Pemeriksaan Diagnostik Jantung

Terdapat berbagai macam tindakan dan tes yang dapat dilakukan untuk menyelidiki penyakit jantung sehingga dokter dapat menegakan diagnosa dan memberikan saran yang tepat mengenai pengobatan atau tindakan selanjutnya. Secara umum dibedakan menjadi dua yakni Pemeriksaan diagnostik non-invasif dan Pemeriksaan diagnostik invasif.

Pemeriksaan Diagnostik Non-Invasif

Pemeriksaan diagnostik non-invasif merupakan prosedur dan tes yang dilakukan tanpa memerlukan pembedahan atau teknik invasif. Metode non-invasif ini biasanya mencakup teknik pencitraan seperti ekokardiografi, magnetic resonance imaging (MRI), computerized tomography (CT) scan, dan berbagai jenis tes stres, seperti tes stres treadmill atau tes stres nuklir. Alat diagnostik ini membantu dokter untuk menilai struktur dan fungsi jantung dan pembuluh darah, mendeteksi kelainan, dan mengevaluasi risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, penyakit arteri koroner, dan gangguan katup jantung.

Pemeriksaan Diagnostik Invasif

Pemeriksaan diagnostik invasif merupakan prosedur medis yang memerlukan penyisipan instrumen atau perangkat ke dalam tubuh untuk memeriksa jantung atau pembuluh darah secara langsung. Prosedur ini sering kali melibatkan kateterisasi, di mana tabung tipis (kateter) dimasukkan melalui pembuluh darah untuk mengakses jantung atau pembuluh darah. Diagnostik invasif meliputi angiografi koroner, kateterisasi jantung, dan teknik pencitraan intravaskular seperti ultrasonografi intravaskular (IVUS). Tes-tes ini memberikan informasi rinci tentang struktur dan fungsi jantung dan pembuluh darah, membantu dokter mendiagnosis dan menilai kondisi kardiovaskular, seperti penyumbatan pada arteri koroner atau gangguan katup jantung, dan juga dapat digunakan untuk memandu intervensi atau pengobatan.

Tindakan Intervensi Jantung

Beberapa tindakan intervensi jantung yang umum dilakukan antara lain:

1. Angioplasty
   Merupakan tindakan yang dilakukan untuk membuka arteri jantung yang tersumbat, dengan memasukkan kateter balon kecil ke dalam pembuluh darah yang tersumbat. Prosedur ini secara efektif membantu memperlebar pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah ke jantung tanpa harus melakukan operasi jantung terbuka. Prosedurnya sering kali mencakup pemasangan stent berlapis obat (tabung kawat) untuk menjaga arteri tetap terbuka.
2. Pembedahan Coronary Artery Bypass Graft (CABG)
   Dalam tindakan ini, bagian arteri yang tersumbat dilewati (bypass) dengan menggunakan pembuluh darah sehat yang diambil dari area dada atau kaki Anda. Pembuluh darah yang sehat kemudian akan dipasang di bawah arteri yang tersumbat, sehingga meningkatkan aliran darah ke otot jantung Anda. Prosedur ini juga sering disebut sebagai Operasi Bypass Jantung, disarankan jika Anda memiliki penyumbatan atau penyempitan parah pada arteri utama jantung kiri yang menyalurkan banyak darah ke jantung atau ketika prosedur angioplasti tidak cukup membantu.
3. Pembedahan Perbaikan/Penggantian Katup Jantung
   Perbaikan atau penggantian katup jantung adalah prosedur medis untuk memperbaiki atau mengganti katup jantung yang rusak. Dalam tindakan ini, dokter memperbaiki katup agar bekerja lebih baik. Sebagai gantinya, mereka melepas katup lama dan memasang yang baru.  Tindakan ini dilakukan untuk mengobati kondisi seperti regurgitasi katup atau stenosis dan bertujuan untuk meningkatkan fungsi jantung.
4. Pembedahan Cacat Jantung Bawaan
   Operasi ini bertujuan untuk memperbaiki masalah jantung yang muncul sejak lahir. Cacat ini dapat mempengaruhi struktur dan fungsi jantung sehingga menyebabkan masalah pada aliran darah.
5. Transcatheter Aortic Valve Implantation (TAVI)
   Merupakan prosedur invasif minimal untuk mengganti katup aorta yang rusak. Ini dilakukan dengan memasukkan katup baru melalui kateter di arteri selangkangan atau bahu, dipandu oleh pencitraan. Manfaat dari tindakan ini dibandingkan tindakan operasi katup jantung pada umumnya antaralain tindakan ini memerlukan masa rawat inap yang lebih singkat dan pemulihan yang lebih cepat.