Hubungi Kami

Begini Cara Pengobatan dan Perawatan Fistula Ani Secara Intensif

fistula ani

Rasa nyeri saat buang air besar (BAB) sangat tidak mengenakan bagi siapa pun. Nyeri di saat BAB ini bisa terjadi kepada siapapun. Tetapi, jangan dianggap remeh rasa nyeri saat BAB, bisa jadi gejala dari penyakit Fistula Ani. 

Fistula Ani adalah kondisi ketika terbentuknya saluran abnormal di antara ujung usus besar dan kulit pada area anus atau dubur. Kondisi ini disebabkan oleh adanya infeksi yang berkembang menjadi benjolan berisi nanah (abses) di area anus.

Abses di dekat anus dapat terus berkembang bila tidak diatasi. Lama-kelamaan, nanah dalam abses tersebut akan berusaha mencari jalan keluar dari tubuh dan membentuk saluran di bawah kulit sampai ke anus. Kondisi inilah yang disebut fistula ani.

Apakah fistula ani bisa diobati? Jawabannya tentu saja iya. Berikut ini beberapa pengobatan dan perawatan pasca-pengobatan serta pencegahannya agar kualitas hidup bisa lebih baik setelah sembuh. 

Langkah Pengobatan  Fistula Ani yang Efektif

 

  1. Konsultasi dengan Dokter

 

Langkah pertama yang sangat penting dalam pengobatan fistula ani adalah mengkonsultasikan diri dengan dokter spesialis. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga tes tambahan seperti sigmoidoskopi atau kolonoskopi untuk memastikan diagnosis dan menentukan jenis fistula ani yang ada. Diagnosis yang akurat sangat penting dalam perencanaan pengobatan yang sesuai.

 

  1. Pemberian Antibiotik

Jika fistula ani terinfeksi, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Antibiotik dapat membantu mengurangi peradangan dan mempersiapkan pasien untuk pembedahan. Penting untuk mengikuti panduan penggunaan antibiotik yang diberikan oleh dokter dan menyelesaikan seluruh kursus pengobatan.

 

  1. Pembedahan

Pembedahan adalah metode pengobatan utama untuk fistula ani. Tujuan pembedahan adalah menghilangkan saluran fistula dan memungkinkan jaringan yang terinfeksi untuk sembuh. Ada beberapa teknik bedah yang umum digunakan dalam pengobatan fistula ani:

  1. Fistulotomy

Fistulotomy adalah prosedur yang melibatkan pembuatan sayatan pada fistula untuk menghilangkannya. Dalam beberapa kasus, fistulotomy dapat dilakukan sebagai prosedur satu kali, tetapi dalam kasus yang lebih kompleks, mungkin memerlukan beberapa langkah operasi.

2. Flap Jaringan

Prosedur flap jaringan melibatkan pemindahan jaringan dari satu area ke area fistula untuk menutup saluran tersebut. Ini adalah pilihan yang baik untuk fistula ani yang lebih kompleks dan besar.

3. Seton

Seton adalah penggunaan benang medis untuk menjaga fistula tetap terbuka. Ini membantu mencegah penumpukan nanah di dalamnya. Seton seringkali digunakan sebagai langkah awal dalam pengobatan fistula ani sebelum melakukan pembedahan lebih lanjut.

4. Operasi Pengangkatan Rektum (Proktokolektomi)

Dalam kasus-kasus yang sangat jarang, terutama pada pasien dengan penyakit radang usus seperti penyakit Crohn yang parah, pembedahan pengangkatan rektum (proktokolektomi) mungkin diperlukan.

 

Pilihan pembedahan yang mana yang akan dilakukan tergantung pada jenis dan lokasi fistula ani, serta kondisi pasien. Dokter bedah akan merencanakan pembedahan yang paling sesuai dan memberikan informasi terperinci kepada pasien sebelum prosedur.

5. Pengangkatan Jaringan Fistula (LIFT)

 

Prosedur LIFT dilakukan dengan beberapa tahap utama, mulai dari anestesi, identifikasi fistula hingga penutupan sayatan. Proses pertama adalah anestesi yang dimulai sebelum operasi. Hal ini dilakukan agar pada saat proses operasi pasien tidak merasakan kesakitan. 

 

Kemudian proses Identifikasi Fistula. Pada proses ini dokter akan mengidentifikasi saluran fistula dengan menggunakan alat endoskopi atau prosedur lainnya. Ini memungkinkan dokter untuk mengetahui dengan pasti lokasi dan arah fistula ani.

Kemudian ligation, prosedur LIFT yang melibatkan pengikatan atau pengikatan saluran fistula dengan jaringan yang ada dalam tubuh. Dokter akan membuat sayatan kecil di daerah anus  dan akan menghubungkan atau mengikat jaringan di dalam saluran fistula. Hal ini akan menghentikan aliran fistula.

 

Langkah atau proses terakhir adalah penutupan sayatan. Setelah ligation, dokter akan menutup sayatan kecil di daerah anus. Ini mungkin memerlukan jahitan atau penutupan dengan lem jaringan khusus.

 

Perawatan Pasca-operasi

Setelah pembedahan fistula ani, pasien perlu mengikuti perawatan pasca-operasi yang teliti. Perawatan ini meliputi:

 

  1. Merawat Luka Operasi

Pasien harus menjaga kebersihan daerah operasi, dan mungkin perlu membersihkan luka operasi secara teratur sesuai instruksi dokter. Penggunaan tisu basah atau air hangat untuk membersihkan area tersebut bisa membantu.

  1. Menghindari Aktivitas Berat

Pasien perlu menghindari aktivitas berat, terutama yang melibatkan tekanan pada daerah anus, selama beberapa minggu setelah operasi.

 

  1. Pemantauan Teratur

Pasien perlu menjadwalkan kunjungan rutin ke dokter bedah untuk memantau perkembangan penyembuhan dan memastikan tidak ada komplikasi.

 

  1. Diet Sehat

Makanan yang mengandung serat dapat membantu mencegah sembelit dan mempercepat proses penyembuhan. Pasien juga perlu minum cukup air untuk menjaga tinja lembut.

 

Terapi Tambahan

Terkadang, terapi tambahan mungkin diperlukan, terutama jika pasien memiliki kondisi medis yang mendasari seperti penyakit radang usus. Terapi tambahan dapat mencakup penggunaan obat-obatan atau prosedur lain untuk mengendalikan penyakit dasar dan mencegah kambuhnya fistula ani.

 

Pencegahan Fistula Ani

Menghindari perkembangan fistula ani adalah langkah terbaik dalam mengelola kondisi ini. Beberapa langkah pencegahan yang dapat membantu meliputi:

 

  1. Polakan Makan Sehat

Makan makanan yang kaya serat dapat membantu mencegah sembelit, yang dapat meningkatkan risiko fistula ani. Serat ditemukan dalam buah, sayuran, dan biji-bijian.

 

  1. Jaga Kebersihan Anus

Membersihkan daerah anus dengan lembut menggunakan tisu basah atau air hangat setelah buang air besar dapat membantu mencegah iritasi dan infeksi.

 

  1. Hindari Trauma pada Anus

Hindari aktivitas yang dapat menyebabkan trauma pada daerah anus, seperti hubungan seksual yang kasar atau cedera fisik.

 

  1. Kontrol Penyakit Radang Usus

Jika pasien menderita penyakit radang usus seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa, penting untuk mengontrol penyakit tersebut dengan pengobatan yang sesuai.

 

  1. Konsultasi Lanjutan dengan Dokter

Setelah pengobatan fistula ani, pasien perlu menjadwalkan kunjungan rutin dengan dokter untuk memantau perkembangan dan memastikan tidak ada kambuhnya kondisi. Konsultasi dengan dokter adalah langkah penting dalam pemantauan jangka panjang.

 

  1. Dukungan Emosional

Fistula ani dapat sangat mengganggu dan berdampak pada kualitas hidup pasien. Dukungan emosional dari keluarga, teman, atau kelompok pendukung dapat membantu pasien mengatasi stres dan kecemasan yang mungkin timbul akibat kondisi ini.

 

Penting untuk mencari pengobatan dan perawatan Fistula Ani dari dokter yang berpengalaman dan pusat pengobatan yang terpercaya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhanmu. Segera hubungi doktermu untuk mendapatkan pengobatan yang efektif.

Atau kamu bisa menghubungi Medtrip untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan yang lebih komprehensif di Malaysia dengan biaya terjangkau. Di Malaysia, kamu dapat menemukan pusat pengobatan terkemuka yang menawarkan perawatan yang berkualitas.

Hubungi Medtrip untuk info lebih lanjut tentang pengobatan dan perawatan di Malaysia!

Berita Terbaru

×