Hubungi Kami

Sering Nyeri Punggung? Bisa Jadi Gejala Sciatica, Begini Penjelasan Dr Syed Abdullah Al-Haddad

Dr Syed Abdullah Al-Haddad

Jika terdapat rasa nyeri yang menjalar dari punggung bawah hingga ke bagian bawah badan seperti paha, betis, tumit dan telapak kaki baik pada satu sisi maupun kedua sisi kaki, kamu perlu mewaspadai hal tersebut. 

Rasa nyeri yang dirasakan seperti kram atau benda tajam seperti ditusuk-tusuk dan terbakar terus menerus atau pun hilang timbul tetapi semakin lama semakin parah sakitnya, maka waspadalah, bisa jadi hal tersebut adalah gejala sciatica.

Sciatica merujuk pada nyeri yang disebabkan oleh iritasi pada saraf tulang belakang di daerah pinggang dan bokong. Kondisi ini bisa menjadi sangat mengganggu dan membatasi aktivitas sehari-hari seseorang. Sciatica terjadi ketika saraf isi tulang belakang yang disebut saraf sciatic mengalami tekanan atau iritasi. 

Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan tekanan pada saraf sciatic meliputi:

  • Herniasi diskus intervertebralis

Diskus intervertebralis berfungsi sebagai bantalan di antara tulang belakang. Bila salah satu diskus ini menonjol keluar dari posisi normalnya atau bahkan pecah, bisa menekan saraf sciatic, menyebabkan sciatica.

  • Penyempitan Saluran Tulang Belakang (Spinal Stenosis) 

Kondisi di mana saluran tulang belakang menyempit, menekan saraf yang melewati area tersebut, termasuk saraf sciatic.

  • Penyakit Degeneratif Tulang Belakang 

Seperti osteoarthritis, yang bisa menyebabkan peradangan pada sendi tulang belakang dan menekan saraf-saraf di sekitarnya.

  • Ketegangan Otot dan Cedera pada Tulang Belakang 

Misalnya, cedera atau kecelakaan yang menyebabkan peradangan pada saraf sciatic.

Gejala Sciatica

Gejala sciatica bisa sangat bervariasi, tetapi beberapa gejala umumnya meliputi:

  • Nyeri 

Biasanya mulai dari pinggul atau bokong dan menjalar ke bagian belakang atau sisi kaki. Rasa nyeri ini bisa berupa sensasi terbakar, menusuk, atau rasa sakit yang tajam.

  • Kelemahan 

Beberapa orang mengalami kelemahan otot di kaki atau kesulitan dalam menggerakkan kaki atau jari kaki tertentu.

  • Kebas dan Kesemutan 

Terkadang, penderita sciatica juga merasakan sensasi kebas atau kesemutan di kaki atau bagian bawah.

Penjelasan Dokter Spesialis Bedah Saraf, Dr Syed Abdullah Al-Haddad dari Sunway City Medical Centre

Dr Syed Abdullah Al-Haddad

Dokter spesialis bedah saraf senior dari Sunway City Medical Centre, Dr Syed Abdullah Al-Haddad memberikan penjelasan tentang gangguan pada saraf tulang belakang ini yang disebut dengan sciatica. 

“Sciatica disebabkan oleh iritasi atau peradangan saraf sciatic, saraf terbesar dan terpanjang dalam tubuh yang menjalar dari punggung bawah melewati sendi panggul dan bercabang hingga ke dua bela paha, betis tumit dan telapak kaki,” ujar Dr Syed Abdullah Al-Haddad, beberapa waktu lalu saat memberikan materi tentang saraf di Indonesia yang dikutip dari Tribun.

Menurut Dr Syed Abdullah, sciatica disebabkan oleh iritasi atau peradangan saraf sciatic, saraf terbesar dan terpanjang dalam tubuh yang menjalar dari punggung bawah melewati belakang sendi panggul dan bercabang sehingga kedua belah paha, betis, tumit dan telapak kaki. Saraf ini berperan mengirimkan sinyal dari otak ke otot dan menyampaikan informasi penginderaan dari kedua kaki ke otak.

Dengan adanya peradangan lanjutnya, fungsi ini sedikit banyak akan terganggu. Herniasi atau bergesernya diskus tulang belakang sehingga keluar menempati ruang yang ditempati saraf dan menekannya. 

Selain itu, lanjutnya, sindroma piriformis, terjadi ketika otot piriformis (otot kecil yang berada jauh di dalam pantat) menjadi kaku atau tegang sehingga menekan dan mengiritasi saraf sciatic. Lumbar spinal stenosis, terjadi karena penyempitan saluran spinalis pada daerah punggung bawah yang menekan saraf sciatic.

Kemudian saat spondilolistesis, terjadi karena pergeseran salah satu ruas tulang punggung sehingga tidak lagi sejajar dengan yang di atasnya dan mempersempit lubang keluar saraf.

“Setiap orang dapat terkena sciatica, tetapi kalangan lansia lebih rentan karena tulang punggung dan tubuh mereka secara umum telah mengalami degenerasi yang memudahkan terjadinya kondisi-kondisi di atas,” katanya.

Dr Syed Abdullah menjelaskan, bagi seseorang yang telah memasuki usia 30-an hingga 50 tahun, adalah kelompok usia yang rentang bahkan sering terkena penyakit ini. Menurut penjelasannya, kelompok usia ini lebih aktif dibandingkan kelompok usia yang lebih tua. 

Selain itu, orang dengan obesitas atau kegemukan, serta kurang fit, dan banyak duduk dalam waktu yang lama, pejalan kaki hingga atlet angkat berat menjadi kelompok yang memiliki risiko terkena penyakit ini. 

“Penanganan sciatica biasanya dilakukan dengan mengidentifikasi penyebab iritasi dan menghilangkannya. Penanganan seperti ini lebih produktif dibandingkan hanya menghilangkan peradangannya saja,” katanya.

Dalam menangani penyakit sciatica atau gangguan pada saraf tulang belakang, menurut Dr Syed Abdullah Al-Haddad, biasanya jarang diperlukan operasi, kecuali untuk membuang bagian dari diskus yang mengalami herniasi dan mengoreksi penyempitan saluran spinal. 

Terapi siropraksi, masase (pemijatan), akupunktur dan moksibasi (akupunktur dengan pemanasan) dapat menghilangkan penyebab sciatica pada beberapa orang.Peregangan dan gerakan senam tertentu juga dapat menghilangkan sciatica. Gerak badan dapat mengurangi inflamasi dan memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat proses penyembuhan. Dokter mungkin memberikan obat anti inflamasi, relaksan otot dan analgetik untuk menghilangkan rasa nyeri.

Dokter bedah saraf memainkan peran kunci dalam mengelola kasus sciatica, mulai dari diagnosis hingga perawatan bedah dan pemulihan pasca-bedah. Kolaborasi yang baik antara dokter bedah saraf dan pasien dapat memastikan perawatan yang tepat dan meminimalkan dampak dari kondisi sciatica terhadap kualitas hidup pasien.

Dokter bedah saraf juga memiliki peran utama dalam menentukan apakah intervensi bedah diperlukan untuk mengatasi sciatica. Meskipun kebanyakan kasus sciatica dapat dikelola dengan pengobatan non-bedah, seperti fisioterapi, obat anti-inflamasi, atau injeksi steroid, ada situasi di mana intervensi bedah menjadi opsi terbaik. Pembedahan pada kasus sciatica seringkali dilakukan untuk mengurangi tekanan pada saraf sciatic, yang bisa disebabkan oleh herniasi diskus intervertebralis atau kondisi lainnya. 

Dokter bedah saraf akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk tingkat keparahan gejala, respon terhadap pengobatan non-bedah, dan kondisi kesehatan umum pasien sebelum merekomendasikan prosedur bedah.

Ingin konsultasi lebih lanjut dengan Dr Syed Abdullah Al-Haddad?

Caranya mudah, kamu cukup buat appointment konsultasi dengan Dr Syed Abdullah Al-Haddad, Medtrip akan memfasilitasi kamu untuk mempersiapkan perjalanan medismu ke Malaysia menemui Dr Syed Abdullah Al-Haddad. 

Untuk membuat appointment dengan beliau klik link berikut ini [appointment dengan Dr Syed Abdullah Al-Haddad]. 

Setelah mengklik link tersebut kamu akan diarahkan untuk mengisi form terlebih dahulu. Jangan lupa untuk menyertakan nomor telepon atau handphone yang tersambung dengan Whatsapp, agar tim dari Medtrip dapat dengan mudah untuk menghubungi kamu. 

Jangan khawatir, konsultasikan perjalanan medismu ke Sunway City Medical Centre, Malaysia bersama Medtrip. Tidak hanya menghubungkan pasien dengan dokter yang diinginkan, tetapi juga membantu pasien mempersiapkan segala kebutuhan perjalanan medis pasien ke Malaysia. 

Berita Terbaru

×