Hubungi Kami

Begini Penjelasan Dr Syed Abdullah Al-Haddad Tentang Prosedur Operasi Tumor Otak

Dr Syed Abdullah Al-Haddad

Dr Syed Abdullah Al-Haddad salah satu dokter spesialis bedah saraf dari Sunway City Medical Centre memberikan penjelasannya tentang tumor otak dan bagaimana prosedur terbaru pengangkatan tumor otak tersebut. Sebelum kita membahas tentang penjelasan dari Dr Syed Abdullah Al-Haddad, mari kita ketahui terlebih dahulu secara umum apa itu tumor otak?

Tumor otak merupakan salah satu penyakit yang kompleks, tumor otak adalah pertumbuhan abnormal sel-sel di dalam otak yang dapat mengganggu fungsi otak serta mengakibatkan berbagai gejala yang bervariasi. 

Penyebab pasti dari tumor otak belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi, termasuk faktor genetik, paparan radiasi, serta beberapa kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor otak.

Gejala tumor otak bervariasi tergantung pada ukuran, lokasi, dan jenis tumor. Beberapa gejala umum yang dapat muncul meliputi:

  • Sakit kepala yang terus-menerus atau meningkat secara bertahap.
  • Gangguan penglihatan, seperti penglihatan ganda atau penglihatan kabur.
  • Perubahan perilaku atau kepribadian.
  • Masalah kognitif, seperti kesulitan berbicara atau memahami kata-kata.
  • Kejang yang tidak disebabkan oleh kondisi lain.
  • Gangguan motorik, seperti kelemahan pada satu sisi tubuh atau kesulitan berjalan.

Dalam sebuah video di youtube, Dr Syed Abdullah Al-Haddad menjelaskan, gejala spesifik bagi penderita tumor otak adalah berupa peningkatan tekanan intrakranial. Hal ini dapat berupa sakit kepala yang telah berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, gejala gangguan penglihatan, dan juga kejang.

“Sebagian kecil pasien (tumor otak) memiliki gejala  kelemahan pada salah satu sisi tubuh atau gangguan bicara. Secara keseluruhan, beberapa pasien ini mungkin datang kepada saya dengan gejala yang mengarah pada stroke, yang lebih umum terjadi dibandingkan tumor otak,” jelas Dr Syed Abdullah Al-Haddad.

Dampak Tumor Otak Mengganggu Fungsi Tubuh Menurut Dr Syed Abdullah Al-Haddad

Tumor otak bisa memiliki dampak yang signifikan pada sistem fungsi tubuh sehari-hari karena lokasinya yang berada di pusat pengaturan aktivitas fisik dan kognitif. Dampaknya sangat bervariasi tergantung pada ukuran, jenis, dan lokasi tumor di dalam otak. 

  1. Fungsi Neurologis

Tumor otak bisa mengganggu fungsi neurologis karena lokasinya yang berada di otak. Ini bisa menyebabkan:

  • Gangguan Sensorik dan Motorik 

Tergantung pada lokasi tumor, seseorang mungkin mengalami kesulitan bergerak, kelemahan otot, atau bahkan kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan gerak pada bagian tubuh tertentu. 

  • Gangguan Koordinasi 

Tumor otak yang mempengaruhi bagian otak yang mengatur koordinasi gerakan bisa menyebabkan masalah dalam berjalan atau melakukan tugas-tugas yang memerlukan koordinasi yang baik.

  • Gangguan Sensori

Tergantung pada area yang terpengaruh, seseorang mungkin mengalami gangguan pada indera seperti penglihatan, pendengaran, atau perasaan sensorik lainnya.

  1. Fungsi Kognitif dan Emosional
  • Kesulitan Berpikir dan Memori 

Tumor otak dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi, berpikir dengan jelas, atau mengingat informasi.

  • Perubahan Emosi dan Kepribadian

Tergantung pada lokasi tumor, seseorang bisa mengalami perubahan emosi, seperti depresi, kecemasan, atau perubahan dalam kepribadian yang biasanya mereka miliki.

  1. Fungsi Harian

Karena dampaknya pada fungsi motorik, sensorik, dan kognitif, tumor otak dapat membuat seseorang kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari seperti mandi, berpakaian, atau beraktivitas fisik ringan.

  1. Dampak Sistemik

Tumor otak yang ganas dapat memberikan dampak sistemik pada tubuh, termasuk penurunan nafsu makan, kelemahan umum, dan penurunan berat badan karena pengaruh yang mereka miliki terhadap metabolisme tubuh.

“Tumor otak terbentuk sehubungan dengan ukuran dan berbagai lobus yang ada di otak. Misalnya lobus otak dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus temporal, juga terdapat area otak lain yang disebut otak kecil,” kata Dr Syed Abdullah. 

“Saat ini, tumor otak dapat terbentuk di salah satu area tersebut, namun lebih sering ditemukan di lobus frontal dan parietal, sedangkan lebih jarang ditemukan di lobus oksipital dan temporal,” terangnya.

Ia mengatakan, ketika membagi otak menjadi dua belahan yang terpisah – kiri dan kanan – bagi sebagian besar orang yang tidak kidal, sisi otak yang dominan, yaitu area fasih, berada di sisi kiri. 

“Jadi, pasien dengan tumor yang terdapat di otak kiri lebih banyak terkena dibandingkan pasien dengan tumor di otak kanan. Hal ini karena tumor di sisi kiri cenderung mempengaruhi pasien lebih sedikit,” ungkapnya. 

Misalnya, seseorang dengan tumor otak frontal kiri dapat mengalami gangguan kognisi dan pemahaman serta mengalami kebingungan, kesulitan berbicara, serta gangguan motorik berupa kelemahan pada lengan atau anggota badan.

Prosedur Baru Operasi Pengangkatan Menurut Dr Abdullah Al-Haddad

Saat ini kata Dr Syed Abdullah, dengan teknologi yang modern, khususnya di Sunway City Medical Centre, setidaknya dapat mengurangi peningkatan jumlah pasien tumor otak dengan jumlah mortalitas/kematian yang sangat tinggi. 

“Di Rumah Sakit Sunway kami menggunakan pembedahan yang dipandu gambar dan kami juga menggunakan obat khusus untuk mencerahkan tumor otak. Hal ini tentunya membuat saya bisa melakukan reseksi tumor dengan aman dan maksimal,” kata Dr Syed Abdullah. 

“Kami juga menggabungkan teknik lain seperti pemantauan intraoperatif, pemantauan kortikal listrik dan kami juga menggunakan USG untuk membantu saya meningkatkan margin reseksi. Yang lebih penting lagi, kami juga bisa memanfaatkan prosedur lain yang disebut operasi otak terjaga,” lanjutnya.

Beberapa prosedur operasi tumor otak yang diketahui adalah operasi standar dengan teknik tidur konvensional. Namun, kata Dr Syed Abdullah, dalam kasus-kasus tertentu dokter bedah sadar dapat melakukan operasi saat pasien sadar atau terjaga. 

“Hal ini akan memungkinkan kami mengurangi potensi bahaya dari operasi tersebut karena kami dapat terus memantau pasien selama reseksi dilakukan,” kata Dr Syed Abdullah.

Neural Trigeminal

Selain itu, Dr Syed Abdullah juga menerangkan tentang gangguan Neural Trigeminal. Gangguan pada saraf trigeminal dapat menyebabkan berbagai kondisi, termasuk neuralgia trigeminal, yang merupakan salah satu kondisi yang paling menyakitkan yang bisa terjadi pada sistem saraf manusia. 

Neuralgia trigeminal menyebabkan nyeri yang sangat hebat dan tajam di area wajah yang dipengaruhi oleh saraf ini. Seringkali, kondisi ini memerlukan perawatan khusus untuk mengelola gejala nyeri yang parah. Selain itu, kerusakan pada saraf trigeminal juga bisa menyebabkan gangguan sensasi atau fungsi motorik pada wajah, mulut, atau rahang.

“Saya ingat seorang pasien saya datang menemui saya, seorang wanita muda berusia empat puluhan yang datang menemui saya dengan rasa sakit yang luar biasa ini. Saya ingat dia berkata, ‘Begini dokter, jika saya melahirkan bayi saya, setidaknya saya tahu ini akan berakhir entah bagaimana caranya, tapi tidak dengan rasa sakit seperti ini. Saya tidak tahu kapan hal itu akan datang dan saya benar-benar tidak tahu kapan hal itu akan hilang’,” ungkap Dr Syed Abdullah. 

“Jadi, kalau kita langsung saja mengalami pengalaman pasien itu, maka kita tahu betapa buruknya itu, Kita semua tahu bahwa melahirkan adalah pengalaman yang paling menyakitkan bagi para wanita, jadi cobalah untuk memperbanyaknya. Kepuasan yang saya dapatkan setelah merawat pasien ini sungguh tak terlukiskan,” ujarnya.

Bagaimana Mengobati Neuralgia Trigeminal?

Menurut Dr Syed Abdullah, ada banyak cara untuk mengobati neuralgia trigeminal. Mayoritas pasien, sekitar 70 persen kasus, tidak memerlukan pembedahan. 

“Pada tahap awal prosesnya, saya akan mencoba mengobatinya dengan satu obat tertentu yang disebut karbamazepin, yang biasanya efektif untuk mengobati pasien dengan neuralgia trigeminal,” jelasnya.

Dikatakan juga bahwa pengobatan yang tidak efektif disebabkan oleh kesalahan diagnosis atau pengobatan yang salah. Jadi bagi sebagian besar pasien, ini memberikan hasil yang luar biasa. 

“Sayangnya, karena potensi efek samping atau kurangnya toleransi terhadap obat-obatan tertentu, pengobatan memerlukan intervensi lebih lanjut. Tindakan ini akan dilakukan dalam bentuk suntikan yang disebut rhizotomy gliserol perkutan, sedangkan pasien yang berusia sedikit lebih muda dengan neuralgia trigeminal juga dapat menjalani prosedur yang disebut dekompresi mikrovaskuler,” terang Dr Syed Abdullah. 

Selain itu, dekompresi mikrovaskuler sedikit lebih invasif dibandingkan dengan injeksi, dan dilakukan dengan membuat lubang kecil di bagian belakang telinga dan kemudian mencoba menggeser salah satu pembuluh darah yang mendekat, sehingga menyebabkan neuralgia trigeminal. 

“Dengan diagnosis yang baik, pengobatannya sangat berhasil dan sangat efektif tetapi dengan diagnosis yang salah, pengobatan ini tidak akan berhasil. Jika pengobatan tidak berhasil biasanya disebabkan oleh diagnosis yang buruk,” pungkas Dr Syed Abdullah.

Ingin konsultasi lebih lanjut dengan Dr Syed Abdullah Al-Haddad?

Caranya mudah, kamu cukup buat appointment konsultasi dengan Dr Syed Abdullah Al-Haddad, Medtrip akan memfasilitasi kamu untuk mempersiapkan perjalanan medismu ke Malaysia menemui Dr Syed Abdullah Al-Haddad. 

Untuk membuat appointment dengan beliau klik link berikut ini [appointment dengan Dr Syed Abdullah Al-Haddad]. 

Setelah mengklik link tersebut kamu akan diarahkan untuk mengisi form terlebih dahulu. Jangan lupa untuk menyertakan nomor telepon atau handphone yang tersambung dengan Whatsapp, agar tim dari Medtrip dapat dengan mudah untuk menghubungi kamu. 

Jangan khawatir, konsultasikan perjalanan medismu ke Sunway City Medical Centre, Malaysia bersama Medtrip. Tidak hanya menghubungkan pasien dengan dokter yang diinginkan, tetapi juga membantu pasien mempersiapkan segala kebutuhan perjalanan medis pasien ke Malaysia.

Berita Terbaru

×