Penghargaan Mahkota Medical Centre memiliki sejumlah penghargaan yang menunjukkan keunggulannya dalam pelayanan kesehatan. Beberapa di antaranya seperti: 1. Akreditasi Joint Commission International (JCI) Mahkota Medical adalah rumah sakit pertama di Melaka yang mendapatkan akreditasi dari JCI pada tahun 2020, dan telah memperbarui akreditasi tersebut untuk periode 2023 hingga 2026. JCI merupakan standar kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien, yang memberi jaminan bahwa Mahkota Medical menawarkan perawatan terbaik dengan standar internasional. 2. Penghargaan Rumah Sakit Pariwisata Medis di Asia Pasifik Pada tahun 2023, Mahkota Medical Centre dianugerahi gelar “Medical Tourism Hospital of the Year” oleh GlobalHealth Asia-Pacific. Penghargaan ini mengakui komitmen dari rumah sakit ini dalam menyediakan perawatan berkualitas tinggi kepada pasien internasional, terutama dalam hal pariwisata medis. 3. Sertifikasi CCPC untuk Kanker Payudara Mahkota Medical Centre menjadi rumah sakit pertama di Malaysia yang mendapat sertifikasi Clinical Care Programme Certification (CCPC) dari JCI untuk program perawatan kanker payudara. Ini membuktikan kualitas layanan Mahkota Medical dalam menangani penyakit kanker payudara dengan pendekatan berbasis data dan holistik. 4. Akreditasi Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) Mahkota Medical Centre juga berhasil meraih akreditasi penuh dari MSQH untuk periode empat tahun dari 2022 hingga 2026. MSQH merupakan standar nasional yang diakui dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Malaysia. Layanan Unggulan Mahkota Medical Centre menawarkan berbagai layanan medis unggulan, yang didukung oleh tim medis profesional dan peralatan yang canggih. Berikut adalah beberapa layanan unggulan yang ditawarkan: 1. Pusat Kanker Mahkota Medical Centre memiliki pusat kanker yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir untuk diagnosis dan perawatan kanker. Tim spesialis onkologi, perawat, dan tenaga medis bekerja secara kolaboratif untuk memberikan perawatan komprehensif kepada pasien kanker. 2. Pusat Perawatan Diabetes Diabetes adalah salah satu kondisi kronis yang ditangani dengan baik di rumah sakit ini. Terdapat juga program layanan manajemen diabetes yang terintegrasi, yang mencakup diagnosis, perawatan, serta pendidikan pasien tentang gaya hidup sehat. 3. Skrining Kesehatan

Yuk Simak Pentingnya Medical Check-Up dan Rangkaian Lengkapnya!

Anggi merupakan wanita usia 30 tahun yang datang untuk melakukan medical check-up rutin walaupun tidak memiliki masalah kesehatan. Setelah pemeriksaan Anggi diberitahu oleh dokter bahwa kadar gula darahnya sedikit meningkat. Meskipun hasil tersebut masih dalam batas normal, dokter memberikan beberapa saran untuk mengontrol makanan dan gaya hidup Anggi agar kadar gula darahnya tetap stabil. Alhasil kondisi kesehatan Anggi tentunya membaik dan Anggi terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh gula darah abnormal! Nah, yuk belajar dari pengalaman Anggi! Pahami bahwa medical check-up rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit lho. Hal ini juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan saran dari dokter tentang cara-cara untuk memperbaiki kondisi kesehatan seperti kisah Anggi.  Apasih yang Penting Saat Medical Check-Up? Tentunya saat medical check-up kamu perlu memperhatikan pemeriksaan yang krusial untuk menentukan kondisi kesehatan kamu, ya! Yuk simak berbagai pemeriksaan untuk mendapatkan hasil yang lengkap tentang kondisimu! Kesehatan Fisik Pemeriksaan fisik biasanya terdiri dari pemeriksaan tinggi badan, berat badan, dan indeks massa tubuh. medical check-up fisik dilakukan untuk melihat kinerja tubuh.  Bergantung pada riwayat kesehatan pribadi, seseorang dapat menjalani pemeriksaan tambahan di area tertentu. Misalnya, jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, maka disarankan untuk mendapat pemeriksaan tekanan darah. Kondisi Mata Pemeriksaan mata pada orang dewasa yang sehat tidak perlu dilakukan dengan terlalu sering, namun apabila seseorang memakai kacamata atau lensa kontak atau jenis alat bantu visual lainnya maka pemeriksaan harus dilakukan secara rutin 1-2 tahun sekali.  Kondisi Telinga Pemeriksaan kondisi telinga dilakukan dengan tes pendengaran atau audiometri. Tes ini dilakukan untuk mengecek kemungkinan penurunan kemampuan pendengaran. Sebelum melakukan tes ini, ada baiknya untuk tidak mendengarkan suara keras minimal 16 jam sebelum tes dan juga membersihkan kotoran telinga yang mungkin mengganggu saluran pendengaran. Kesehatan Umum medical check-up umum dapat mencakup beberapa jenis tes, seperti rontgen dada untuk mengetahui kemungkinan adanya tuberkulosis paru aktif, tes fungsi paru untuk mengevaluasi seberapa baik paru-paru bekerja, kemudian pemeriksaan USG perut untuk melihat struktur di dalam perut dan memeriksa organ di rongga perut.  Kondisi Jantung Pemeriksaan umumnya dilakukan dengan ECG Resting dan Exercise Stress Test. ECG Resting adalah tes non-invasif untuk mendeteksi kelainan jantung seperti aritmia dan penyakit jantung koroner. Sedangkan Exercise Stress Test adalah tes yang melibatkan aktivitas fisik untuk mengukur respons jantung. Kondisi Tulang Bone Densitometry, juga dikenal sebagai tes kepadatan tulang, adalah tes umum untuk mengukur jumlah kalsium dan mineral di dalam tulang. Selain digunakan untuk mendiagnosis osteoporosis, tes ini juga dapat menilai efektivitas pengobatan dan risiko patah tulang.  Selain tes kepadatan tulang, kadang kamu juga harus melakukan tes faktor rheumatoid untuk mengukur tingkat faktor rheumatoid dalam darah dan dapat membantu mendiagnosis penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan sindrom Sjogren. Gula Darah Tes ini dilakukan untuk mengukur jumlah gula atau glukosa dalam darah. Pemeriksaan gula darah ini biasanya dilakukan untuk mendeteksi adanya permasalah kesehatan yaitu Diabetes. Kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal menandakan prediabetes atau diabetes. Tes darah yang biasanya diminta adalah A1C Test yang mengukur rata-rata gula darah dalam 2-3 bulan terakhir, Fasting Blood Sugar Test yang mengukur kadar gula darah setelah puasa semalaman, dan Glucose Tolerance Test yang mengukur gula darah sebelum dan setelah meminum cairan glukosa.  Tingkat Kolesterol Pengukuran tingkat kolesterol dilakukan dengan Lipid Profile Test. Pengukuran kolesterol penting untuk memperkirakan risiko serangan jantung dan penyakit pembuluh darah karena semakin tinggi kadar kolesterol semakin tinggi pula risiko terkena masalah kesehatan tersebut.  Skrining kolesterol pertama harus dilakukan pada usia 9-11 tahun dan diulang setiap lima tahun hingga usia paruh baya. Kemudian, dilakukan setiap 1-2 tahun untuk pria berusia 45 tahun ke atas dan wanita berusia 55 tahun ke atas. Ini karena risiko penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia dan dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan. Kesehatan Ginjal Untuk memeriksa kesehatan ginjal, pemeriksaan yang sering dilakukan adalah Renal Profile Test dan Urine FEME. Renal Profile Test adalah sekelompok tes yang mengevaluasi fungsi ginjal dan mengukur jumlah mineral, elektrolit, protein, dan glukosa dalam darah untuk menentukan status ginjal saat ini.  Sedangkan Urine FEME adalah pemeriksaan lengkap dan mikroskopis dari sampel urin yang mendeteksi kondisi sederhana seperti infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, dan diabetes dengan menentukan rincian isi urin seperti protein, sel, gula, atau garam. Penyakit Menular Seksual (PMS) Tes penyakit menular seksual (PMS) disarankan untuk mereka yang aktif secara seksual karena banyak jenis PMS yang tidak menunjukkan gejala. Beberapa PMS yang dapat disembuhkan dapat menjadi berbahaya jika tidak diobati.  Terdapat rekomendasi khusus untuk melakukan tes PMS, seperti HIV, sifilis, klamidia, dan gonore, terutama untuk remaja wanita yang aktif secara seksual dan orang dewasa di bawah usia 25 tahun. Hormon Tes profil hormon adalah tes darah untuk mendeteksi ketidakseimbangan hormon dan diagnosa kondisi medis seperti kesuburan, penyakit tiroid, dan diabetes. Pada pria, hormon yang diuji meliputi Testosterone, SHBG, dan FAI. Sedangkan pada wanita, hormon yang diuji meliputi FSH, LH, E2, dan P4. Kanker Skrining kanker penting karena dapat mendeteksi kanker pada tahap awal dan meningkatkan peluang penyembuhan. Pemeriksaan rutin juga dapat membantu mencegah perkembangan kanker dengan mengidentifikasi faktor risiko yang dapat diubah. Nah, Udah Tahu kan Pentingnya Medical Check-up! Medical check-up penting untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, meningkatkan peluang kesembuhan, dan mencegah penyakit yang lebih serius. Tes-tes yang dilakukan dalam medical check-up juga membantu mengevaluasi kondisi kesehatan kamu lho! Nah, kalau kamu mau medical check-up tanpa ribet, yuk hubungi medtrip.id! Karena dengan medtrip.id kamu bisa merencanakan jadwal pemeriksaan sesuai dengan keinginan tanpa perlu khawatir kewalahan. Yuk rajin medical check-up tanpa ribet dengan medtrip.id sekarang!