Hepatitis B adalah salah satu penyakit yang sering kali dianggap remeh karena gejalanya yang tidak selalu langsung terlihat. Namun, tahukah Anda bahwa infeksi ini bisa berkembang menjadi kondisi serius yang mengancam kesehatan hati?
Ada lebih dari 250 juta orang di dunia yang hidup dengan hepatitis B. Karena itu, penting bagi kita untuk memahami risiko di balik penyakit ini dan cara mengobati Hepatitis B secara efektif. Yuk, simak lebih lanjut berikut ini!
Apa Itu Hepatitis B?
Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit akut (jangka pendek), serta kronis (jangka panjang). Virus hepatitis B (HBV) dapat menyebabkan peradangan pada hati yang berisiko berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati.
WHO (World Health Organization) memperkirakan bahwa pada tahun 2022, sekitar 254 juta orang hidup dengan infeksi hepatitis B kronis, dengan 1,2 juta infeksi baru setiap tahun. Penyakit ini menyumbang 1,1 juta kematian di seluruh dunia, sebagian besar disebabkan oleh sirosis dan kanker hati primer.
Beban infeksi hepatitis tertinggi ada di Wilayah Pasifik Barat sebanyak 97 juta, Wilayah Afrika sebanyak 65 juta, dan Wilayah Asia Tenggara sebanyak 61 juta yang terinfeksi secara kronis.
Penyebab Penyakit Hepatitis B
Penyebaran penyakit hepatitis B paling banyak terjadi pada ibu ke anaknya saat lahir. Tapi tidak hanya itu, berikut beberapa penyebab utama penularan hepatitis B:
- Penularan dari anak ke anak lain: Virus hepatitis B juga paling sering tertular lewat paparan darah dari anak yang sudah terinfeksi ke anak yang tidak terinfeksi selama 5 tahun pertama kehidupan.
- Kontak seksual: Hubungan seksual tanpa pengaman dengan pasangan yang sudah terinfeksi menyebabkan penularan virus.
- Paparan darah yang terinfeksi: Penggunaan jarum suntik dan alat medis yang tidak steril, transfusi darah yang terkontaminasi virus – juga bisa menjadi jalur penularan.
- Kontak dengan cairan tubuh: Cairan seperti darah, air liur, keringat, lendir, dan air mani jadi media yang dapat membawa virus hepatitis.
Gejala Hepatitis B
Banyak orang yang baru terinfeksi tidak menunjukkan gejala yang signifikan. Namun, beberapa gejala yang umum agar Anda dapat langsung mengobati hepatitis tersebut adalah:
- Menguningnya kulit dan mata (jaundice)
- Urin berwarna gelap
- Kelelahan ekstrem
- Kehilangan selera makan
- Mual dan muntah
- Nyeri pada perut
Jika tidak ditangani dengan baik, hepatitis B kronis dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti sirosis hati dan kanker hati.
Baca juga: Deteksi Dini, Pencegahan hingga Inovasi Teknologi Pengobatan Kanker Hati
Cara Mendiagnosis Hepatitis B
Diagnosis dapat dilakukan dengan memeriksa tanda-tanda kerusakan hati, yang akan lebih jelas terlihat dengan melakukan sejumlah prosedur, seperti:
- Tes darah: Prosedur ini dapat mendeteksi tanda-tanda virus di tubuh dan mengetahui sejauh mana pengembangan infeksi.
- USG hati: Prosedur ini disebut dengan elastografi. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kerusakan hati yang dialami pasien.
- Biopsi hati: Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel kecil hati untuk memeriksa kerusakan hati pada pasien.
Lima Cara Efektif Mengobati Hepatitis B
Meskipun belum ada obat yang dapat benar-benar mengobati hepatitis B, ada berbagai langkah pengobatan yang efektif untuk mengelola kondisi ini. Berikut lima cara efektif yang direkomendasikan:
1. Obat Antivirus
- Deskripsi: Obat antivirus seperti tenofovir atau entecavir sering digunakan untuk menekan replikasi virus di dalam tubuh. Ini adalah langkah penting untuk mengobati hepatitis dengan cara mencegah kerusakan hati lebih lanjut, dan memperlambat perkembangan penyakit.
- Efektivitas: Obat ini efektif dalam menurunkan tingkat virus dalam tubuh, tetapi sebagian besar pasien perlu mengonsumsinya dalam jangka panjang, seringkali seumur hidup.
2. Penggunaan Interferon Alfa
- Deskripsi: Interferon alfa adalah terapi suntikan yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus hepatitis B. Ini umumnya digunakan untuk mengobati hepatitis B kronis yang diderita pasien.
- Efektivitas: Interferon alfa lebih efektif pada pasien muda dan mereka yang memiliki fungsi hati yang relatif baik. Namun, pengobatan ini dapat menimbulkan efek samping seperti gejala flu.
3. Transplantasi Hati
- Deskripsi: Pada kasus yang sangat parah di mana hati telah rusak secara signifikan, mengobati hepatitis dapat dilakukan dengan cara transplantasi hati. Langkah ini akan menggantikan hati yang rusak dengan hati sehat dari donor.
- Efektivitas: Transplantasi hati bisa sangat efektif dalam memperpanjang hidup pasien dengan kerusakan hati yang parah, tetapi prosedur ini memerlukan biaya besar dan ketersediaan donor yang cocok.
4. Vaksinasi dan Pencegahan Penularan
- Deskripsi: Vaksinasi adalah langkah pencegahan yang sangat efektif. Vaksin hepatitis B dapat memberikan perlindungan hampir 100% jika diberikan sejak bayi. Vaksin hepatitis akan diberikan segera setelah bayi lahir dan dilanjutkan dengan vaksin penguat beberapa minggu kemudian.
- Efektivitas: Pencegahan penularan melalui vaksinasi penting, terutama bagi mereka yang berada dalam kelompok risiko tinggi, seperti anggota keluarga pasien.
5. Perubahan Gaya Hidup
- Deskripsi: Penderita hepatitis B disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat dengan menghindari alkohol, mengonsumsi makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur. Selain itu, mereka juga harus menghindari berbagi barang-barang pribadi yang dapat menularkan virus.
- Efektivitas: Perubahan gaya hidup yang tepat tidak akan menyembuhkan hepatitis B, tetapi dapat membantu menjaga fungsi hati dan meningkatkan kualitas hidup.
Pencegahan Hepatitis B
Hepatitis B dapat dicegah dengan vaksinasi. WHO menyarankan agar semua bayi menerima vaksin hepatitis B segera setelah lahir (dalam waktu 24 jam), diikuti dengan dua hingga tiga dosis vaksin tambahan. Vaksin ini telah terbukti melindungi hampir 100% dari infeksi.
Selain itu, upaya mengurangi risiko tertular hepatitis B juga bisa dilakukan dengan mempraktikkan hubungan seksual yang aman (menggunakan kondom), menghindari berbagi jarum suntik, serta berhati-hati terhadap paparan darah dan cairan tubuh dari pasien yang terinfeksi.
Rekomendasi Dokter untuk Hepatitis B
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala hepatitis B, segera konsultasikan dengan dokter, seperti dokter di Island Hospital Penang, untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Disarankan Anda berkonsultasi dengan dokter internis (sub. Gastrologi dan Hepatologi). Beberapa rekomendasi dokter di Penang yang bisa Anda pilih seperti Dato’ Dr. Robert Ding Pooi Huat dan Dr. Damian Wong Nye Woh di Island Hospital, Dr. Lee Choon Kin di Sunway Medical Penang, atau Dr. Chin Kuen Loong di Loh Guan Lye Specialist Centre.
Biaya untuk mengobati hepatitis B bervariasi tergantung pada metode perawatan yang dipilih atau tindakan medis yang dilakukan dokter. Jika hanya konsultasi awal, biayanya berkisar antara MYR 100 – MYR 300 (Rp355 ribu – Rp1 juta).
Bila kasus sirosis hati membutuhkan transplantasi hati, pasien akan diarahkan ke dokter spesialis bedah. Namun, jika Anda membutuhkan transplantasi hati, wajib untuk berkonsultasi lebih dulu dengan Medtrip untuk menemukan rumah sakit yang tepat.
Isi form pendaftaran disertai kontak Whatsapp aktif yang bisa dihubungi kembali oleh tim Medtrip. Anda bisa melakukan konsultasi awal dengan kami secara gratis untuk menentukan rumah sakit dan dokter pilihan yang tepat sebelum berangkat ke Penang. Jadi, berobat ke luar negeri lebih aman dan nyaman sekarang!