Hubungi Kami

Lansia Laki-laki Rentan Kanker Prostat Kata Dr Koh Eng Thye

Dr Koh Eng Thye

Dr Koh Eng Thye merupakan dokter Dokter Spesialis Urologi  yang praktik di Rumah Sakit Mahkota Medical Centre, Melaka Malaysia.

Prostat adalah sebuah kelenjar kecil yang terletak di bawah kandung kemih pria dan mengelilingi uretra, saluran yang mengalirkan urine dari kandung kemih keluar dari tubuh. Meskipun prostat memiliki ukuran kecil, perannya sangat penting dalam fungsi sistem reproduksi pria. 

Pada lansia, prostat dapat mengalami berbagai perubahan yang mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup. Seiring bertambahnya usia, prostat pada pria mengalami perubahan fisiologis. Salah satu perubahan utama yang sering terjadi adalah pembesaran prostat, yang dikenal sebagai hiperplasia prostat benigna (BPH). 

BPH adalah kondisi umum yang dapat menyebabkan gejala seperti kesulitan buang air kecil, meningkatnya frekuensi buang air kecil, atau perasaan belum tuntas setelah buang air kecil. Selain itu, lansia juga memiliki peningkatan risiko untuk mengembangkan masalah prostat lainnya, termasuk prostatitis (radang prostat) atau kanker prostat.

Faktor Risiko Gangguan Prostat pada Lansia

Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya masalah prostat pada lansia. Usia adalah faktor utama, karena semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinan mengalami pembesaran prostat. 

Faktor genetik juga dapat memainkan peran penting; jika ada riwayat BPH atau kanker prostat dalam keluarga, risiko dapat meningkat. Gaya hidup juga dapat berpengaruh, seperti kurangnya aktivitas fisik, diet tinggi lemak, dan kebiasaan merokok.

Gejala dan Tanda Masalah Prostat pada Lansia

Adanya masalah prostat pada lansia dapat menimbulkan gejala yang memengaruhi kualitas hidup sehari-hari. Gejala BPH melibatkan kesulitan buang air kecil, seringnya buang air kecil terutama pada malam hari, perasaan tidak tuntas setelah buang air kecil, atau bahkan kebocoran urine. 

Prostatitis dapat menyebabkan gejala seperti nyeri saat buang air kecil, nyeri perineum, atau bahkan demam. Gejala kanker prostat mungkin tidak terasa pada tahap awal, tetapi dapat mencakup kesulitan buang air kecil, nyeri panggul, atau perubahan pada pola buang air kecil.

Kajian Gangguan Prostat Menurut Dr Koh Eng Thye

Penderita gangguan prostat seperti kanker prostat biasanya tidak ingat kapan gejala sakit prostat mulai terjadi lantaran faktor penuaan yang melambat. Spesialis Urologi dari Mahkota Hospital, Melaka, Malaysia Dr Koh Eng Thye mengatakan, bahwa penyakit prostat cenderung menyerang 80 persen laki-laki berusia di atas 80 tahun atau lansia.

“Sebanyak 80 persen laki-laki usia 80 tahun ke atas memiliki gejala prostat, jinak atau kanker secara alamiah. Akan mulai berangsur-angsur berkembang setelah umur 40 tahun dan akan menjadi 100 persen pada semua laki-laki jika mencapai umur seratus tahun,” katanya dikutip dari Beritasatu.com.

Dr Koh Eng Thye menjelaskan, gejala serangan prostat terlihat dari rambut menjadi abu-abu, lensa pada mata menjadi katarak dengan arcus senilis yang nampak di sekitar kornea dan kelenjar prostat yang membesar.

Sedangkan letak kelenjar prostat berada di bawah kantung kemih dan pada ‘engulfs uretha’ pada bagian depan laki-laki. Peran kelenjar prostat, lanjut dia, menyediakan sekresi penting dan cairan air mani untuk bertahan selama ejakulasi. Meski demikian sejumlah tanda-tanda bisa terlihat sebagai gejala-gejala dari penyakit prostat.

Dr Koh Eng Thye menyatakan, bahwa pembesaran prostat menyebabkan dua jenis gejala dalam kencing yakni iritasi dan gangguan. Gejala gangguannya adalah, keraguan, aliran kencing lambat dan aliran kemih (kencing) tersendat sendat. 

Gejala Iritasi adalah frekuensi dari nocturia yakni terbangun pada malam hari untuk buang air kecil dan disuria yaitu kesakitan dan terasa terbakar atau panas.

“Lelaki biasanya tidak akan ingat kapan gejala itu mulai terjadi. Itu karena faktor penuaan yang melambat dan satu lagi tidak bisa mengingat kapan pertama kali kulit kepala pada rambut mereka telah berubah menjadi abu-abu,” katanya.

Lalu mengapa gejala sakit prostat sering bersamaan dengan kegagalan ereksi?

Masalah umum medis seperti kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes serta penyakit jantung pada laki-laki yang beranjak tua. Serta Penyakit medis yang mempengaruhi untuk mempersempit pembuluh darah dan akibat dari kegagalan ereksi.

Sementara itu, hasil alami dalam pembesaran prostat tanpa perawatan medis, pada dasarnya itu akan berkembang menjadi tiga kelompok dengan risiko yang sama. Pertama, gejala akan tetap sama sampai orang meninggal karena penyakit medis lain secara bersamaan.

Kedua, gejala-gejala akan menjadi lebih baik setelah jangka waktu tertentu. Hal ini disebabkan lagi karena kelenjar prostat mengelilingi bagian awal dari bentuk uretra pada pria, adalah bagian dari penghambatan secara mekanis.

Namun demikian penghambatan secara dinamis yang lebih penting adalah karena tubuh bersimpati mengelilingi sekitar leher kandung kemih. Laju berkelilingnya bervariasi dari waktu ke waktu, katanya.

Ketiga, gejala memburuk dan 10-20 persen dari laki-laki Asia memang dapat berkembang menjadi kanker prostat, maka diperlukan pengujian PSA (antigen khusus prostat) itu adalah tes darah dengan nilai normal di bawah 4 ng/ml. Ini dapat meningkat dengan tiga kondisi pembesaran prostat jinak dan kanker prostat.

Perawatan Ia mengatakan, jika gejala tidak cukup berat dalam merubah gaya hidup, maka hal itu dapat dikelola secara bebas. Gaya hidup tertentu perlu diubah seperti tidak mengkonsumsi alkohol karena dapat melebihi aliran simpatis dan hasilnya bisa memperburuk gejala dan bahkan bisa menyebabkan retensi urin akut.

Jangan menahan kencing terlalu lama terutama selama perjalan panjang. Karena perilaku ini dapat memicu retensi urin. Terakhir, tidak mengkonsumsi obat batuk sirup yang mengandung ‘pseudoephedrine’ yang juga dapat mengganggu laju simpatik.

Jika laju simpatik terganggu hal ini membutuhkan tindakan urologi tindak lanjut yang memerlukan waktu 6-12 bulan untuk menyingkirkan penyakit prostat itu, katanya.

Pencegahan dan Perawatan

1. Pemeriksaan Rutin

Lansia, terutama mereka yang memiliki riwayat keluarga terkait masalah prostat, disarankan untuk menjalani pemeriksaan rutin dengan dokter. Pemeriksaan ini dapat mencakup uji prostatik atau pemeriksaan darah tertentu untuk mendeteksi tanda-tanda dini masalah prostat.

2. Gaya Hidup Sehat

   Mengadopsi gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko masalah prostat. Ini melibatkan konsumsi makanan bergizi, menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan merokok.

3. Perawatan Medis

 Jika seseorang mengalami gejala prostat yang mengganggu, perawatan medis mungkin diperlukan. Untuk BPH, dokter dapat meresepkan obat untuk membantu mengurangi gejala atau bahkan merekomendasikan prosedur seperti TURP. Prostatitis dapat memerlukan antibiotik dan pengelolaan nyeri. Untuk kanker prostat, perawatan mungkin melibatkan operasi, radioterapi, atau terapi hormonal, tergantung pada tingkat keparahan.

4. Pentingnya Nutrisi

 Asupan nutrisi tertentu dapat memberikan manfaat pada kesehatan prostat. Misalnya, lycopene yang ditemukan dalam tomat telah dikaitkan dengan pengurangan risiko kanker prostat. Asupan vitamin D juga diyakini dapat berperan dalam menjaga kesehatan prostat.

Ingin Konsultasi dengan Dr Koh Eng Thye?

Untuk lebih nyamannya kamu bisa melakukan reservasi atau appointment terlebih dahulu dengan Dr Koh Eng Thye. Klik link berikut ini untuk appointment dengan beliau, [appointment dengan Dr Koh Eng Thye]. Setelah mengklik link tersebut kamu akan diarahkan untuk mengisi form terlebih dahulu. 

Jangan lupa untuk menyertakan nomor telepon atau handphone yang tersambung dengan Whatsapp, agar tim dari Medtrip dapat dengan mudah untuk menghubungi kamu.

Berita Terbaru

×