Kesehatan adalah aset yang tak ternilai harganya. Meski sering kali kita merasa sehat, tubuh sebenarnya bisa menyimpan masalah kesehatan yang belum menimbulkan gejala. Oleh karena itu, check up kesehatan secara rutin menjadi langkah penting untuk mendeteksi gangguan kesehatan sejak dini.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, dan dengan melakukan check up kesehatan secara berkala, kita bisa mengambil tindakan pencegahan yang tepat agar penyakit tidak berkembang menjadi lebih serius.
Berikut adalah lima tanda yang menunjukkan bahwa seseorang perlu melakukan check up kesehatan, serta jenis-jenis medical check up yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan secara optimal.
Jenis-Jenis Medical Check Up
Ada banyak prosedur check up kesehatan yang bisa disesuaikan oleh masing-masing individu atau sesuai kebutuhan. Berikut beberapa rekomendasi pemeriksaan kesehatan yang bisa Anda pilih:
1. Berat Badan dan Indeks Massa Tubuh (BMI)
Memeriksa berat badan dan BMI merupakan bagian penting dari check up kesehatan. BMI membantu menentukan apakah seseorang memiliki berat badan ideal, underweight, atau overweight, yang dapat memicu berbagai penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan tiap dua tahun sekali untuk orang di bawah usia 50 tahun, dan setiap tahun bagi yang berusia di atas 50 tahun.
2. Tes Gula Darah
Pemeriksaan gula darah penting untuk mendeteksi diabetes sejak dini. Tes ini dianjurkan bagi mereka yang berusia 45 tahun ke atas, atau bagi siapa pun yang memiliki risiko diabetes. Sebelum melakukan tes, pasien perlu berpuasa minimal 8 jam.
Hasil pemeriksaan akan menunjukkan apakah kadar gula darah seseorang normal, prediabetes, atau diabetes. Jika hasil menunjukkan kadar gula darah berada di atas 126 mg/dL, maka dapat dikatakan seseorang positif diabetes. Sedangkan bila hasilnya menunjukkan angka 70 – 100 mg/dL, masih masuk dalam kategori normal.
3. Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat menyebabkan penyakit serius seperti stroke dan serangan jantung. Pemeriksaan tekanan darah disarankan tiap 1-2 tahun bagi mereka yang sehat, dan lebih sering untuk yang sudah memiliki riwayat hipertensi atau hipotensi.
4. Kolesterol
Tes kolesterol memeriksa kadar kolesterol baik (HDL), kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida dalam darah. Kolesterol yang tinggi (di atas 200 mg/dL) dapat memicu penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, tes ini disarankan dapat dilakukan tiap 5 tahun sekali, mulai usia 35 tahun.
Namun, bagi mereka yang berisiko tinggi, seperti gemuk, mengidap diabetes atau hipertensi, punya riwayat jantung atau stroke di keluarga, dan merokok, tes ini harus dilakukan lebih sering, sejak usia 20 tahun.
5. Pemeriksaan Jantung (EKG)
Elektrokardiogram (EKG) digunakan untuk memeriksa aktivitas listrik jantung dan mendeteksi kelainan seperti irama jantung tidak normal atau penyumbatan pembuluh darah. Pemeriksaan ini sangat penting bagi mereka yang mengalami gejala seperti nyeri dada atau jantung berdebar.
6. Pemeriksaan Mata
Check up kesehatan mata membantu mendeteksi gangguan penglihatan, glaukoma, katarak, atau retinopati. Pemeriksaan ini dianjurkan setiap 1-2 tahun, terutama bagi mereka yang memiliki masalah penglihatan atau diabetes.
7. Pemeriksaan Kulit
Pemeriksaan kulit dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda kanker kulit. Jika ditemukan perubahan abnormal pada kulit, seperti tahi lalat yang berubah warna atau ukuran, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
8. Tes Pendengaran (Audiometri)
Pemeriksaan pendengaran diperlukan untuk mendeteksi gangguan pendengaran yang bisa mempengaruhi kemampuan berbicara dan memahami bahasa, terutama pada bayi dan anak-anak. Orang dewasa juga dianjurkan melakukan tes jika mengalami penurunan pendengaran.
9. Pemeriksaan Gigi
Pemeriksaan rutin setiap enam bulan membantu mendeteksi masalah seperti karies, plak, abses, atau gigi impaksi. Selain itu, rontgen gigi bisa dilakukan jika ada tanda-tanda kerusakan yang memerlukan tindakan lebih lanjut.
10. Tes Kepadatan Tulang
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi osteoporosis, terutama pada wanita berusia di atas 65 tahun dan pria berusia di atas 70 tahun. Faktor risiko lain seperti penggunaan obat steroid, merokok, dan riwayat keluarga juga mempengaruhi kebutuhan tes ini.
11. Pemeriksaan Fungsi Hati
Pemeriksaan ini melibatkan tes enzim dan protein untuk mendeteksi gangguan fungsi hati, seperti hepatitis atau sirosis. Tes ini penting untuk memantau kesehatan hati, terutama bagi mereka yang mengonsumsi obat tertentu atau memiliki riwayat penyakit hati.
12. Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Tes fungsi ginjal melibatkan pengukuran kadar kreatinin dan urea dalam darah untuk memantau kinerja ginjal. Pemeriksaan ini sangat penting bagi mereka yang berisiko penyakit ginjal atau yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah ginjal.
13. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan dengan sinar X atau CT scan membantu mendeteksi penyakit seperti kanker, tumor, penyakit jantung, dan masalah paru-paru. Pemeriksaan ini biasanya direkomendasikan jika ada gejala yang mencurigakan atau sebagai bagian dari check up kesehatan menyeluruh.
Kapan Anda Perlu Melakukan Check Up Kesehatan?
Ada beberapa red flags yang perlu diwaspadai yang menunjukkan bahwa tubuh sedang tidak baik-baik saja. Dari pada nanti keburu parah dan malah harus mengeluarkan biaya berobat yang lebih mahal, sebaiknya segera lakukan medical check up. Berikut lima tandanya:
1. Perubahan Berat Badan yang Tidak Wajar
Penurunan atau kenaikan berat badan yang drastis tanpa alasan yang jelas dapat menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan. Kondisi ini bisa terkait dengan masalah metabolisme, hormon, atau penyakit tertentu seperti diabetes, gangguan tiroid, atau penyakit jantung.
Penurunan berat badan yang drastis, sering merasa haus dan lapar, dan sering buang air kecil, juga bisa menjadi tanda penyakit diabetes yang perlu diwaspadai.
Tujuan Check Up Kesehatan:
Tujuan utama dari check up kesehatan dalam kasus ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab perubahan berat badan yang secara tiba-tiba, serta mengevaluasi kondisi tubuh secara keseluruhan, terutama terkait fungsi organ dan metabolisme tubuh.
Check Up yang Disarankan:
- Pengukuran indeks massa tubuh (BMI).
- Tes darah lengkap, termasuk gula darah dan kadar hormon tiroid.
- Tes fungsi hati dan ginjal.
- Pemeriksaan tekanan darah untuk memantau risiko hipertensi atau hipotensi.
2. Sering Merasa Lelah dan Lemas
Kelelahan yang berkelanjutan, meski telah beristirahat dengan cukup, dapat menjadi tanda adanya kondisi kesehatan yang lebih serius, seperti anemia, gangguan tiroid, gangguan tidur, atau penyakit kronis lainnya seperti penyakit jantung atau paru-paru.
Tujuan Check Up Kesehatan:
Untuk mengetahui penyebab pasti kelelahan dan memastikan tidak ada gangguan pada organ vital seperti jantung, paru-paru, atau fungsi darah yang abnormal.
Check Up yang Disarankan:
- Tes darah lengkap untuk mengukur kadar hemoglobin dan sel darah merah.
- Tes fungsi tiroid (TSH).
- Elektrokardiogram (EKG) untuk memeriksa kondisi jantung.
- Tes fungsi paru-paru untuk mengevaluasi kapasitas dan aliran udara.
3. Sering Mengalami Sakit Kepala atau Nyeri Tubuh
Nyeri yang sering muncul, baik sakit kepala, nyeri sendi, maupun nyeri otot, bisa menjadi tanda dari beberapa kondisi medis seperti migrain, tekanan darah tinggi, gangguan saraf, atau bahkan tanda awal penyakit serius seperti fibromyalgia atau lupus.
Tujuan Check Up Kesehatan:
Memastikan apakah nyeri tersebut disebabkan oleh gangguan saraf, peredaran darah, atau kondisi autoimun yang mungkin memerlukan pengobatan atau perawatan lebih lanjut.
Check Up yang Disarankan:
- Pengukuran tekanan darah secara berkala.
- Tes darah untuk mendeteksi peradangan atau gangguan autoimun.
- Pemeriksaan saraf untuk mengevaluasi fungsi saraf dan adanya gangguan seperti saraf terjepit.
- MRI atau CT scan jika nyeri terkait dengan potensi masalah saraf atau otak.
4. Riwayat Penyakit dalam Keluarga
Jika ada riwayat penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, atau kanker dalam keluarga, penting untuk melakukan check up kesehatan secara rutin. Banyak penyakit yang bersifat genetik atau dipengaruhi oleh faktor keturunan.
Tujuan Check Up Kesehatan:
Untuk mendeteksi adanya potensi risiko penyakit sejak dini, terutama jika ada riwayat keluarga dengan penyakit-penyakit kronis yang serius.
Check Up yang Disarankan:
- Tes darah lengkap termasuk kadar gula darah, kolesterol, dan lipid.
- Tes elektrokardiogram (EKG) untuk memantau kesehatan jantung.
- Tes fungsi hati dan ginjal.
- Pemeriksaan khusus kanker seperti mamografi, kolonoskopi, atau tes PSA (untuk kanker prostat).
5. Usia di Atas 40 Tahun
Setelah memasuki usia 40 tahun, risiko terkena penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi meningkat. Check up kesehatan pada usia ini sangat penting untuk memantau kondisi tubuh yang berubah seiring bertambahnya usia.
Tujuan Check Up Kesehatan:
Untuk memantau kondisi organ vital dan mendeteksi dini penyakit yang lebih sering muncul pada usia lanjut, sehingga pengobatan dapat segera dilakukan jika diperlukan.
Check Up yang Disarankan:
- Pemeriksaan tekanan darah untuk memantau risiko hipertensi.
- Tes darah untuk mengevaluasi kadar kolesterol dan gula darah.
- Tes kepadatan tulang untuk mencegah osteoporosis.
- Pemeriksaan fungsi jantung melalui EKG dan mungkin tes stres jika ada gejala.
Nah, jika Anda ingin melakukan medical check up di Malaysia sekalian jalan-jalan, juga bisa. Daftar estimasi biaya medical check di berbagai rumah sakit Malaysia, bisa Anda lihat pada artikel: Medical Check Up: Lebih Murah di Penang, Kuala Lumpur, atau Melaka.
Untuk urusan pendaftaran check up kesehatan di Malaysia, serahkan saja ke Medtrip. Anda cukup mengisi form pendaftaran dan kami yang akan mengaturnya sesuai tanggal keberangkatan yang diinginkan. Yuk, daftar sekarang juga!