Dalam artikel Rhinoplasty, Operasi Plastik untuk Keindahan Hidung menjelaskan bahwa rhinoplasty adalah prosedur bedah kosmetik yang dilakukan dokter bedah untuk mengubah bentuk atau fungsi hidung seseorang.
Ada banyak tujuan ketika seseorang memutuskan untuk mengoperasi hidungnya. Tak selalu semuanya tentang kesempurnaan fisik. Berikut penjelasan terkait kegunaan rhinoplasty, persiapan sebelum operasi, tahapan/prosedur operasi, hingga tips mencegah komplikasi pasca-operasi. Simak, yuk!
Kegunaan Rhinoplasty
Selain untuk memperbaiki penampilan dengan memperkecil atau memperbesar bentuk hidung dan cupingnya agar lebih simetris, ada kegunaan lain dari rhinoplasty, yaitu:
- Memperbaiki Kelainan (Cacat) Bentuk: Rhinoplasty juga dapat memperbaiki kelainan bentuk hidung yang disebabkan oleh cedera atau cacat lahir.
- Mengatasi Masalah Pernapasan: Operasi ini bisa mengatasi kesulitan bernapas akibat penyumbatan pada jalan napas yang disebabkan oleh deviasi septum atau kondisi lainnya. Rhinoplasty juga bisa bantu memperbaiki fungsi pernapasan dan mengurangi gangguan tidur seperti sleep apnea.
- Kesehatan Fungsional: Rhinoplasty sering dilakukan untuk alasan kesehatan, terutama bagi mereka yang mengalami masalah pernapasan atau ingin memperbaiki bentuk hidung yang menyebabkan gangguan fungsi harian.
Jenis – Jenis Rhinoplasty
Terdapat beberapa jenis operasi hidung yang dilakukan dokter bedah plastik, seperti:
1. Turbinoplasty
Prosedur ini bertujuan untuk mengurangi atau mengeluarkan sebagian tulang turbinat dalam rongga hidung yang membesar, sehingga dapat menghalangi saluran pernapasan.
2. Rhinoplasty
Operasi ini biasanya dilakukan untuk memperbaiki penampilan hidung. Rhinoplasty dapat melibatkan perubahan bentuk tulang hidung, memperbesar atau mengecilkan lubang hidung, dan mengubah posisi ujung hidung.
3. Septoplasty
Septoplasty adalah prosedur untuk memperbaiki deviasi septum nasal, yaitu kondisi di mana dinding yang membagi rongga hidung tidak berada di tengah, yang dapat mengganggu pernapasan.
4. Rhinoseptoplasty
Ini adalah gabungan antara rhinoplasty dan septoplasty untuk memperbaiki deviasi septum nasal yang parah, sekaligus memperbaiki bentuk hidung secara estetika.
Persiapan Sebelum Operasi Hidung
Dilansir dari facebydrh.com, berikut persiapan yang harus Anda lakukan sebelum operasi hidung di Korea Selatan:
1. Tes Fisik dan Laboratorium
Dokter akan memeriksa kondisi kulit, kekuatan tulang rawan, dan bentuk hidung dengan cara memfoto hidung dari beberapa sisi menggunakan komputer, serta memberikan gambaran hasil akhir operasi dalam bentuk 3D.
Lalu, tes laboratorium dilakukan untuk memastikan bahwa pasien dalam kondisi sehat. Itu karena, dokter tidak akan melakukan prosedur operasi memancungkan hidung bila Anda memiliki kondisi seperti gangguan dismorfik tubuh, apnea tidur obstruktif, penyalahgunaan kokain yang dihirup lewat hidung, merokok, dan gangguan pembekuan darah.
2. Diskusi dengan Dokter
Pasien harus berdiskusi dulu tentang hasil yang diinginkan dan dokter akan menyesuaikannya dengan proporsi wajah agar hasilnya tetap natural. Selain itu, Anda juga harus menyampaikan riwayat kesehatan kepada dokter, terutama jika pernah menjalani operasi besar sebelumnya, atau memiliki riwayat penyakit (gangguan) pada hidung.
Dokter juga akan memberi informasi bahwa selama beberapa hari pertama pasca-operasi, Anda mungkin akan mengalami keluhan berupa linglung, sulit konsentrasi, dan lambat merespons sesuatu. Sehingga disarankan Anda ditemani oleh anggota keluarga untuk bantu perawatan di masa pemulihan.
3. Menghindari Rokok dan Obat-Obatan Tertentu
Pasien harus menghindari obat anti-inflamasi, aspirin, serta suplemen herbal, setidaknya selama 2 minggu sebelum dan sesudah operasi karena bisa meningkatkan risiko perdarahan. Selain itu, disarankan untuk berhenti merokok sebelum dan setelah operasi untuk meminimalisir risiko komplikasi.
Selain itu, prosedur rhinoplasty untuk alasan estetika sebaiknya hanya dilakukan oleh pasien yang berusia 16 tahun ke atas, karena struktur tulang wajah telah berkembang sepenuhnya.
Prosedur Rhinoplasty
Setelah mengetahui persiapan sebelum operasi hidung, berikut tahapan dari prosedur rhinoplasty yang berlangsung sekitar 90 menit:
1. Bius
Rhinoplasty biasanya dilakukan dengan bius total, tetapi dalam beberapa kasus, bius lokal dengan obat penenang juga dapat digunakan. Jenis bius akan disesuaikan dengan kompleksitas operasi.
2. Sayatan
Terdapat dua teknik utama dalam rhinoplasty:
- Teknik Terbuka: Sayatan dibuat di luar hidung, umumnya di area kolumela. Teknik ini memberi akses yang lebih luas tetapi dapat meninggalkan bekas luka yang minimal.
- Teknik Tertutup: Sayatan dibuat di dalam hidung, sehingga tidak ada bekas sayatan eksternal. Namun, prosedur ini bisa memakan waktu lebih lama.
3. Pembentukan Ulang Struktur Hidung
Pada tahap ini, dokter akan membentuk kembali tulang atau tulang rawan hidung sesuai dengan kebutuhan pasien.
Pada pasien yang ingin mengecilkan hidung, sebagian tulang atau tulang rawan akan diangkat. Jika pasien memiliki punuk (dorsum) pada hidung, dokter akan mengangkat atau mengikisnya. Lalu, dasar pada tulang di sisi hidung akan dipatahkan dulu agar hidung dapat dikecilkan dan diatur.
Sementara, untuk pasien yang ingin memperbesar hidung, pencangkokan tulang rawan dari telinga atau bagian tubuh lain mungkin dilakukan.
4. Perbaikan Septum
Bila dinding antara kedua sisi hidung (septum nasal) bengkok, dokter juga bisa memperbaikinya agar pasien mampu bernapas dengan lebih lancar.
5. Penutupan Sayatan
Setelah bentuk hidung sudah sesuai, dokter akan menutup sayatan dengan menjahit kulit hidung yang disayat (mengembalikan kulit ke posisi semula).
6. Pemulihan
Setelah operasi, dokter akan menempatkan penyangga plastik atau logam di hidung untuk melindungi dan menjaga struktur baru selama pemulihan. Pasien biasanya dapat pulang pada hari yang sama, tetapi untuk prosedur yang rumit, mungkin memerlukan rawat inap selama 1 – 2 hari.
Jahitan biasanya akan dilepas setelah 7 hari pasca-operasi. Sedangkan, penyangga hidung umumnya baru dilepas setelah 1 – 2 minggu. Setelah balik ke Indonesia, pastikan Anda tetap menjaga kebersihan area operasi, minum obat yang diresepkan dokter, dan patuhi pembatasan aktivitas pasca-operasi. Pola makan seimbang dan tetap terhidrasi juga kunci masa pemulihan yang singkat.
Tips Mencegah Komplikasi Pasca Operasi Hidung
Pasca-operasi, hidung akan mengalami pendarahan selama sekitar satu minggu. Sehingga Anda mungkin butuh pelindung hidung. Nah, berikut ini tips lainnya untuk meminimalkan risiko komplikasi dan mempercepat pemulihan pasca-operasi:
- Tidur dengan Posisi Bantal Lebih Tinggi: Memposisikan kepala lebih tinggi saat tidur membantu mengurangi pembengkakan dan mencegah perdarahan.
- Hindari Meniup Hidung dan Mengejan: Hindari meniup hidung, mengejan, atau tertawa berlebihan karena bisa menyebabkan tekanan berlebih pada hidung yang baru saja dioperasi.
- Jangan Sampai Tertular Flu: Kurangi aktivitas di luar rumah (setidaknya selama dua minggu) agar tidak tertular penyakit flu yang bisa mengakibatkan infeksi pada hidung.
- Lindungi Hidung dari Air Saat Mandi: Jaga agar area hidung tetap kering selama mandi. Hindari membasahi area operasi, terutama sebelum luka benar-benar sembuh.
- Gunakan Pakaian Berkancing atau Beritsleting: Pilih pakaian yang mudah dikenakan tanpa harus melewati kepala untuk menghindari gesekan pada hidung.
- Gosok Gigi Secara Perlahan: Ketika menyikat gigi, lakukan dengan hati-hati untuk menghindari gerakan yang terlalu kuat di area bibir atas dan hidung.
- Hindari Penggunaan Kacamata Selama Setidaknya 4 Minggu: Tekanan dari kacamata pada hidung bisa mempengaruhi hasil operasi, jadi hindari memakainya untuk sementara waktu.
- Hindari Paparan Sinar Matahari yang Berlebihan: Jangan terlalu lama berada di bawah sinar matahari, karena paparan UV dapat menyebabkan warna kulit hidung menjadi tidak rata secara permanen.
- Batasi Konsumsi Garam: Kurangi asupan garam untuk membantu mengurangi pembengkakan pada hidung setelah operasi.
- Hindari Meletakkan Es pada Hidung: Meskipun es dapat meredakan pembengkakan di area lain, sebaiknya hindari meletakkan es di hidung karena dapat mengganggu proses penyembuhan.
Nah, kalau Anda berniat untuk melakukan rhinoplasty di Korea Selatan, Anda bisa memilih Medtrip sebagai rekan medical concierge.
Mulai dari konsultasi awal, pemilihan dokter dan klinik bedah plastik, persiapan sebelum berangkat, dan rekomendasi tempat menginap yang efektif – bisa Anda dapatkan secara GRATIS, dengan mengisi form pendaftaran. Yuk, jangan ragu untuk memilih Medtrip!