Dato Dr Chang Kiang Meng adalah salah satu dokter di Sunway City Medical Centre Malaysia yang memiliki spesialisasi tentang Hematologi dan transplantasi sel
Transplantasi sel adalah prosedur medis yang revolusioner, membuka pintu untuk terapi inovatif dan perawatan penyakit yang lebih efektif. Dalam perkembangan teknologi medis, transplantasi sel telah menjadi sorotan sebagai metode potensial untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan.
Transplantasi sel melibatkan pemindahan sel atau jaringan hidup dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain atau dari satu individu ke individu lainnya. Tujuan utama dari prosedur ini adalah untuk menggantikan atau memperbaiki sel-sel yang rusak atau mati, atau untuk memperkenalkan sel baru yang dapat membantu tubuh mengatasi kondisi kesehatan tertentu. Beberapa jenis transplantasi sel yang umum melibatkan sel-sel darah, sel punca, sel jantung, sel hati, dan banyak lagi.
Fungsi Transplantasi Sel
Dengan kemajuan teknologi dalam bidang biologi sel dan rekayasa jaringan, transplantasi sel telah mengalami perkembangan signifikan. Salah satu terobosan terpenting adalah penggunaan sel punca pluripoten untuk menghasilkan berbagai jenis sel dalam tubuh manusia. Sel punca pluripoten memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel, seperti sel otot, sel saraf, dan sel darah.
Penerapan sel punca juga memberikan peluang baru dalam regenerasi jaringan dan organ. Tim peneliti terus bekerja untuk mengembangkan teknik untuk mengarahkan diferensiasi sel punca ke arah yang diinginkan, membuka jalan untuk terapi penyakit degeneratif seperti penyakit Parkinson, Alzheimer, dan penyakit jantung.
Selain itu, transplantasi sel juga memanfaatkan teknologi CRISPR-Cas9 untuk mengedit genom sel sebelum transplantasi. Hal ini memungkinkan penelitian lebih mendalam mengenai peran gen dalam penyakit tertentu dan mengoptimalkan efektivitas transplantasi.
Potensi dan Tantangan Transplantasi Sel
Transplantasi sel menjanjikan banyak potensi dalam pengobatan berbagai penyakit yang sulit diatasi. Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, termasuk reaksi penolakan oleh sistem kekebalan tubuh, risiko infeksi, dan masalah etika terkait dengan manipulasi genetika.
Reaksi penolakan oleh sistem kekebalan tubuh tetap menjadi hambatan utama dalam transplantasi sel. Meskipun telah ada kemajuan dalam pengembangan obat anti-rejeksi, tantangan ini masih relevan dan membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mencari solusi yang lebih efektif.
Selain itu, risiko infeksi juga menjadi perhatian utama dalam transplantasi sel, terutama ketika melibatkan manipulasi genetika. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk memastikan keamanan jangka panjang dari teknologi ini.
Tingkat Keberhasilan Transplantasi Sel
Tubuh manusia tersusun atas puluhan ribu sel, dimana sel induk adalah yang paling menakjubkan. Sel induk dapat melakukan apa yang disebut ‘tindakan kebangkitan biologis’.
Dikutip dari DetikHealth, Dato Dr Chang Kian Meng, konsultan spesialis hematologi dan pengobatan transplantasi di Sunway Medical Centre menjelaskan sel induk adalah ‘ibu dari sel-sel’ untuk menyediakan sel baru.
“Setiap organ di tubuh kita seperti jantung, hati, paru-paru, ginjal, dan sebagainya, memiliki tipe sel induk yang unik. Transplantasi sel induk adalah tindakan untuk mentransplantasi sel induk sehat ke dalam tubuh pasien untuk memperbaiki atau mengganti sel-sel yang rusak,” jelas Dato Dr Chang Kian Meng.
Saat ini dengan berbagai macam kemajuan teknologi kedokteran, risiko kegagalan transplantasi sel telah turun. Sebelumnya kegagalan transplantasi sel mencapai 30 persen hingga 40 persen. Namun saat ini kegagalan yang berisiko tersebut turun menjadi 10 persen hingga 15 persen.
Transplantasi sel induk hematopoietik adalah tindakan yang paling sering dilakukan untuk penderita anemia aplastic, leukemia, talasemia, sindrom tulang sumsum gagal, berbagai myeloma, limfoma, penyakit sickle cell, sindrom defisiensi imun gabungan yang parah, dan lain-lain. Sel induk ini diperoleh dari tulang sumsum belakang, sel induk darah tepi, dan darah tali pusat.
Penerapan Transplantasi Sel untuk Pasien Kanker Darah
Pasien kanker darah menjalani kemoterapi terlebih dahulu untuk mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi dalam transplantasi sel induk. Kemajuan teknologi transplantasi yang berkelanjutan, dilakukan penurunan dosis kemoterapi dan elektroterapi untuk transplantasi sehingga lebih banyak pasien yang dapat menerima transplantasi sel induk.
“Saat ini, transplantasi sel induk memiliki tingkat keberhasilan tertinggi untuk anemia aplastik, talasemia, dan kegagalan sumsum tulang,” kata Dato Dr Chang Kian Meng.
Dato Dr Chang Kian Meng juga mengimbau agar penderita atau pasien kanker darah melakukan kemoterapi untuk mengatur kondisi mereka sebelum melakukan transplantasi. Dato Dr Chan juga mengatakan, dengan menjalani kemoterapi terlebih dahulu tingkat kesuksesan transplantasi sel akan lebih tinggi. Meski demikian tingkat keselamatan dari tindakan perawatan transplantasi ini berbeda-beda, tergantung dari tipe penyakitnya.
Untuk pasien yang menderita gagal tulang sumsum (bone marrow failure) dan talasemia, tingkat keselamatannya bisa mencapai 70 persen sampai 80 persen. Untuk pasien penderita kanker darah, tingkat keselamatan mencapai 50 persen sampai 60 persen. Sementara pasien penderita leukemia akut dengan indeks sel darah putih yang terlalu tinggi, tindakan transplantasi sel induk juga dibutuhkan kemoterapi beberapa kali untuk mengontrol kondisi pasien. Setelah kemoterapi pasien dengan leukemia mielositik kronis juga membutuhkan transplantasi sel induk apabila keadaannya kambuh.
“Untuk kasus kecil pasien yang kambuh setelah tindakan transplantasi, ada pilihan perawatan lainnya yang bisa dilakukan. Mereka dapat menggunakan terapi sel baru, yaitu melalui imun sel, terapi sel-T, untuk melawan kanker darah,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menunda transplantasi sel induk.
“Jika dokter mengatakan bahwa penyakit pasien tidak ada tanda-tanda peningkatan untuk sembuh dan pasien harus dirawat dengan transplantasi sel induk, jangan tunda, dan jalanilah terapi transplantasi sel induk sesegera mungkin sebelum kondisi pasien semakin memburuk,” papar dia.
Profil Dato Dr Chang Kian Meng
Dato Dr Chang Kian Meng adalah dokter internis dengan sub spesialis hematologi yang praktek di Sunway Medical Centre. Beliau merupakan lulusan dokter dari Malaysia, Australia, dan Inggris.
Jadwal Praktek
Senin | 09:00 – 13:00 & 14:00 – 16:30 |
Selasa | 09:00 – 13:00 & 14:00 – 16:30 |
Rabu | 09:00 – 13:00 & 14:00 – 16:30 |
Kamis | 09:00 – 13:00 & 14:00 – 16:30 |
Jumat | 09:00 – 13:00 & 14:00 – 16:30 |
Sabtu | 09:00 – 13:00 |
Konsultasi dengan Dato Dr Chang Kian Meng
Jika kamu memiliki masalah penyakit dalam lainnya, kamu bisa berkonsultasi dengan Dato Dr Chang Kian Meng. Medtrip tentunya akan memfasilitasi kamu untuk menyiapkan perjalanan medismu ke Malaysia.
Klik link berikut ini untuk membuat appointment dengan Dr Chang Kian Meng [appointment dengan Dato Dr Chang Kian Meng]. Setelah mengklik link tersebut kamu akan diarahkan untuk mengisi form terlebih dahulu.
Jangan lupa untuk menyertakan nomor telepon atau handphone yang tersambung dengan Whatsapp, agar tim dari Medtrip dapat dengan mudah untuk menghubungi kamu.