Malaysia dikenal memiliki fasilitas kesehatan modern, dokter berpengalaman, serta paket pemeriksaan lengkap yang harganya tetap kompetitif dibandingkan negara lain. Selain itu, jumlah wisatawan medis dari Indonesia yang berkunjung ke Malaysia juga terus meningkat karena faktor kedekatan jarak, proses pendaftaran yang mudah, dan pilihan rumah sakit internasional yang reputasinya sudah tidak diragukan lagi.
Sambil liburan akhir tahun, bisa banget kalau Anda mau sekalian medical check up di Malaysia. Apalagi biasanya ada banyak promo akhir tahun. Sebagai referensi, berikut biaya medical check up di Malaysia!
Baca juga: Tren Medical Tourism: Apa Manfaatnya Bagi Masyarakat Indonesia?
Manfaat Medical Check Up
Medical check up bukan sekadar pemeriksaan rutin, pemeriksaan ini memberi banyak manfaat penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Selain itu, MCU juga akan mendorong Anda menerapkan gaya hidup lebih sehat karena hasil pemeriksaan biasanya memberikan gambaran nyata tentang kebiasaan mana yang harus diperbaiki. Berikut manfaat medical check up lainnya:
1. Mengetahui kondisi kesehatan atau mendeteksi penyakit sejak dini
Manfaat paling utama dari medical check up adalah kemampuan mendeteksi penyakit sejak masih dalam tahap awal. Banyak penyakit seperti kanker, diabetes, gangguan tiroid, hingga penyakit jantung sering tidak menunjukkan gejala di tahap awal. Dengan MCU, potensi masalah kesehatan bisa ditemukan lebih cepat sehingga dokter dapat mengambil tindakan pencegahan atau pengobatan sebelum penyakit berkembang menjadi lebih parah.
2. Meningkatkan peluang pengobatan dan penyembuhan
Ketika penyakit diketahui lebih awal, dokter memiliki ruang waktu yang lebih luas untuk menentukan strategi perawatan yang tepat. Deteksi dini memberikan peluang penyembuhan yang jauh lebih besar karena kondisi tubuh belum mengalami banyak komplikasi. Misalnya, penyakit hati ringan, gangguan ginjal tahap awal, atau infeksi tertentu dapat ditangani secara efektif jika ditemukan sebelum mencapai tahap lanjut.
3. Mengurangi risiko komplikasi penyakit
MCU membantu mengidentifikasi potensi risiko yang dapat berkembang menjadi komplikasi di kemudian hari. Contohnya, kadar gula darah tinggi yang tidak terkendali bisa memicu komplikasi seperti kerusakan saraf, gangguan penglihatan, dan masalah ginjal. Dengan pemeriksaan berkala, dokter dapat memberi rekomendasi supaya kondisinya tidak berkembang menjadi penyakit yang lebih berat.
4. Mengurangi biaya perawatan kesehatan jangka panjang
Salah satu manfaat yang sering diabaikan adalah penghematan biaya perawatan. Penyakit yang terdeteksi lebih awal biasanya membutuhkan tindakan yang lebih sederhana dan tidak memerlukan perawatan intensif.
Sebaliknya, jika kondisi sudah parah, pasien sering kali membutuhkan rawat inap, prosedur operasi, pengobatan mahal, atau terapi lanjutan. Dengan MCU, risiko ini dapat ditekan sehingga biaya kesehatan dalam jangka panjang menjadi lebih ringan.
5. Mendorong gaya hidup yang lebih sehat
Melalui hasil pemeriksaan, seseorang bisa mendapatkan gambaran jelas tentang kondisi kesehatannya. Banyak orang yang baru mulai mengatur pola makan, rutin olahraga, atau berhenti merokok setelah melihat data kesehatan mereka secara langsung. MCU berfungsi sebagai pengingat sekaligus motivasi untuk memperbaiki kebiasaan sehari-hari demi mencegah penyakit di masa depan.
Jenis Pemeriksaan Medical Check Up
Saat medical check up, rangkaian tes biasanya disesuaikan dengan kebutuhan pasien, usia, riwayat kesehatan, hingga rekomendasi dokter. Berikut adalah 10 jenis pemeriksaan yang umum dilakukan dalam MCU, beserta penjelasan lengkapnya:
1. Pemeriksaan BMI (Body Mass Index)
Tes BMI adalah langkah dasar dalam medical check up untuk mengetahui indeks massa tubuh pasien dengan membandingkan tinggi badan dan berat badan. Meskipun terlihat sederhana, pemeriksaan BMI sangat penting karena bisa memberikan gambaran awal tentang risiko kesehatan seperti obesitas, malnutrisi, hingga gangguan metabolik.
Indeks massa tubuh yang terlalu tinggi dapat meningkatkan kemungkinan penyakit jantung, diabetes tipe 2, hipertensi, dan masalah sendi. Sebaliknya, BMI terlalu rendah bisa menjadi tanda gangguan nutrisi atau adanya masalah kesehatan lain. Setelah mendapatkan angka BMI, dokter akan mempertimbangkan pemeriksaan lanjutan untuk menilai kondisi tubuh secara keseluruhan.
2. Pemeriksaan Jantung dengan EKG (Ekokardiografi)
Pemeriksaan EKG adalah tes yang menggunakan gelombang suara ultrasonik untuk menampilkan gambar struktur dan fungsi jantung. Melalui alat ini, dokter dapat mengamati gerakan katup jantung, ketebalan dan elastisitas dinding jantung, serta seberapa baik aliran darah mengalir di bilik jantung. Tes ini sangat penting untuk mendeteksi gangguan ritme jantung, hipertrofi otot jantung, kelainan bawaan, atau tanda-tanda awal gagal jantung.
EKG mampu menilai fungsi jantung secara real-time dan akurat, pemeriksaan ini menjadi salah satu prosedur utama dalam MCU, terutama bagi pasien dengan riwayat keluarga penyakit jantung atau gaya hidup yang berisiko.
3. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiologi melibatkan teknologi sinar X atau sinar radioaktif untuk melihat kondisi organ dalam tubuh melalui gambar atau foto medis. Tes ini membantu mendeteksi berbagai kondisi seperti kanker, tumor, infeksi paru, stroke, kebocoran pembuluh darah, serta gangguan pada tulang dan sendi.
Radiologi juga bisa memeriksa kesehatan organ seperti hati, ginjal, tiroid, sistem pencernaan, hingga sistem reproduksi. Melalui gambar yang dihasilkan, dokter bisa menilai apakah ada kelainan struktur atau tanda penyakit yang tidak terlihat melalui pemeriksaan fisik biasa.
Baca juga: PET Scan adalah Teknik Pencitraan untuk Berbagai Penyakit, Apa Saja?
4. Pemeriksaan Laboratorium (Darah, Urine, dan Tinja)
Pemeriksaan laboratorium mencakup serangkaian tes penting yang memberi gambaran besar mengenai kondisi kesehatan. Pemeriksaan ini akan mengevaluasi kualitas dan jumlah sel darah merah, sel darah putih, trombosit, serta komponen lain yang berkaitan dengan kesehatan sistem peredaran darah.
Tes urine berguna untuk mendeteksi kandungan seperti protein, gula, bilirubin, atau darah yang dapat menjadi indikasi adanya infeksi saluran kemih, gangguan ginjal, atau kondisi lainnya. Sementara itu, pemeriksaan tinja menilai konsistensi, warna, hingga kemungkinan infeksi atau gangguan pada sistem pencernaan.
5. Pemeriksaan Kolesterol
Pemeriksaan kolesterol bertujuan menilai kadar lemak dalam darah, termasuk LDL (kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik), trigliserida, dan total kolesterol. Angka normal total kolesterol sebaiknya berada di bawah 200 mg/dL agar risiko penyakit jantung tetap rendah. Kadar kolesterol yang terlalu tinggi sering kali terjadi akibat konsumsi makanan tinggi lemak, kurang aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok.
Jika tidak dikendalikan, kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, serangan jantung, atau stroke. Melalui medical check up, dokter dapat memberikan saran pola makan, obat penurun kolesterol, atau perubahan gaya hidup untuk menurunkan risikonya.
6. Pemeriksaan Gula Darah
Pemeriksaan gula darah dilakukan untuk memastikan apakah kadar glukosa masih berada dalam batas normal. Sebelum pemeriksaan, pasien biasanya diminta berpuasa selama minimal delapan jam agar hasilnya akurat.
Kadar gula darah normal berada pada rentang 70–100 mg/dL, sedangkan 100–125 mg/dL mengindikasikan prediabetes, dan angka di atas 126 mg/dL menunjukkan kondisi diabetes. Deteksi dini sangat penting untuk menghindari risiko komplikasi seperti kerusakan saraf, kehilangan penglihatan, hingga gangguan ginjal.
7. Pemeriksaan Fungsi Hati
Tes fungsi hati dilakukan dengan memeriksa enzim dan protein dalam sampel darah untuk menilai kesehatan organ hati. Pemeriksaan ini membantu dokter mendeteksi penyakit seperti hepatitis, fatty liver, kerusakan hati akibat alkohol, hingga efek samping obat tertentu.
Pemeriksaan fungsi hati juga penting bagi pasien yang sedang mengonsumsi obat jangka panjang atau memiliki faktor risiko seperti obesitas dan konsumsi alkohol.
8. Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Fungsi ginjal dinilai melalui beberapa jenis tes seperti ureum (BUN), kreatinin darah, laju filtrasi glomerulus (GFR), dan tes urine. Tes ureum mengukur sisa metabolisme protein, sedangkan kreatinin menunjukkan kemampuan ginjal dalam membuang zat sisa otot. Angka kreatinin yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan adanya penurunan fungsi ginjal.
GFR bantu menentukan kemampuan ginjal menyaring zat sisa metabolisme, sementara tes urine mendeteksi ada tidaknya protein atau darah dalam urin yang bisa menandakan masalah ginjal. Pemeriksaan ini sangat penting mengingat penyakit ginjal sering berkembang tanpa gejala hingga memasuki tahap lanjut.
9. Pemeriksaan Anamnesis
Anamnesis adalah proses pengambilan riwayat kesehatan pasien melalui wawancara langsung. Dokter akan menanyakan riwayat penyakit keluarga, kondisi medis yang pernah dialami, alergi, pola hidup sehari-hari, hingga kebiasaan seperti merokok atau konsumsi alkohol.
Informasi ini menjadi dasar dalam menentukan jenis pemeriksaan tambahan yang dibutuhkan serta menilai risiko penyakit berdasarkan gaya hidup pasien. Anamnesis memiliki peran penting karena membantu dokter memahami konteks kesehatan secara menyeluruh sebelum melakukan tes lanjutan.
10. Tes Densitometri Tulang (Bone Density Test)
Tes densitometri tulang dilakukan untuk mengukur kepadatan mineral tulang dan mengidentifikasi risiko osteoporosis atau osteopenia. Pemeriksaan ini sangat direkomendasikan untuk pasien lansia, perempuan pasca-menopause, atau individu yang memiliki riwayat keluarga osteoporosis.
Dengan hasil pemeriksaan yang akurat, dokter dapat memberikan rekomendasi seperti suplemen kalsium, vitamin D, atau terapi tertentu untuk menjaga kekuatan tulang. Pemeriksaan ini juga bantu memantau kondisi pasien yang sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi kepadatan tulang.
11. Pemeriksaan Gigi dan Mulut
Pemeriksaan gigi dan mulut bertujuan mengevaluasi kesehatan rongga mulut, mendeteksi karies, infeksi, radang gusi, atau kelainan lain yang mungkin tidak disadari pasien. Pemeriksaan ini juga membantu mengetahui apakah ada kondisi yang membutuhkan tindakan lanjutan seperti pencabutan, tambal gigi, scaling, atau perawatan saraf.
Meski sering dianggap sepele, kesehatan gigi memiliki hubungan erat dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Infeksi mulut yang tidak ditangani bisa menyebar ke bagian tubuh lain dan memicu masalah kesehatan serius.
12. Pemeriksaan Mata
Pemeriksaan mata dilakukan setiap satu hingga dua tahun, terutama bagi mereka yang memiliki keluhan penglihatan. Beberapa kondisi yang dapat dideteksi dalam pemeriksaan ini termasuk katarak, glaukoma, dan retinopati akibat diabetes.
Pemeriksaan mata biasanya mencakup tes ketajaman visual, pemeriksaan retina, tonometri untuk mengukur tekanan bola mata, hingga pemeriksaan pergerakan otot mata. Dengan pemeriksaan ini, dokter dapat mengetahui kondisi mata secara menyeluruh dan memberikan rekomendasi perawatan bila ditemukan masalah.
Perkiraan Biaya Medical Check Up di Malaysia
Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk menjalani medical check up di Malaysia, berikut ini adalah gambaran biaya medical check up di sejumlah rumah sakit / medical centre populer di Malaysia.
Baca juga: Biaya Medical Check Up: Lebih Murah di Penang, Kuala Lumpur, atau Melaka
Biasanya paket bisa disesuaikan dengan kebutuhan setiap pasien, sehingga pilihan paket dasar hingga komprehensif tersedia dengan biaya yang berbeda. Berikut biaya medical check up di Malaysia:
Island Hospital Penang
- Salah satu rumah sakit favorit untuk medical check up dan paket yang tersedia berbeda-beda sesuai kebutuhan.
- Sebagai contoh, biaya medical check up untuk paket Executive Health Screening Package di Island Hospital Penang dibanderol sekitar RM 760.
- Untuk paket MCU secara umum di Island Hospital, estimasi biaya disebut berkisar antara RM 500 – RM 2.000 tergantung paket dan pemeriksaan yang dilakukan.
Sunway Medical Centre
- Di Sunway Medical Centre Kuala Lumpur, biaya medical check up yang tersedia mulai dari kisaran RM 599.
- Dalam daftar lain, ada paket MCU dengan kisaran biaya sekitar RM 900.
- Paket-paket di Sunway bisa sangat bervariasi, tergantung seberapa lengkap tes yang dilakukan, ada opsi paket dasar, paket cardio, paket komprehensif, dan lainnya.
Gleneagles Kuala Lumpur
- Gleneagles Kuala Lumpur menawarkan beberapa paket berbeda. Misalnya, biaya medical check up untuk paket lengkap (bio-physical, cardiac assessment, imaging procedures, medical consultation, dan tes laboratorium) sekitar RM 720.
- Rumah sakit ini cukup populer di kalangan pasien internasional, termasuk dari Indonesia karena reputasi dan kemudahan akses.
Prince Court Medical Centre
- Untuk Prince Court, ada paket yang disebut sebagai “Essential” dengan estimasi biaya sekitar RM 600.
- Ada juga paket dengan harga lebih tinggi — tergantung kelengkapan pemeriksaan dan pencakupan (misalnya tes laboratorium, pap smear, skrining tumor marker, dan lainnya).
Pantai Hospital Kuala Lumpur
- Untuk Pantai Hospital Kuala Lumpur, biaya medical check up untuk paket child heart screening berkisar RM 930. Ada juga paket medical check up reguler dengan harga mulai dari RM 279 – RM 420.
Catatan Penting tentang Biaya Medical Check Up
- Angka-angka di atas adalah estimasi berdasarkan paket umum, paket dasar, paket komprehensif, atau paket spesialis. Bila Anda memilih pemeriksaan tambahan (misalnya pemeriksaan radiologi canggih, USG detail, MRI), biayanya bisa jauh lebih tinggi.
- Untuk pasien internasional (termasuk dari Indonesia), seringkali prosedur pendaftaran bisa melibatkan biaya tambahan untuk layanan internasional, penerjemah, pengurusan visa/perjalanan, atau layanan antar-jemput, hal ini bisa menambah total biaya. Namun, bila Anda bekerja sama dengan medical concierge seperti Medtrip, Anda bisa memperoleh harga terbaik dengan berbagai fasilitas gratis yang diberikan.
- Paket MCU umumnya mencakup konsultasi dokter, pemeriksaan fisik, laboratorium dasar (darah, urine), tes jantung, dan screening dasar. Namun, jika Anda menginginkan skrining lengkap, pilih paket komprehensif.
- Kurs Ringgit ke Rupiah berubah-ubah. Jadi, pastikan hitung sesuai kurs terbaru saat Anda merencanakan perjalanan dan pembayaran.
Tips Merencanakan Medical Check Up ke Malaysia
Merencanakan medical check up ke Malaysia sebenarnya cukup mudah, apalagi jika Anda sudah menentukan jenis pemeriksaan yang dibutuhkan sejak awal. Berikut beberapa tips tambahan yang bisa Anda perhatikan:
1. Tentukan jenis dan paket pemeriksaan yang dibutuhkan
Langkah pertama adalah memilih paket medical check up yang sesuai dengan kebutuhan kesehatanmu. Jika hanya ingin pemeriksaan dasar, paket basic sudah cukup. Tapi, jika punya keluhan tertentu atau ingin pemeriksaan menyeluruh, paket menengah hingga premium lebih tepat.
Dengan menentukan paket sejak awal, Anda bisa menyiapkan estimasi biaya dan durasi pemeriksaan lebih jelas.
2. Pilih rumah sakit yang menawarkan paket sesuai kebutuhan
Setelah menentukan paket, cari rumah sakit yang menyediakan pemeriksaan tersebut. Sebagian besar rumah sakit besar di Malaysia memiliki informasi lengkap tentang paket MCU di situs resmi mereka.
Anda juga dapat mempertimbangkan menggunakan layanan medical concierge jika ingin bantuan dalam pemilihan rumah sakit, pendaftaran, hingga pendampingan selama proses pemeriksaan.
3. Buat janji temu sebelum keberangkatan
Meskipun beberapa pemeriksaan bisa dilakukan tanpa reservasi, sebagian besar paket MCU, terutama yang lengkap, membutuhkan jadwal yang sudah ditentukan. Membuat janji jauh-jauh hari membantu Anda mendapatkan waktu yang sesuai dan menghindari antrean panjang. Dengan jadwal yang pasti, Anda bisa menyesuaikan rencana perjalanan secara lebih efisien.
4. Susun itinerary perjalanan dan pilih akomodasi terdekat
Setelah mendapatkan tanggal pemeriksaan, susun rencana perjalanan, termasuk transportasi, penginapan, dan durasi tunggu hasil. Banyak pasien memilih hotel yang dekat dengan rumah sakit agar lebih nyaman dan mudah berpindah tempat jika ada pemeriksaan tambahan. Itinerary yang terarah membuat kunjungan medis sekaligus liburan jadi lebih nyaman.
Baca juga: Itinerary Perjalanan Wisata Medis ke Penang Selama 3 Hari 2 Malam
5. Siapkan dokumen penting dan persyaratan medis
Sebelum berangkat, pastikan Anda membawa paspor, rekam medis atau hasil pemeriksaan sebelumnya, dan daftar obat yang sedang dikonsumsi. Beberapa jenis pemeriksaan, seperti tes darah, mungkin mengharuskan pasien berpuasa terlebih dahulu. Persiapan lengkap dapat membantu dokter memberi evaluasi yang lebih akurat dan mempercepat proses pemeriksaan di lokasi.
Merencanakan medical check up di Malaysia kini jauh lebih mudah dengan kehadiran layanan medical concierge. Anda tinggal fokus mempersiapkan diri, atau bahkan fokus liburan, dan urusan check up kesehatan biar Medtrip yang urus.
Apalagi Medtrip menawarkan promo medical check up di Penang dengan harga terjangkau (mulai dari Rp2,3 juta), same day reporting, gratis menginap 1 malam di hotel bintang 4, dan gratis layanan eksklusif antar-jemput bandara. Penawaran terbatas, don’t miss it! Yuk, daftar sekarang!