Medical tourism yang menjadi tren global, kini banyak diminati masyarakat Indonesia. Istilah ini merujuk pada perjalanan ke luar negeri dengan tujuan utama untuk mendapatkan layanan kesehatan, mulai dari pemeriksaan medis, perawatan khusus, hingga prosedur bedah yang mungkin tidak tersedia, lebih murah, atau berkualitas lebih tinggi dibandingkan di negara asal.
Menariknya, tren ini tidak hanya terkait aspek medis, tetapi juga menawarkan pengalaman wisata, budaya, dan rekreasi yang membuat pasien merasa lebih nyaman dalam menjalani proses pemulihan. Kira-kira apa saja manfaat medical tourism bagi masyarakat Indonesia? Ini dia jawabannya!
Apa Itu Medical Tourism?
Medical tourism, atau wisata medis, adalah aktivitas bepergian ke negara lain untuk mendapatkan layanan kesehatan tertentu, baik yang bersifat preventif, kuratif, maupun rehabilitatif.
Wisata medis tidak terbatas pada operasi besar atau pengobatan penyakit serius saja, melainkan juga mencakup perawatan atau bedah kecantikan, gigi, terapi tradisional seperti akupuntur, hingga prosedur berbasis teknologi modern seperti transplantasi rambut atau terapi regeneratif.
Salah satu alasan utama berkembangnya medical tourism adalah biaya layanan medis yang lebih murah di negara tujuan, namun dengan kualitas standar internasional. Medical tourism juga memadukan layanan kesehatan dengan unsur wisata.
Tujuan dari Medical Tourism
Ada beberapa tujuan utama masyarakat melakukan medical tourism, antara lain:
Perbandingan biaya
Banyak pasien mencari layanan kesehatan di luar negeri karena harga yang ditawarkan jauh lebih kompetitif. Misalnya, Malaysia dikenal dengan biaya operasi yang lebih ekonomis dibandingkan negara lain, tanpa mengurangi kualitas perawatan. Bahkan setelah dihitung dengan biaya perjalanan, harga totalnya masih lebih murah.
Kualitas layanan medis
Rumah sakit di negara tujuan populer sering kali sudah memiliki akreditasi internasional, teknologi modern, serta tenaga medis bersertifikat global. Hal ini menjamin pasien akan mendapatkan layanan yang sesuai standar dunia.
Risiko tindakan yang lebih rendah
Data menunjukkan bahwa rumah sakit yang membuka layanan medical tourism memiliki angka mortalitas lebih rendah dibandingkan rumah sakit biasa. Hal ini membuat pasien merasa lebih aman dalam menjalani prosedur medis.
Akses cepat ke layanan medis
Di beberapa negara, waktu tunggu untuk prosedur medis bisa sangat lama. Medical tourism memberikan alternatif dengan jadwal yang lebih fleksibel, sehingga pasien dapat segera ditangani tanpa harus menunggu berbulan-bulan.
Pengalaman wisata
Selain berobat, pasien juga bisa menikmati keindahan alam, budaya, kuliner, atau aktivitas rekreasi di negara tujuan. Hal ini membantu mengurangi stres, mempercepat pemulihan, dan memberikan pengalaman positif yang sulit didapatkan jika hanya berobat di dalam negeri.
Baca juga: Hemat Budget, Berikut 5 Tempat Wisata Gratis di Singapura!
Syarat Rumah Sakit yang Bisa Menjadi Rujukan Medical Tourism
Tidak semua rumah sakit bisa menjadi destinasi wisata medis. Menurut mars.umy.ac.id, ada beberapa kriteria penting yang harus dipenuhi, di antaranya:
Hospital Accreditation (Akreditasi Internasional)
Akreditasi dari lembaga global seperti JCI (Joint Commission International) atau ISO menjadi standar utama. Saat ini terdapat sekitar 150 rumah sakit yang telah mendapatkan akreditasi internasional.
Physician Credentials (Sertifikasi Dokter)
Tenaga medis harus memiliki lisensi atau sertifikasi internasional, biasanya dari Australia, Jepang, atau negara-negara Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa dokter yang menangani pasien sudah diakui secara global.
Hospital Affiliation (Kerja Sama Internasional)
Rumah sakit rujukan wisata medis biasanya memiliki kerja sama dengan universitas ternama dan rumah sakit besar di dunia. Kolaborasi ini memperkuat kualitas pelayanan dan memperluas akses terhadap teknologi serta keahlian terbaru.
Produk dan Layanan Unggulan
Rumah sakit harus memiliki keunggulan spesifik, misalnya teknologi diagnostik mutakhir, terapi non-bedah seperti yoga dan akupuntur, atau layanan bedah kosmetik dengan standar tinggi.
Electronic Medical Records (Rekam Medis Digital)
Pemanfaatan teknologi informasi menjadi sangat penting. Dengan adanya sistem seperti LIS (Laboratory Information System) atau CPOE (Computerized Physician Order Entry), proses komunikasi antara dokter dan pasien menjadi lebih cepat dan efisien.
Paket Perjalanan (Travel Package)
Rumah sakit wisata medis biasanya menyediakan layanan tambahan, seperti penjemputan bandara, akomodasi, hingga paket wisata. Ini membuat pasien lebih nyaman dalam menjalani proses perawatan.
Online Communities
Banyak rumah sakit juga membangun komunitas online agar pasien bisa berbagi pengalaman, bertukar informasi, dan merasa lebih percaya diri dalam memilih layanan medis di luar negeri.
Alasan Medical Tourism Diminati Masyarakat Indonesia
Ada beberapa alasan mengapa masyarakat Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri menurut binus.ac.id, antara lain:
Harga lebih kompetitif
Biaya pengobatan di negara tujuan sering kali lebih murah dibandingkan di Indonesia, meskipun sudah termasuk biaya perjalanan. Misalnya, operasi besar di Malaysia bisa lebih ekonomis daripada di rumah sakit swasta dalam negeri.
Kualitas layanan yang lebih tinggi
Rumah sakit di negara tujuan misalnya di Malaysia, banyak yang sudah terakreditasi internasional dan dilengkapi teknologi modern. Pasien pun merasa lebih percaya diri karena ditangani dokter spesialis yang diakui secara global.
Pengalaman dan kenyamanan
Selain mendapatkan perawatan medis, pasien juga sekalian berwisata. Banyak rumah sakit menyediakan paket perjalanan lengkap dengan layanan rekreasi.
Akses cepat terhadap layanan medis tertentu
Di Indonesia, pasien kadang harus menunggu lama untuk prosedur medis tertentu. Dengan memilih medical tourism, mereka bisa mendapatkan jadwal lebih cepat.
Rekomendasi dari lingkungan sosial
Tidak sedikit pasien memilih berobat ke luar negeri karena mendengar pengalaman positif dari kerabat, teman, atau komunitas. Faktor kepercayaan ini sangat memengaruhi keputusan pasien.
Baca juga: Pengalaman Berobat ke Malaysia: 5 Alasan yang Bikin Puas
Negara Tujuan Utama Pasien dari Indonesia untuk Medical Tourism
Data terbaru menunjukkan bahwa ada beberapa negara yang menjadi tujuan utama pasien Indonesia untuk berobat, yaitu:
Malaysia
Lebih dari satu juta pasien Indonesia memilih Malaysia karena harga perawatan relatif terjangkau, kualitas layanan baik, dan lokasinya dekat dengan Indonesia. Kota-kota seperti Penang, Kuala Lumpur, dan Kuching menjadi favorit. Untuk warga Kalimantan atau Sumatera misalnya, berobat ke Malaysia jauh lebih mudah dan murah dibandingkan harus ke Jakarta.
Singapura
Sekitar 750.000 pasien Indonesia berobat ke Singapura. Negara ini dikenal dengan teknologi medis yang canggih, tenaga medis berpengalaman, serta layanan khusus untuk kasus kompleks.
Korea Selatan
Selain terkenal dengan operasi plastik, Korea juga menawarkan layanan kesehatan modern, seperti perawatan kanker, transplantasi organ, hingga terapi regeneratif.
Amerika Serikat dan Jerman
Meski jumlah pasien lebih sedikit, negara-negara ini dipilih untuk perawatan khusus yang tidak tersedia di Asia Tenggara, seperti terapi kanker stadium lanjut atau teknologi medis paling terbaru yang sangat canggih.
Manfaat Medical Tourism Bagi Masyarakat Indonesia
Medical tourism membawa banyak dampak positif, baik secara langsung bagi pasien maupun secara tidak langsung bagi masyarakat di Indonesia. Manfaat ini bukan hanya terkait akses kesehatan, tetapi juga berhubungan dengan aspek psikologis, sosial, hingga ekonomi.
Berikut adalah penjelasan lebih lengkap mengenai manfaat medical tourism bagi masyarakat Indonesia:
1. Akses ke Perawatan Kesehatan Berkualitas
Salah satu manfaat utama wisata medis adalah memberikan kesempatan bagi pasien untuk mendapatkan perawatan kesehatan penyakit berat yang mungkin masih sulit ditemukan di Indonesia.
Misalnya, rumah sakit di Singapura atau Malaysia dikenal unggul dalam bidang kardiologi dan onkologi, sehingga pasien Indonesia yang membutuhkan layanan tersebut bisa memperoleh pengobatan terbaik di sana dengan standar internasional, sehingga merasa lebih lebih yakin akan hasil pengobatannya.
Selain itu, fasilitas medis di destinasi wisata kesehatan biasanya menawarkan layanan yang menyeluruh, mulai dari konsultasi, pemeriksaan lanjutan, hingga terapi pemulihan. Kombinasi kualitas pelayanan dan keahlian tenaga medis inilah yang membuat pasien mendapatkan hasil maksimal.
2. Biaya Perawatan Lebih Terjangkau
Banyak orang mengira bahwa berobat ke luar negeri selalu lebih mahal, padahal kenyataannya tidak selalu begitu. Di beberapa negara seperti Malaysia, biaya operasi atau perawatan tertentu bisa jauh lebih murah dibandingkan rumah sakit di Indonesia, bahkan setelah ditambah dengan ongkos perjalanan dan akomodasi.
Meskipun biayanya lebih terjangkau, kualitas layanan yang diberikan tidak kalah dengan standar global. Artinya, pasien bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik dengan harga yang relatif lebih rendah.
Hal ini tentu sangat menguntungkan, terutama bagi pasien dengan keterbatasan biaya namun membutuhkan perawatan medis serius.
3. Pilihan Perawatan yang Lebih Variatif
Medical tourism juga membuka akses bagi masyarakat Indonesia terhadap jenis perawatan yang mungkin belum tersedia di dalam negeri.
Misalnya, operasi plastik, perawatan penyakit kanker, hingga terapi alternatif seperti akupuntur atau meditasi di negara-negara Asia. Bahkan ada rumah sakit yang secara khusus menawarkan layanan unggulan, seperti transplantasi organ atau terapi regeneratif, yang sulit ditemukan di Indonesia.
Dengan variasi layanan yang lebih luas, pasien dapat menyesuaikan pilihan sesuai kebutuhan medis maupun preferensi pribadi. Ini membuat masyarakat memiliki fleksibilitas lebih dalam menentukan opsi pengobatan.
4. Memberikan Pengalaman Positif Selama Perawatan
Wisata medis tidak hanya fokus pada kesehatan, tetapi juga memberikan pengalaman menyenangkan bagi pasien. Banyak rumah sakit di luar negeri menyediakan fasilitas pendukung seperti hotel, transportasi, hingga paket wisata.
Misalnya, pasien yang berobat di Penang, sering memanfaatkan waktu luangnya untuk berjalan-jalan ke destinasi wisata atau menikmati kuliner lokal.
Pengalaman positif ini membantu mengurangi stres selama masa pengobatan, sehingga mempercepat proses pemulihan. Selain itu, pasien juga merasa lebih dihargai karena layanan rumah sakit di negara tujuan biasanya sangat ramah dan mengutamakan kenyamanan.
5. Meningkatkan Perekonomian Lokal
Medical tourism juga memberikan dampak ekonomi, baik di negara tujuan maupun bagi masyarakat Indonesia sendiri. Di negara tujuan, kehadiran pasien internasional meningkatkan pendapatan sektor kesehatan, pariwisata, hingga UMKM lokal.
Pasien dan keluarganya biasanya tidak hanya menghabiskan biaya untuk pengobatan, tetapi juga untuk akomodasi, transportasi, belanja, dan wisata.
Bagi Indonesia, tren ini bisa menjadi dorongan bagi sektor kesehatan dalam negeri untuk memperbaiki layanan agar tidak terus kehilangan devisa. Data menunjukkan bahwa Indonesia mengeluarkan hingga US$11,5 juta untuk biaya berobat ke luar negeri.
Jika fasilitas kesehatan dalam negeri ditingkatkan, dana sebesar itu bisa dialihkan untuk memperkuat ekonomi nasional.
6. Pertukaran Budaya dan Pengetahuan
Medical tourism juga membawa manfaat sosial berupa pertukaran budaya. Pasien Indonesia yang berobat ke luar negeri tidak hanya mendapatkan perawatan medis, tetapi juga berinteraksi dengan masyarakat setempat, memahami budaya baru, dan bahkan belajar pola hidup sehat yang bisa diterapkan setelah kembali ke tanah air.
Di sisi lain, tenaga medis Indonesia yang menjalin kolaborasi dengan rumah sakit luar negeri juga berkesempatan memperluas wawasan dan meningkatkan keterampilan. Dengan begitu, manfaat wisata medis tidak hanya dirasakan individu pasien, tetapi juga dapat berdampak pada peningkatan kualitas tenaga medis Indonesia.
7. Pilihan Destinasi yang Luas
Manfaat lain dari medical tourism adalah kebebasan untuk memilih destinasi yang sesuai dengan preferensi pasien. Ada pasien yang lebih nyaman berobat ke Malaysia karena jaraknya dekat, ada yang memilih Singapura karena teknologi medisnya. Bahkan ada yang memilih Korea Selatan untuk layanan kecantikan.
Selain faktor medis, pasien juga mempertimbangkan cuaca, keindahan alam, serta fasilitas wisata di negara tujuan. Hal ini menjadikan medical tourism sebagai sebuah pengalaman yang lebih personal dan menyenangkan, karena pasien bisa menyesuaikan kebutuhan medis dengan gaya hidup dan preferensinya.
Jika Anda ingin melakukan perjalanan wisata medis, lebih baik bekerja sama dengan medical concierge seperti Medtrip untuk memudahkan prosesnya. Jadi, Anda tinggal fokus menjalani pengobatan, urusan lainnya biar diselesaikan oleh Medtrip. Hubungi kami sekarang untuk rasakan kemudahannya.